Udine Far East Film Festival (FEFF) 2024
Festival yang diadakan tahun 2024 di Italia menandai momen penting bagi sinema Indonesia, dengan film-film Indonesia menjadi fokus utama dalam festival tersebut.
Berlangsung dari tanggal 24 April hingga 2 Mei 2024, FEFF adalah salah satu festival genre terbesar yang secara khusus menampilkan film-film genre dari Asia dan Eropa.
Indonesia diwakili oleh sejumlah film yang berkompetisi, mengikuti program pengembangan, dan ditayangkan di festival ini.
Beberapa film Indonesia yang turut serta dalam kompetisi adalah:
- “13 Bom di Jakarta” karya Angga Dwimas Sasongko,
- “Kereta Berdarah” karya Rizal Mantovani, dan
- “Ali Topan” karya Sidharta Tata.
Selain itu, ada juga tiga film klasik Indonesia yang ditampilkan dalam program penayangan Retrospective, yaitu: “Surat Untuk Bidadari” karya Garin Nugroho, “Kuldesak” karya Mira Lesmana, Riri Riza, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani, serta “Tjoet Nyak Dien” karya Erros Djarot.
Program Focus Asia
Dalam program Focus Asia, yang merupakan platform bagi film-film dalam tahap pengembangan dan kerja, Indonesia juga turut berpartisipasi dengan film-film seperti:
- “Ballad of Long Hair” karya Giovani Rustanto,
- “Four Season in Java” karya Kamila Andini, dan
- “Tale of the Land” karya Loeloe Hendra.
Selain itu, dalam program Ties That Bind (TTB), yang merupakan program lokakarya yang menghubungkan para profesional film dari Asia dan Eropa, film “Breath After Coma” karya Jason Iskandar juga menjadi perwakilan Indonesia.
Salah satu sorotan khusus dari kehadiran Indonesia dalam FEFF 2024 adalah “Indonesian Cinema Night.”
Program ini dirancang untuk merayakan sinema Indonesia dengan dukungan dari Direktorat Film, Musik, dan Media, APROFI, serta Udine Far East Film Festival.
Acara ini, yang dijadwalkan berlangsung pada 29 April 2024, akan dihadiri oleh 300 tamu festival.
Partisipasi aktif Indonesia dalam Udine FEFF 2024 adalah bukti nyata dukungan pemerintah terhadap industri film nasional.
Melalui sirkuit festival film internasional, Indonesia dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas film-filmnya secara global.
Selain itu, kehadiran Indonesia dalam berbagai program pengembangan dan kerja sama juga memperkuat ekosistem perfilman nasional dan memperluas jaringan kerjasama antar-sineas Indonesia dan internasional.