Serial Andor, menceritakan mengenai kehidupan Cassian Andor , diperankan kembali oleh Diego Luna dari masa kecil hingga dewasa, serta kemudian menjawab motivasinya dalam pergerakan di Rogue One: A Star Wars Story (2016). Penonton akan dibawa untuk memahami perasaan dan latar belakang kehidupan Cassian Andor , saat
Bergerak dengan pace lambat di awal serialnya, episode demi episode Andor semakin lama tampil semakin menggigit , terlebih dengan penampilan menarik dari para castnya seperti Joplin Sibtain (Brasso), Faye Marsay (Vel Sartha), Adria Arjona (Bix Caleen), Denise Gough (Dedra Meero), Genevieve O’Reilly (Mon Mothma) ,Kyle Soller (Syril Karn), Andy Serkis (Kino Loy).
Penonton akan segera merasakan secara langsung , bagaimana rasanya terjebak dalam sebuah perebutan kekuasaan hingga menjaga keutuhan keluarga , namun keluarga sedarah atau keluarga yang ditemui sehari-hari. Disini penonton pun diajak untuk memikirkan akan hal-hal tersebut.
Penggemar Star Wars memang sudah mengetahui secara garis besar mengenai semestanya, namun sisi-sisi humanis, dampak yang dialami oleh penduduk dan hal-hal mikro lainnya , dapat ditemukan dalam serial ini.
Jika dalam film Rogue One: A Star Wars Story (2016), arah tujuan sudah jelas , hendak melakukan apa demi galaksi dan pengorbanan yang akan dilakukan. Maka dalam Andor, penonton pun turut berkemang mengikuti perjalanan karakter utamanya Cassian Andor, ini dan semua hal yang terjadi dalam hidupnya , memperjelas motivasinya saat ia tanpa rasa bimbang memutuskan untuk membantu Jyn Erso , diperankan oleh Felicity Jones ke depannya.
Pemilihan Tony Gilroy sebagai penulis dan sekaligus sutradara, yang telah terlibat sebagai screenplay dalam versi Rogue One: A Star Wars Story , memang dapat dikatakan merupakan pertaruhan besar dan juga memberikan angin baru dalam “drama Star Wars” . Karakter-karakter yang dihadirkan sekilas nampak biasa saja , dengan tugas dan sifatnya, namun jika dicermati ada pesan-pesan terselubung yang hendak disampaikan . Menariknya pesan ini terasa relevan dengan kondisi politik masa kini.
Drama kehidupan Cassian Andor mulai episode 4 , memang mulai terasa unsur politiknya . Sebenarnya sudah terasa dari awal, namun karena pacenya cenderung lambat. Baru terasa intens , pada episode 4 dan semakin meluas hingga pada akhir cerita. Ini menimbulkan lagi pertanyaan, akankah akan ada sekuelnya? Penonton seolah ditarik untuk menunggu kelanjutannya . Lagi pula siapa yang dapat menyangka, karakter yang berasal dari daerah pedalaman dan cenderung tak terpetakan, akan mampu menjadi sosok penentu perjalanan semesta Star Wars ?
Melihat karakter , terasa juga relevan dengan era masa kini. Saat seseorang dengan harga diri yang terlalu diagung-agungkan dapat pula mengalami nasib seperti Cassian Andor. Poin pentingnya adalah jika bukan karena tindakan Andor terhadap Morlana One, Kekaisaran sepertinya tidak akan pernah menetapkan fokusnya pada planet Ferrix . Seandainya Andor mampu menjaga harga dirinya dengan lebih menurunkan emosi dan gejolan batinnya, ia bisa jadi tidak akan berakhir di penjara bersama banyak orang lain yang dihukum kerja secara tidak adil selama sisa hidupnya.Bisa jadi pula Ibu Andor Maarva (Fiona Shaw) masih hidup dan bisa jadi pula teman masa kecilnya Bix (Adria Arjona) tidak disiksa oleh Kekaisaran jika saja ia mampu melakukan semua hal itu . Namun dari episode awal, memang sudah terlihat wataknya . Ia lebih mudah menggerakkan tubuhnya , berkelahi, dibandingkan memikirkan sebuah masalah dengan masak-masak , untuk menghindari konflik yang sebenarnya tidak perlu hadir.
Banyak sebab akibat yang timbul dari satu perbuatan , namun pastinya kehidupan orang dapat berakhir di tengah perang. Namun seiring dengan hal ini, sejumlah pahlawan menjadi bertemu dengan Andor di Ferrix. Saat kematian Maarva , merupakan momen untuk mempertegas lagi beberapa gagasan tentang memerangi struktur kekuasaan fasis. Ini adalah inti dari semesta Star Wars, dan untungnya tetap tidak dilupakan oleh Tony Gilroy .
Bagi Cinemags, walaupun serial Andor ini cukup menjawab teka-teki akan hal yang terjadi di area mikro , namun drama kehidupan Cassian Andor , nampaknya terinspirasi dari berbagai kejadian nyata yang sedang dialami dunia saat ini. Merupakan serial yang menyenangkan untuk ditotnton, menggoda untuk menantikan musim berikutnya. Namun hanyalah pelengkap drama belaka , kurang mampu menjadi sebuah cerita yang memorable . Serial dapat ditonton melalui platform berikut ini .