Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Jogja-NETPAC Asian Film Festival adalah festival film di Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 2006 di Yogyakarta.
JAFF menghadirkan film-film dari negara-negara di Asia, khususnya Indonesia. JAFF bekerja sama dengan NETPAC (Jaringan untuk Promosi Sinema Asia), organisasi yang berpusat di Sri
Lanka yang menghubungkan para kritikus, pembuat film, kurator, penyelenggara festival, exhibitor, dan pemerhati film dari 30 negara di Asia.
JAFF pertama kali digelar pada 2006 atas inisiasi beberapa pembuat film, pelaku film, dan penikmat film di Indonesia, di antaranya Garin Nugroho, Ifa Ifansyah, Budi Irawanto, Yoseph Anggi Noen, Ajish Dibyo, Dyna Herlina, dan Ismail Basbeth.
Selain Garin Nugroho, beberapa orang yang pernah menjadi anggota panitia JAFF kini dikenal sebagai pembuat film berskala nasional, di antaranya Ifa Isfansyah (Pendekar Tongkat Emas, Garuda di Dadaku) dan Ismail Basbeth (Talak 3, Mencari Hilal).
Baca juga :JAFF 15 Akan Segera Berlangsung
Memasuki tahun ke-15 penyelenggaraan, JAFF mengadakan program rutin yang menayangkan karya-karya terpilih dari Asia, baik yang sifatnya kompetisi maupun non-kompetisi.
Program dalam JAFF di antaranya Asian Feature, Light of Asia, dan Asian Perspectives. Program Asian Feature merupakan pemutaran sekaligus kompetisi film-film panjang Asia.
Penghargaan yang diperebutkan yakni Golden Hanoman Award untuk film terbaik pertama se-Asia, Silver Hanoman Award untuk film terbaik kedua se-Asia, NEPAC Award untuk film
terbaik Asia dari juri NETPAC, dan Geber Award untuk film terbaik Asia versi komunitas film.
Program Light of Asia merupakan pemutaran sekaligus kompetisi film-film pendek Asia untuk memperebutkan penghargaan Blencong Award. Untuk film non-kompetisi, diputarkan dalam program Asian Feature.
JAFF dimeriahkan pula oleh kesenian lokal yang tampil pada pembukaan dan penutupan, forum diskusi tentang dunia sinema dengan para sineas dan komunitas film Nusantara, serta pertunjukan layar tancap di desa-desa di Yogyakarta.
Terkait dengan kolabirasi ini Ifa Isfansyah, Festival Director Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) menambahkan,
“Film festival telah menjadi ajang acara tahunan yang terus ditunggu-tunggu. Ide menyelenggarakan JAFF sendiri tercetus ketika kami menyadari bahwa kami memerlukan ruang untuk mendukung film-film berkualitas yang memiliki keterbatasan akses untuk bertemu dengan penonton. Tidak seperti film layar lebar, film independen memiliki akses yang lebih terbatas sehingga kami berharap dengan hadirnya GoPlay Indie, film-film independen menjadi semakin dikenal. Tak hanya itu, di tengah pandemi yang penuh tantangan saat ini, dukungan inovasi teknologi menjadi hal yang sangat signifikan bagi para pembuat film independen di Indonesia.”
Inovasi serta dukungan ini diharapkan dapat terus mendorong para pegiat film independen untuk terus berkembang sehingga dapat memberi manfaat yang berkelanjutan bagi semua bagian dalam ekosistem perfilman, dengan bergabung menjadi bagian ekosistem Gojek yang menjangkau lebih dari 190 juta pengguna.
Baca juga : GoPlay Indie Luncurkan Lebih Dari 200 Konten Film Independen Pilihan
Untuk dapat mengakses GoPlay, para pengguna dapat mengunduh aplikasi GoPlay di App Store dan Play Store.