Tarian Lengger Maut adalah film perdana yang dirilis oleh Visinema dan Aenigma dengan genre drama thriller.
Sinopsisnya
Film ini mengangkat kisah tentang dr. Jati (Refal Hady) seorang dokter yang baru bertugas di Desa Pagar Alas, ternyata seorang pembunuh berdarah dingin yang terobsesi dengan jantung manusia. dr. Jati tanpa sengaja bertemu dengan Sukma (Della Dartyan) sang penari lengger. Tarian Sukma membuat jantung dr. Jati berdegup kencang setiap melihatnya menari. Di saat yang sama, keadaan desa menjadi mencekam karena banyak warga yang hilang. Mereka percaya bahwa satu satunya yang dapat menghentikan petaka itu adalah Ritual Tarian Lengger. Sebagai calon penari lengger, Sukma menjalani ritual demi mendapatkan anugerah Indang yang dipercaya dapat melindungi sang Penari Lengger.
Trailernya
Yongki Ongestu selaku sutradara mengungkapkan alasannya tertarik untuk mengangkat kisah ini menjadi film.
“Film ini sebetulnya terinspirasi dari keinginan untuk mempopulerkan budaya tarian lengger yang kita jahit ceritanya dalam bentuk drama thriller, supaya bisa lebih mudah diterima oleh penonton. Selain itu selama proses produksinya, kita banyak berkolaborasi dengan seniman dan pembuat film lokal di daerah Banyumas.”, tutur Yongki.
Nama Della Dartyan yang sudah tak asing lagi, berhasil merebut perhatian dan kepercayaan penonton bahwa ia adalah seorang penari lengger. Della berlatih lebih dari 30 hari di Purworkerto, khusus untuk belajar menari langsung dari maestro Tari Lengger.
“Diberi kepercayaan memerankan karakter Sukma itu adalah tantangan tersendiri buat saya. Karakter Sukma yang complicated menuntut saya untuk tidak hanya memperkaya kualitas akting, tapi juga belajar menari profesional. Film ini memberikan pengalaman baru buat saya.”, jelas Della.
View this post on Instagram
Bertempat di Plaza Senayan XXI, Visinema dan Aenigma menggelar pemutaran khusus yang dihadiri oleh rekan media, keluarga, dan teman – teman sesama pekerja seni (30/4). Selain dihadiri oleh Angga Dwimas Sasongko selaku eksekutif produser, Aryanna Yuris, dan Cristian Imanuell sebagai produser, dan juga Yongki Ongestu sebagaisutradara. Para pemain pun Refal Hady serta Della Dartyan turut hadir dalam pemutaran khusus tersebut.
Angga menjelaskan dalam konferensi pers setelah pemutaran filmnya bahwa ia menyambut baik kolaborasi diantara Visinema dan Aenigma. Angga meyakini filmnya dapat memberikan alternatif tontonan yang fresh di libur lebaran mendatang.
“Ini adalah salah satu upaya kami, untuk tetap menghadirkan konten yang bisa dinikmati oleh penonton. Film ini juga kado di tengah libur lebaran untuk penonton yang rindu menonton film di bioskop.”, ungkap Angga.
Yongki Ongestu selaku sutradara mengungkapkan alasannya tertarik untuk mengangkat kisah ini menjadi film.
“Film ini sebetulnya terinspirasi dari keinginan untuk mempopulerkan budaya tarian lengger yang kita jahit ceritanya dalam bentuk drama thriller, supaya bisa lebih mudah diterima oleh penonton. Selain itu selama proses produksinya, kita banyak berkolaborasi dengan seniman dan pembuat film lokal di daerah Banyumas.”, tutur Yongki.