Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Wrath of Man: Sinopsis dan Ulasan

by Paulus Ladiarsa
May 4, 2021
in Action, Articles, Barat, Drama, Featured, Kriminal, Movie Articles, Movies, Reviews, Thriller, Trending
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama berselang dari kehadiran Nobody di bioskop tanah air, para penggemar film aksi kembali dimanjakan dengan kehadiran Wrath of Man. Film ini adalah karya penyutradaraan paling gres Guy Ritchie sekaligus menjadi ajang kolaborasi keempatnya dengan Jason Statham, mantan model yang namanya kini mentereng sebagai salah satu aktor laga terkemuka Holywood.

Bagi yang mengikuti sepak terjang dua insan perfilman ini pasti tahu benar bahwa keduanya sudah lama tidak berkolaborasi. Terakhir mereka berkolaborasi pada tahun 2005 lewat Revolver setelah Lock, Stock and Two Smoking Barrels dan Snatch. Sekarang, dengan Wrath Of Man, keduanya berkolaborasi mengadaptasi ulang film Prancis 2004 berjudul Le Convoyeur (Cash Truck).

Dan, materi ini terbukti menjadi kendaraan yang pas untuk mengakomodir kelebihan keduanya. Aspek paling menonjol yang begitu kentara dari Wrath of Man adalah penuangan storyline yang menarik khas gaya penyutradaraan Ritchie di film-film garapannya, serta performa meyakinkan Jason Statham yang sudah fasih memerankan sosok pria tangguh di film-film yang dibintanginya memainkan karakter tersebut.

Dikisahkan, setelah sebuah aksi perampokan terhadap salah satu kendaraan firma Fortico, Patrick Hill (Jason Statham) bergabung dengan firma yang bertanggungjawab memindahkan uang ratusan juta dolar di Los Angeles setiap minggunya itu untuk menjadi salah satu kurirnya. Ia kemudian menjadi anak didik Bullet (Holt McCallany) yang mengajarinya pelbagai seluk beluk lingkup pekerjaan di firma tersebut, dan memberinya nama panggilan: H.

Meski berstatus sebagai pekerja baru, H mulai mendapatkan respek dari rekan-rekannya ketika ia tidak hanya berhasil menggagalkan aksi perampokan unit truk uang yang menjadi pegangannya, namun juga membinasakan seluruh kawanan perampok itu. Tak pelak, kemampuan tempur di atas rata-ratanya mulai memancing rasa penasaran banyak pihak untuk mengungkap siapa sosok H sebenarnya.

Baca Juga:  Kejar Estetika Baru, 'Dune 3' Usung Judul Mengejutkan

Diam-diam H tengah melakukan perburuan pada orang-orang yang telah membunuh putranya di sebuah aksi perampokan serupa dan berencana menggunakan posisi barunya untuk memasang perangkap untuk perampok manapun di kota tersebut sampai menemukan para pelakunya.

Dibandingkan dengan karya-karya Guy Ritchie sebelumnya yang mengetengahkan tema dan penokohan yang kurang lebih sama, Wrath of Man punya penyajian yang sedikit menyimpang. Meski tetap gaya penyutradaraan khas sang sineas masih terasa (stylish, presentasi kejadian versi si penutur yang dituangkan dalam bentuk monolog, hingga tokoh utama yang punya latar belakang pelaku kriminal), porsi aksinya lebih menjurus ke arah film laga old school ketimbang ciri khasnya yang action stylish.

Dibagi dalam empat chapter bak novel, skenario yang dihadirkan terbukti memberikan keasyikan tersendiri pada audiens untuk terus menebak-nebak tentang latar belakang dan motif sang protagonis utama. Meski harus diakui saat paruh keduanya, ketika elemen misterinya mulai menguap, Wrath of Man berubah menjadi film aksi perampokan biasa yang nantinya berubah lagi menjadi film aksi gun and fire beradrenalin tinggi.

Sebagai ujungtombak utamanya, sejatinya tidak ada yang istimewa dari penampilan Jason Statham. Namun, stereotipenya memainkan peran yang punya tarikan napas nyaris sama di sebagian besar film yang ia bintangi, memberikan nuansa yang kuat dalam memenuhi tuntutan peran yang dibutuhkan oleh skripnya di sini.

Tidak dapat disangkal bahwa di bagian babak akhirnya, ada sensasi ketegangan yang bisa didapat dari apa yang disusun Ritchie, tetapi terasa butuh jalan panjang untuk menuju ke sana.  Timeline yang melompat-lompat, memberikan motivasi dan sekali lagi menjelajahi sisi gelap dunia kriminal bawah tanah, serta lagi-lagi secara kriminal mengabaikan dan tidak memberikan cukup sorotan untuk semua karakter wanita, Wrath of Man memiliki semua ciri khas Ritchie – tetapi sedikit kesegaran dan kejutan dari apa yang mungkin Anda harapkan

Baca Juga:  David Dastmalchian Resmi Perankan M. Bison di Reboot Film ‘Street Fighter’

Harus dimaklumi, bahwa kali ini storyline yang ada ditujukan untuk menopang adegan aksinya- meski bahkan efek keseluruhan dari adegan pertempuran finalnya agak dibatasi dengan penyajian bolak balik adegan presentasi si otak perencana. Ritchie tidak main-main, mencampur suara bombastis dengan kebrutalan tembak-menembak dan memberikan apa yang Anda harapkan dalam ledakan.

Pastinya tidak ada yang baru atau unik tentang plot sentral Wrath of Man atau momen-momen yang menodai runtime-nya, dalam banyak hal apa yang tersaji di film ini adalah definisi dari formula stereotipe aksi thriller balas dendam / kejahatan. Wrath of Man mungkin bukan karya terbaik Guy Ritchie (penulis pribadi masih lebih menyukai karya Guy Ritchie sebelumnya, The Gentlemen dibanding film ini), namun tetap secara keseluruhan Wrath of Man merupakan film aksi thriller kriminal berkualitas dan menghibur yang rasanya akan mampu memuaskan banyak kalangan.

Wrath of Man dapat disaksikan di bioskop tanah air mulai tanggal 5 Mei 2021

Tags: Guy RitchieJason Statham
Previous Post

5 Alasan untuk Menantikan Hospital Playlist S2, rencana tayang 17 Juni di Netflix

Next Post

Disney Pamerkan Lightsaber yang Sebenarnya di Star Wars Day

Related Posts

Greta Lee
Barat

Greta Lee Siap Debut Sebagai Sutradara Lewat Film Horor Psikologis Bertema Pembunuh Berantai

11/07/2025
Night at the Museum
Anak dan keluarga

“Night at the Museum” Siap Bangkit Lagi dengan Cerita Baru dan Karakter Baru!

11/07/2025
Sejarah Pendek Jagat Sinema Komik The Old Guard
Action

Charlize Theron Soroti Diskriminasi Gender di Film Aksi Hollywood

11/07/2025
Red Sonja
Action

Film Aksi Fantasi yang Telah Lama Ditunggu-tunggu, ‘Red Sonja’ Akhirnya Meluncurkan Trailer Perdana

11/07/2025
Next Post
Disney Pamerkan Lightsaber yang Sebenarnya di Star Wars Day

Disney Pamerkan Lightsaber yang Sebenarnya di Star Wars Day

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.7K Subscribers • 390 Videos • 531K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
ALASAN KENAPA KAMU JANGAN TERIAK-TERIAK DI GOA
SHEILA DARA TERNYATA FANS WEB SERIES 'SORE: ISTRI DARI MASA DEPAN'
SNYDERCULT BERENCANA MEMBOIKOT DC!?
WUJUD PROSTETIK RAATMA DARI V/H/S 94
TEBAK POSTER FILM INI!
BTS PESAWAT BATMAN DALAM THE DARK KNIGHT RISES
12 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30413 shares
    Share 12165 Tweet 7603
  • Greta Lee Siap Debut Sebagai Sutradara Lewat Film Horor Psikologis Bertema Pembunuh Berantai

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
  • James Gunn Raih Penghargaan “Fan Favorite Filmmaker” Pertama dari IMDb

    407 shares
    Share 163 Tweet 102
  • “Night at the Museum” Siap Bangkit Lagi dengan Cerita Baru dan Karakter Baru!

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
  • 7 Karakter Bikin Emosi di Drama Korea Hits. Bukan Cuma Pelakor!

    456 shares
    Share 182 Tweet 114
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags