Jason Bourne kembali — dan kali ini untuk selamanya. NBCUniversal resmi mengumumkan kesepakatan besar senilai lebih dari $100 juta (sekitar Rp1,55 triliun) untuk mengakuisisi seluruh hak (kecuali hak penerbitan) atas seri buku Jason Bourne dan Treadstone karya Robert Ludlum. Langkah ini memastikan sang agen CIA amnesia yang melegenda akan terus beraksi di masa depan, dengan potensi cerita baru yang tak terbatas.
“Sejak debutnya pada 2002, Bourne telah merevolusi genre film mata-mata dengan aksi sinematik yang menjadi standar baru,” ujar Presiden Universal Pictures, Peter Cramer. “Kami bersemangat untuk terus memperluas semesta Bourne dengan cerita-cerita baru yang menarik bagi penonton di seluruh dunia.”
Jeffrey Weiner, Chairman & CEO Captivate Entertainment sekaligus pengelola warisan Ludlum, menyambut antusias kabar ini. “Kami senang franchise Bourne tetap berada di Universal. Kami menantikan kerja sama untuk mengembangkan kisah Bourne di berbagai platform Universal,” ujarnya.
Produser legendaris Frank Marshall — yang terlibat di setiap film Bourne — akan kembali memimpin penggarapan proyek-proyek masa depan bersama Weiner dan Ben Smith dari Captivate.
Hingga kini, Universal telah merilis lima film Bourne: The Bourne Identity (2002), The Bourne Supremacy (2004), The Bourne Ultimatum (2007), The Bourne Legacy (2012), dan Jason Bourne (2016). Total, film-film ini meraup lebih dari $1,64 miliar di box office global, dengan peran Matt Damon sebagai Bourne diakui sebagai salah satu ikon aksi terbesar abad ke-21.
Film Bourne menceritakan seorang agen rahasia yang ditemukan terapung di laut tanpa ingatan tentang jati dirinya. Perpaduan adegan aksi intens dan gaya shaky cam khas sutradara Paul Greengrass membuat Supremacy dan Ultimatum diakui sebagai dua film aksi terbaik era modern.
Walau belum ada film baru yang diumumkan, kesepakatan ini membuka peluang besar kembalinya Damon untuk satu — atau bahkan beberapa — misi penuh aksi lintas benua. Bagi penggemar, ini berarti satu hal: Jason Bourne belum selesai.






