Film Parasite hasil garapan CJ Entertainment bekerjasama dengan Sutradara Bong Joon Hoo pada malam penghargaan Piala Oscar 2020 di Amerika Serikat (9/2) berhasil meraih kategori Best Pictures. Ajang penghargaan tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa totalitas CJ Entertainment sebagai bagian dari bisnis CJ Grup untuk memperkenalkan budaya Korea melalui film telah mendapatkan pengakuan dunia.
Terkait hal ini maka, telah dibuat rangkaian acara , untuk menyambut kemenangan film Parasite pada Oscar 2020 , meliputi :
A. Movie Screening Night film Parasite
Bertempat di CGV Grand Indonesia , digelar acara movie screening night film Parasite, sebagai bent apresiasi CJ terhadap pencapaian kemenangan piala Oscar yang telah mampu diraih dari hasil sebuah karya sutradara Bong Joon Ho, dan Lee Mi Kyung sebagai produser sekaligus Vice Chairwoman CJ Group serta para pemain. Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Mr Kim Chang Beom, Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Mr Lim Sungnam, Jajaran Direksi dan Komisaris CJ Indonesia Grup dan para tamu undangan.
Bernard Kent Sondakh selaku Komisaris CJ Indonesia Grup menyampaikan bahwa keberadaan CJ CGV sebagai bagian bisnis bidang hiburan CJ Grup memiliki peranan Penzing dalam menyebarkan budaya korea kepada warga dunia.
“Khususnya di Indonesia beberapa kali mengenalkannya melalui kegiatan seperti Korea Indonesia Film Festival (KIFF), CGV K-POP Challenge , dan gala premier film box office movie Korea.Dan sesuai dengan visi kami untuk terus berkembang menjadi perusahaan yang dapat memimpin gaya hidup global, CGV memulainya dengan mengajak orang-orang untuk menonton setidaknya 2 sampan 3 film Korea setiap tahunnya,” ujarnya
Ia melanjutkan kemenangan Film Parasite juga merupakan kebanggan tersendiri karena dalam Sejarah kali pertama film asia berhasil memenangkan penghargaan level internasional.
Tak hanya satu penghargaan, beberapa penghargaan lainnya yaitu :
- Festival Film Cannes Palme d’Or
- Film Berbahasa Asing terabit di Golden Globes 2020,
- Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture di SAG Award ,
- Dua piala di BAFTA Award.
Sebagai bents selebrasi atas kemengan tersebut, saat ini kami menayangkan cembalo Film Parasite di seluruh CGV di Indonesia agar bisa dinikmati lagi bagi yang mungkin belur sempat menonton atau ingin mengulang lagi keseruan filmnya.
Keseruan acara Movie Screening Night film Parasite , dapat dilihat melalui link
B. Pemutaran film Parasite Black and White Version
Kontributor :Aisyah Syihab
Editor: Nuty Laraswaty
Sebelumnya saya sudah pernah menonton Parasite dalam versi berwarna, di pertengahan Juli 2019, namun begitu ada versi hitam putihnya, saya masih sangat tertarik untuk menonton kembali. Walau ada teman sempat memberi komentar: “Untuk apa nonton
lagi? Kan filmnya sama, kecuali kalo versi director’s cut atau extended version, bolehlah ditonton lagi. Ini sih cuma kayak novel ganti cover doang”.
Ya memang sih wajar kalau ada yang berkomentar demikian, karena memang dari sisi cerita, ya sama saja. Tapi menurut saya, pastinya akan ada pengalaman menonton dan sensasi yang berbeda dari versi hitam putih ini. Lagipula, kapan sih terakhir menonton film hitam putih? Atau kapan sih terakhir film hitam putih tayang di layar lebar? Sudah puluhan tahun yang lalu kan. Jujur saja, Parasite Black and White version ini adalah film hitam putih pertama yang saya tonton di layar lebar.
Tentunya menjadi pengalaman pertama bagi banyak orang yang satu generasi dengan saya (generasi Milenial, bahkan generasi Z).
Sesuai dugaan saya, bahwa film Parasite versi hitam putih ini memang memberikan pengalaman menonton dan sensasi yang berbeda, “Oh gini toh rasanya nonton film hitam putih!” Memang seperti merasakan sesuatu yang kurang ketika menonton layar dengan
keterbatasan warna demikian, karena terbiasa dimanja dengan menikmati ribuan warna.
Terutama adegan-adegan yang menampilkan warna tertentu, misalnya pada saat Nyonya Park (diperankan oleh Yeo-jeong Jo) memamerkan lukisan Da-song (diperankan oleh Hyun-jun Jung ) ke Kim Ki-woo (diperankan oleh Woo-sik Choi) dan Jessica (diperankan So-dam Park). Lukisan potret diri secara abstrak yang harusnya colorfull jadi hanya gradasi hitam dan putih, atau adegan ketika Kim Ki-taek (diperankan Kang-ho Song) menuduh Moon-gwang (diperankan Jeong-eun Lee) menderita TBC ke Nyonya Park, Ki-taek menyemprotkan saus tomat ke tisu yang seakan-akan tetesan saus tomat itu adalah darah yang dimuntahkan Moon-gwang, warna merah saus tomat (darah palsu) pun hanya terlihat menjadi warna abu-abu gelap menuju hitam.
Akan tetapi, selain dari hal-hal tersebut, menurut saya, Parasite tetap dapat dinikmati dan masih membuat penonton merasakan emosi-emosi tertentu pada saat menyaksikan adegan-adegannya. Masih tertawa pada adegan-adegan lucu, masih merasa deg-degan
pada adegan yang menegangkan (misalnya ketika Geun-se -yang diperankan oleh Myeong-hoon Park menyerang Kim Ki-Jung a.k.a Jessica dengan pisau), dan masih terbawa sedih ketika menyaksikan rumah keluarga Kim yang terkena luapan air (banjir). Penonton masih bisa menikmati film dan merasakan emosi-emosi tersebut, karena Parasite memiliki cerita yang sangat kuat, sehingga film karya Bong Joon Ho ini memang layak mendapatkan Oscar sebagai Best Picture pada Oscar 2020.
Jadi tunggu apa lagi? Kamu yang sudah menonton Parasite tahun 2019 lalu, ayo tonton lagi versi hitam putihnya. Kamu yang belum sempat nonton film ini tahun lalu, yuk tonton mumpung tayang ulang! Sayang kan kalau tidak menjadi bagian dari sejarah perfilman (di mana karya non-Hollywood pertama yang menang Oscar)?