Apa yang menjadi ciri khas film-film western pada umumnya? Sejak masa keemasannya di tahun 1970-an, aksi tembak-tembakan, keahlian mengendalikan kuda, perseteruan antara koboi dan indian, serta duel senjata yang mencekam merupakan daya tarik yang menjadi jualan utama film –film western. Bahkan, dari film-film seperti inilah muncul nama-nama bintang-bintang legendaris Hollywood seperti Jack Palance, Paul Newman Clint Eastwood, Gary Cooper, Grace Kelly dan John Wayne. Akan tetapi, film bergenre western The Warrior’s Way mengedepankan formula yang berbeda.
Di dalamnya memang masih ada duel senjata yang mencekam, namun film persembahan sineas Sngmoo Lee yang menampilkan efek visualisasi universe full CGI ini menampilkan paduan yang unik antara kehidupan western Amerika dengan kemunculan para pendekar berpedang ala ninja.
Di masa di mana para pendekar pedang masih berjaya dan pistol serta keahlian menembak merupakan simbol kekuasaan absolut di Amerika, dikisahkan, karena melanggar peraturan klannya sendiri dengan tidak menghabisi bayi dari klan musuhnya, seorang pendekar bernama Yang (Jang Dong-gun) mengasingkan dirinya jauh dari daerah asalnya, ke wilayah yang sama sekali kontras, yakni sebuah kota kecil unik di Amerika.
Untuk upaya bertahan hidup, Yang menekuni profesi sebagai pencuci pakaian. Di lingkungan barunya itu, ia bertemu dengan seorang koboi pemabuk bernama Ron (Geoffrey Rush) dan seorang wanita yang ahli melempar pisau; Lynne (Kate Bosworth), yang kemudian menjalin hubungan kompleks dengannya.
Sayangnya, kehidupan damai yang diinginkan oleh Yang tidak berlangsung lama, ketika ternyata kota tersebut secara berkala kerap disatroni kawanan bandit kejam di bawah pimpinan Colonel (Danny Huston), mantan serdadu Amerika yang banting setir menjadi seorang pelaku kriminal.
Situasi bertambah rumit bagi Yang, kala hantu masa lalunya yang tidak pernah berhenti melakukan pencarian ternyata berhasil menemukan jejak sang pendekar. Maka, mau tidak mau, Yang harus kembali menghunus pedangnya dan kembali beraksi melakukan apa yang dikuasainya dengan sangat baik.
Menyajikan premis sangat unik dan belum pernah diangkat sebelumnya, materi film yang menjadi ajang debutan Hollywood superstar asal Korea Jang Dong-gun dan merupakan karya penyutradaraan perdana dari hasil penulisan perdana Sngmoo Lee ini rentan sasaran tembak para kritikus. Itu belum ditambah berlarut-larutnya roda produksi film ini dan tahapan bongkar pasang di sektor pemainnya. Namun, sungguhpun terbukti banyak yang mencaci film yang menjurus spaghetti western ini, di luar dugaan The Warrior’s Way juga menuai banyak pujian serta disukai banyak kalangan penonton terutama penyuka film di Amerika dan Eropa, karena sajian aksi film ini dinilai memberikan angin segar, sangat spektakuler dan menghibur, sehingga menutup kelemahan terbesar film ini yakni plot ceritanya.
Sebagai pengemban ujungtombak utama, aktor Korea Jang Dong-gun (Friend, Rampant, No Tears for the Dead) mampu menangani peran ini dengan lumayan baik. Meski ia tidak banyak berdialog, kehadirannya di layar sudah cukup untuk menggambarkan karakternya, yang diam-diam mematikan. Ia juga lumayan meyakinkan dalam melakoni porsi adegan aksinya.
The Warrior’s Way meski unik namun sejatinya tidak menawarkan perihal yang baru, Sungguhpun demikian konsep koboi melawan ninja sendiri notabene menarik dan tereksekusi dengan baik. Tipe aksinya kebanyakan adalah variasi dari pola one slice, one kill, freeze frame dan berulang, dengan cipratan darah digital yang sedikit mengingatkan visualisasi film ini dengan 300.
Jika umumnya sineas pendatang baru menyajikan karya yang mengikuti selera pasar, apa yang ditampilkan Lee sangat berbanding kontras. Dari segi keotentikan, The Warrior’s Way layak diacungi jempol, karena apa yang ditawarkan dalam film yang tidak ubahnya aksi kelas B ini belum pernah diangkat sebelumnya oleh sineas Hollywood mana pun. Secara singkat — skrip film ini cocok untuk materi anime (serial kartun Jepang –red). Menyaksikan aksi pertempuran antara para jagoan berpedang berseragam ala ninja melawan para koboi bersenjatakan pistol, ibarat wujud fantasi seorang anak kecil yang kini terwujud.
The Warrior’s Way dapat disaksikan di sini