Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

PRESIDEN MENYAMBUT BAIK USULAN PENYELAMATAN INDUSTRI PERFILMAN NASIONAL YANG DIAJUKAN PELAKU INDUSTRI

by nuty laraswaty
March 10, 2021
in Articles, Featured, Komunitas, Movie Articles, News, Press Release, Trending
Reading Time: 9 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, 10 MARET 2021

Presiden Joko Widodo menerima dan menyambut baik permintaan para pelaku industri film
untuk menyelamatkan industri film dari hulu sampai hilir yang terkena dampak yang sangat
besar akibat pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini yang menyebabkan
beberapa di antaranya tumbang dan selebihnya segera menyusul jika tidak segera mendapatkan
pertolongan.

Para pelaku industri film yang terdiri dari produser film, sutradara, aktor, pemilik bioskop, dan
pengurus asosiasi serta Badan Perfilman Indonesia mengajukan 5 permintaan ke pemerintah,
yaitu: Stimulus untuk distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan
mekanisme yang transparan, kampanye “Kembali Menonton di Bioskop” berkoordinasi dengan
Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk menghilangkan stigma negatif menonton
bioskop di kala pandemi, keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia, langkah cepat,
nyata, dan tegas memberantas pembajakan film, dan percepatan vaksinasi bagi para pekerja
industri film.

Presiden Joko Widodo meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan
penyebarannya yang dapat dipertanggungjawabkan. Presiden menyatakan akan segera
berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus seraya
terus berkomunikasi dengan pelaku industri seiring dengan usaha penanggulangan Covid-19,
vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir pada kesempatan tersebut
mengatakan bahwa kementriannya akan melakukan sertifikasi CHSE (singkatan dari Cleanliness
(kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability
(pelestarian lingkungan) (CHSE)) untuk bioskop seperti yang dilakukan di sektor pariwisata
lainnya untuk meyakinkan penonton. Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah untuk mulai melakukan pembukaan bioskop-bioskop di area kuning yang
belum dibuka.

Untuk menangani pembajakan, Presiden Joko Widodo akan segera membuat satuan kerja yang
merupakan gabungan antara Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Komunikasi dan
Informatika, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk vaksinasi, Menteri Sandiaga Uno sedang dilakukan pendataan hingga 14 Maret 2021
berkoordinasi dengan Badan Pefilman Indonesia (BPI) dan vaksinasi bisa dimulai mulai awal April
2021.

“Segenap pekerja film berterima kasih atas respon cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan
jajaran Kabinet Indonesia Maju. Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat,
daerah, dan pelaku industri akan mengembalikan film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan
menempati hati penonton tercintanya. Bagi kami film Indonesia adalah bakti kami untuk negeri
dan kami siap bekerjasama serta menyiapkan langkah konkret dan strategi yang matang bersama
pemerintah.”, kata Chand Parwez selaku ketua Badan Perfilman Indonesia.

Industri perfilman Indonesia yang sebelum pandemi menduduki peringkat sepuluh dunia sebagai
pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019,
menderita penurunan sebesar 97 persen di kala pandemi sepanjang tahun 2020.

Sejak dibukanya Daftar Negatif Investasi di bidang perfilman di tahun 2016, perfilman Indonesia
memasuki era baru dengan jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan
pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi. Industri
Perfilman Indonesia adalah industri yang menopang perekonomian Indonesia secara signifikan
dengan lebih dari 50.000 tenaga kerja di subsektor film, animasi, video di tahun 2019, dan lebih
dari 2.500 jumlah usaha. Kontribusi industri film Indonesia ke GDP sebesar 15 triliun di tahun
2019.

Bioskop yang berkontribusi atas 90 persen sumber pendapatan distribusi film Indonesia
semenjak Maret 2020 telah ditutup sementara dan hingga saat ini masih terdapat lebih dari 50
persen lokasi bioskop di tanah air yang belum diizinkan untuk beroperasi kembali. Hal ini tentu
menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat untuk kembali menonton di bioskop saat sudah
diberlakukan pelonggaran atas pembatasan tempat-tempat umum seperti restoran dan tempat
rekreasi lainnya.

Berbagai studi internasional menunjukkan bahwa sampai saat ini bioskop dianggap relatif aman
untuk dikunjungi karena para pelaku usaha bioskop melakukan protokol kesehatan.

Baca Juga:  Film Jodoh 3 Bujang Jadi Tontonan Komedi Romantis untuk Semua Generasi, Bikin Nonstop Tertawa dan Hati Hangat

Jade Flinn, anggota fakultas dari John Hopkins Medicine menyatakan, “Semua orang menghadap
arah yang sama, hal tesebut membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19”. Pernyataan
serupa juga dikeluarkan oleh Profesor Budi Haryanto, Ketua Satgas Pengendalian Covid-19 dari
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yang menerangkan, “Sebenarnya risiko
penyebaran dalam bioskop lebih kecil kalau dibandingkan dengan restoran. Kita tahu, sampai
sekarang tidak banyak yang menunjukkan terjadinya kluster baru dari restoran.”

Di samping itu, sistem sirkulasi dan ventilasi udara di bioskop telah didesain sedemikian rupa
untuk tetap memasukkan udara segar ke dalam ruangan bioskop. Terlebih lagi, bioskop telah
dilengkapi dengan sistem sirkulasi canggih seperti HEPA filter seperti di pesawat udara dan
sebagian bioskop bahkan dilengkapi dengan sistem disinfeksi UV-C light untuk semakin
membersihkan udara di lingkungan bioskop.

Presiden Joko Widodo menerima dan menyambut baik permintaan para pelaku industri film
untuk menyelamatkan industri film dari hulu sampai hilir yang terkena dampak yang sangat
besar akibat pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini yang menyebabkan
beberapa di antaranya tumbang dan selebihnya segera menyusul jika tidak segera mendapatkan
pertolongan.

Para pelaku industri film yang terdiri dari produser film, sutradara, aktor, pemilik bioskop, dan
pengurus asosiasi serta Badan Perfilman Indonesia mengajukan 5 permintaan ke pemerintah,
yaitu: Stimulus untuk distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan
mekanisme yang transparan, kampanye “Kembali Menonton di Bioskop” berkoordinasi dengan
Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk menghilangkan stigma negatif menonton
bioskop di kala pandemi, keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia, langkah cepat,
nyata, dan tegas memberantas pembajakan film, dan percepatan vaksinasi bagi para pekerja
industri film.

Presiden Joko Widodo meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan
penyebarannya yang dapat dipertanggungjawabkan. Presiden menyatakan akan segera
berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus seraya
terus berkomunikasi dengan pelaku industri seiring dengan usaha penanggulangan Covid-19,
vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir pada kesempatan tersebut
mengatakan bahwa kementriannya akan melakukan sertifikasi CHSE (singkatan dari Cleanliness
(kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability
(pelestarian lingkungan) (CHSE)) untuk bioskop seperti yang dilakukan di sektor pariwisata
lainnya untuk meyakinkan penonton. Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah untuk mulai melakukan pembukaan bioskop-bioskop di area kuning yang
belum dibuka.

Untuk menangani pembajakan, Presiden Joko Widodo akan segera membuat satuan kerja yang
merupakan gabungan antara Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Komunikasi dan
Informatika, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk vaksinasi, Menteri Sandiaga Uno sedang dilakukan pendataan hingga 14 Maret 2021
berkoordinasi dengan Badan Pefilman Indonesia (BPI) dan vaksinasi bisa dimulai mulai awal April
2021.

“Segenap pekerja film berterima kasih atas respon cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan
jajaran Kabinet Indonesia Maju. Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat,
daerah, dan pelaku industri akan mengembalikan film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan
menempati hati penonton tercintanya. Bagi kami film Indonesia adalah bakti kami untuk negeri
dan kami siap bekerjasama serta menyiapkan langkah konkret dan strategi yang matang bersama
pemerintah.”, kata Chand Parwez selaku ketua Badan Perfilman Indonesia.

Industri perfilman Indonesia yang sebelum pandemi menduduki peringkat sepuluh dunia sebagai
pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019,
menderita penurunan sebesar 97 persen di kala pandemi sepanjang tahun 2020.

Sejak dibukanya Daftar Negatif Investasi di bidang perfilman di tahun 2016, perfilman Indonesia
memasuki era baru dengan jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan
pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi. Industri
Perfilman Indonesia adalah industri yang menopang perekonomian Indonesia secara signifikan
dengan lebih dari 50.000 tenaga kerja di subsektor film, animasi, video di tahun 2019, dan lebih
dari 2.500 jumlah usaha. Kontribusi industri film Indonesia ke GDP sebesar 15 triliun di tahun
2019.

Baca Juga:  Harold & Kumar Kembali! Siap Beraksi di Film Keempat dengan Sentuhan Baru dari Kreator Cobra Kai

Bioskop yang berkontribusi atas 90 persen sumber pendapatan distribusi film Indonesia
semenjak Maret 2020 telah ditutup sementara dan hingga saat ini masih terdapat lebih dari 50
persen lokasi bioskop di tanah air yang belum diizinkan untuk beroperasi kembali. Hal ini tentu
menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat untuk kembali menonton di bioskop saat sudah
diberlakukan pelonggaran atas pembatasan tempat-tempat umum seperti restoran dan tempat
rekreasi lainnya.

Berbagai studi internasional menunjukkan bahwa sampai saat ini bioskop dianggap relatif aman
untuk dikunjungi karena para pelaku usaha bioskop melakukan protokol kesehatan.

Jade Flinn, anggota fakultas dari John Hopkins Medicine menyatakan, “Semua orang menghadap
arah yang sama, hal tesebut membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19”. Pernyataan
serupa juga dikeluarkan oleh Profesor Budi Haryanto, Ketua Satgas Pengendalian Covid-19 dari
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yang menerangkan, “Sebenarnya risiko
penyebaran dalam bioskop lebih kecil kalau dibandingkan dengan restoran. Kita tahu, sampai
sekarang tidak banyak yang menunjukkan terjadinya kluster baru dari restoran.”

Di samping itu, sistem sirkulasi dan ventilasi udara di bioskop telah didesain sedemikian rupa
untuk tetap memasukkan udara segar ke dalam ruangan bioskop. Terlebih lagi, bioskop telah
dilengkapi dengan sistem sirkulasi canggih seperti HEPA filter seperti di pesawat udara dan
sebagian bioskop bahkan dilengkapi dengan sistem disinfeksi UV-C light untuk semakin
membersihkan udara di lingkungan bioskop.

Presiden Joko Widodo menerima dan menyambut baik permintaan para pelaku industri film
untuk menyelamatkan industri film dari hulu sampai hilir yang terkena dampak yang sangat
besar akibat pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini yang menyebabkan
beberapa di antaranya tumbang dan selebihnya segera menyusul jika tidak segera mendapatkan
pertolongan.

Para pelaku industri film yang terdiri dari produser film, sutradara, aktor, pemilik bioskop, dan
pengurus asosiasi serta Badan Perfilman Indonesia mengajukan 5 permintaan ke pemerintah,
yaitu: Stimulus untuk distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan
mekanisme yang transparan, kampanye “Kembali Menonton di Bioskop” berkoordinasi dengan
Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk menghilangkan stigma negatif menonton
bioskop di kala pandemi, keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia, langkah cepat,
nyata, dan tegas memberantas pembajakan film, dan percepatan vaksinasi bagi para pekerja
industri film.

Presiden Joko Widodo meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan
penyebarannya yang dapat dipertanggungjawabkan. Presiden menyatakan akan segera
berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus seraya
terus berkomunikasi dengan pelaku industri seiring dengan usaha penanggulangan Covid-19,
vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir pada kesempatan tersebut
mengatakan bahwa kementriannya akan melakukan sertifikasi CHSE (singkatan dari Cleanliness
(kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability
(pelestarian lingkungan) (CHSE)) untuk bioskop seperti yang dilakukan di sektor pariwisata
lainnya untuk meyakinkan penonton. Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah untuk mulai melakukan pembukaan bioskop-bioskop di area kuning yang
belum dibuka.

Untuk menangani pembajakan, Presiden Joko Widodo akan segera membuat satuan kerja yang
merupakan gabungan antara Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Komunikasi dan
Informatika, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk vaksinasi, Menteri Sandiaga Uno sedang dilakukan pendataan hingga 14 Maret 2021
berkoordinasi dengan Badan Pefilman Indonesia (BPI) dan vaksinasi bisa dimulai mulai awal April
2021.

“Segenap pekerja film berterima kasih atas respon cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan
jajaran Kabinet Indonesia Maju. Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat,
daerah, dan pelaku industri akan mengembalikan film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan
menempati hati penonton tercintanya. Bagi kami film Indonesia adalah bakti kami untuk negeri
dan kami siap bekerjasama serta menyiapkan langkah konkret dan strategi yang matang bersama
pemerintah.”, kata Chand Parwez selaku ketua Badan Perfilman Indonesia.

Baca Juga:  Ana de Armas, Vanessa Kirby & Sydney Sweeney Tersesat dalam Kekacauan di Film Eden

Industri perfilman Indonesia yang sebelum pandemi menduduki peringkat sepuluh dunia sebagai
pasar film terbesar di dunia dengan nilai sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019,
menderita penurunan sebesar 97 persen di kala pandemi sepanjang tahun 2020.

Sejak dibukanya Daftar Negatif Investasi di bidang perfilman di tahun 2016, perfilman Indonesia
memasuki era baru dengan jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan
pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi. Industri
Perfilman Indonesia adalah industri yang menopang perekonomian Indonesia secara signifikan
dengan lebih dari 50.000 tenaga kerja di subsektor film, animasi, video di tahun 2019, dan lebih
dari 2.500 jumlah usaha. Kontribusi industri film Indonesia ke GDP sebesar 15 triliun di tahun
2019.

Bioskop yang berkontribusi atas 90 persen sumber pendapatan distribusi film Indonesia
semenjak Maret 2020 telah ditutup sementara dan hingga saat ini masih terdapat lebih dari 50
persen lokasi bioskop di tanah air yang belum diizinkan untuk beroperasi kembali. Hal ini tentu
menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat untuk kembali menonton di bioskop saat sudah
diberlakukan pelonggaran atas pembatasan tempat-tempat umum seperti restoran dan tempat
rekreasi lainnya.

Berbagai studi internasional menunjukkan bahwa sampai saat ini bioskop dianggap relatif aman
untuk dikunjungi karena para pelaku usaha bioskop melakukan protokol kesehatan.

Jade Flinn, anggota fakultas dari John Hopkins Medicine menyatakan, “Semua orang menghadap
arah yang sama, hal tesebut membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19”. Pernyataan
serupa juga dikeluarkan oleh Profesor Budi Haryanto, Ketua Satgas Pengendalian Covid-19 dari
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yang menerangkan, “Sebenarnya risiko
penyebaran dalam bioskop lebih kecil kalau dibandingkan dengan restoran. Kita tahu, sampai
sekarang tidak banyak yang menunjukkan terjadinya kluster baru dari restoran.”

Di samping itu, sistem sirkulasi dan ventilasi udara di bioskop telah didesain sedemikian rupa
untuk tetap memasukkan udara segar ke dalam ruangan bioskop. Terlebih lagi, bioskop telah
dilengkapi dengan sistem sirkulasi canggih seperti HEPA filter seperti di pesawat udara dan
sebagian bioskop bahkan dilengkapi dengan sistem disinfeksi UV-C light untuk semakin
membersihkan udara di lingkungan bioskop.

Dampak pandemi bagi pekerja film juga sangat besar. Tahun 2019 terdapat 129 judul film
nasional yang dirilis di bioskop dengan total penonton film nasional sebesar 52 juta orang. Ini
berarti satu judul film ditonton oleh kurang lebih 400 ribu penonton. Dibandingkan dengan
kondisi selama Pandemi, data per akhir Februari 2021 menunjukkan terdapat 9 judul film
nasional yang dirilis di bioskop dengan total penonton hanya sekitar 400 ribu orang.

Kerugian penerimaan pajak dari penonton bioskop saja mencapai 1,5 triliun dan pendapatan
tidak langsung bioskop 1,2 triliun. Adanya platform distribusi secara streaming pun belum dapat
menopang industri dan nilai pembelian film yang belum dapat menutup biaya produksi,
terutama untuk film dengan bujet besar.

“Film bukan hanya merupakan komoditas hiburan, tapi juga membawa wajah Indonesia ke dunia
internasional. Secara potensi, industri film Indonesia dengan keberagaman budaya dan jumlah
penduduk Indonesia sebagai pasar utama sangatlah besar dan karenanya sangat layak untuk
diselamatkan.” kata Shanty Harmayn, produser film Indonesia.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Cinemags Magz & Digital (@cinemagsnews)

Cinemags

Tags: Industri perfilmanJokowi
Previous Post

Netflix Berhasil Mendapatkan Hak Global untuk Film Terbaru Christian Bale, The Pale Blue Eye

Next Post

Lady Gaga Ungkap First Look Dirinya dan Adam Driver di House of Gucci

Related Posts

James Bond
Action

Amazon Gaet Sutradara Nominator Oscar 4 Kali untuk Hidupkan James Bond Baru

27/06/2025
The Romantic
Barat

Akhirnya! Dave Bautista Siap Jadi Bintang Rom-Com di Film The Romantic

27/06/2025
Eden
Barat

Ana de Armas, Vanessa Kirby & Sydney Sweeney Tersesat dalam Kekacauan di Film Eden

27/06/2025
Bratz
Barat

Kim Kardashian Siap Jadi Villain dalam Film Live-Action Bratz

26/06/2025
Next Post
Lady Gaga Ungkap First Look Dirinya dan Adam Driver di House of Gucci

Lady Gaga Ungkap First Look Dirinya dan Adam Driver di House of Gucci

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.7K Subscribers • 369 Videos • 519K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
POV NGGAK SEMUA BADUT LUCU
RANK FILM MCU PHASE 6!
PENAMPILAN JKT48 DI PANGGUNG MUSIKAL KELUARGA CEMARA
FINAL DESTINATION BLOODLINES MRI BEHIND THE SCENE
SAW VERSI MUSICAL???
3 FAKTA MENARIK FILM ‘28 DAYS LATER’
12 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30269 shares
    Share 12107 Tweet 7567
  • Sinopsis dan Daftar Pemain Film Made in Bali

    424 shares
    Share 170 Tweet 106
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21579 shares
    Share 8632 Tweet 5395
  • Trailer Baru ‘The Fantastic Four: First Steps’ Hadirkan Karakter Terkuat Marvel ke MCU

    406 shares
    Share 162 Tweet 102
  • Sepuluh Serial Televisi yang Banyak Mengandung Konten Seksual

    5443 shares
    Share 2177 Tweet 1361
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags