Nama Taylor Sheridan kini identik dengan kesuksesan. Dari Yellowstone, Mayor of Kingstown, hingga Landman, sosok aktor yang beralih menjadi penulis dan kreator ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pembuat hit paling konsisten di industri hiburan. Kini, Sheridan bersiap menghadapi tantangan besar berikutnya: mengadaptasi video game legendaris Call of Duty ke layar lebar.
Pada Oktober lalu, terungkap bahwa Sheridan ditunjuk untuk menulis naskah film Call of Duty, dengan Peter Berg (Lone Survivor) didapuk sebagai sutradara. Film ini akan mengadaptasi franchise game tembak-tembakan militer yang telah menjadi fenomena global selama lebih dari dua dekade.
Dalam wawancara terbaru bersama Variety, Matt Booty, President of Game Content and Studios di Microsoft, menjelaskan alasan di balik kepercayaan besar terhadap proyek ini. Menurutnya, kunci utama adaptasi ini terletak pada pemahaman mendalam terhadap dunia dan DNA Call of Duty.
“Tim Call of Duty merasa menemukan partner yang benar-benar memahami game ini, memahami para pemainnya, dan memiliki visi yang sama tentang bagaimana membawanya ke film,” ujar Booty.
Ia menegaskan bahwa proyek ini bukanlah hasil negosiasi dingin di tingkat korporasi semata, melainkan berangkat langsung dari kolaborasi kreatif dengan tim pengembang gamenya.
Meski Booty tidak membocorkan detail cerita filmnya, ia menyebut bahwa Taylor Sheridan adalah sosok yang sangat cocok dengan visi tim Call of Duty. Pernyataan ini terasa signifikan, mengingat proyek ini kabarnya sempat menolak pitch dari Steven Spielberg.
“Kalau melihat cara Taylor Sheridan bercerita dan proyek-proyek yang pernah ia tulis, tim merasa dia punya pendekatan karakter dan cerita yang selaras dengan visi mereka tentang seperti apa film Call of Duty itu,” jelas Booty.
Sheridan bukan nama baru dalam genre yang keras dan penuh konflik. Ia sukses menggarap western modern seperti 1883 dan 1923, drama kriminal lewat Tulsa King, hingga kisah geopolitik dan militer dalam Lioness. Ciri khasnya adalah karakter-karakter kompleks, kelam, dan penuh konflik moral.
Bukti paling kuat bahwa Sheridan cocok menggarap Call of Duty justru datang dari film layar lebarnya. Naskah film debutnya, Sicario (2015)—disutradarai Denis Villeneuve—mengisahkan operasi gelap pemerintah melawan kartel narkoba Meksiko. Film tersebut dipuji kritikus karena intensitas, realisme, dan sudut pandang moral yang abu-abu—elemen yang sangat dekat dengan jiwa Call of Duty.
Ia juga menulis sekuelnya, Sicario: Day of the Soldado (2018), yang semakin mengukuhkan reputasinya sebagai penulis thriller militer kelas atas.
Untuk saat ini, detail mengenai alur cerita, karakter, maupun jadwal rilis film ini masih dirahasiakan. Namun, dengan kombinasi Taylor Sheridan sebagai penulis, Peter Berg sebagai sutradara, serta keterlibatan langsung tim Call of Duty dan Microsoft, ekspektasi terhadap adaptasi ini pun melambung tinggi.





