Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags dan tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Andapun bisa membuat artikel serupa di sini.
Paper Towns merupakan film adaptasi dari novel yang berjudul sama. Menceritakan tentang Quentin Jacobsen (Nat Wolf) yang sejak kecil menyukai tetangganya Margo (Cara Delevigne) namun tidak pernah mengungkapkan perasaan nya hingga SMA. Sampai pada suatu malam dimana Margo mendatangi kamar Quentin untuk mengajak nya “bersenang-senang” dalam satu malam yang menjadi kenangan terindah dari Quentin. Namun, keesokan paginya Margo menghilang bak ditelan bumi. Quentin beserta teman-teman nya pun akhirnya membantu Quentin untuk menemukan Margo dengan berbagai petunjuk yang ada.
Sebelumnya saya tidak pernah membaca novel Paper Towns jadi tidak bisa membandingkannya, namun secara pribadi menurut saya film ini sangat bagus, menghibur dan menyentuh. Cerita yang sangat simpel memang namun sangat recomended untuk ditonton karena menggunakan plot yang anti-mainstream.
Alur cerita yang maju terus pantang mundur membuat film ini semakin asyik untuk diikuti. Penonton yang terutama anak muda dijamin tidak akan bosan mengikuti petualangan Quentin, Radar (Justice Smith), Ben (Austin Abrams), Lacey (Halston Sage), dan Angela (Jaz Sinclair) dalam perjalanan menemukan Margo.
Keunggulan nya? Akting dari semua cast film ini hampir bagus semua. Terutama 2 teman dari Quentin yaitu Ben dan Radar. Mereka berdua benar-benar menjiwai karakter dan berhasil memberikan warna tersendiri bagi film ini sehingga sangat menghibur dan dapat mendiptakan side story yang dapat diterima penonton. Cara Delevigne juga akting nya patut diapresiasi dan di luar ekspetasi sangat baik memainkan peran Margo yang misterius. Keunggulan lainnya tentu saja dari segi plot, alur dan penyajian cerita yang sudah dipaparkan di atas. Perfecto!
Kelemahan nya? Jujur agak sulit menemukan kelemahan film ini, karena saya sudah terlanjur tenggelam dan suka banget sama alur ceritanya. Tapi akhirnya saya mendapat satu “kesalahan”, yaitu akting dari pemeran Quentin. Ya, Nat Wolf terkesan terlalu datar ekspresinya dan kurang mendapatkan karakternya IMO.
So, kesimpulan nya Paper Towns bagi saya sangat recommended untuk ditonton terutama bagi kalangan anak muda dijamin tidak akan menyesal. Plot nya yang simpel dapat menghibur sekaligus menyentuh. Film ini juga memiliki cerita yang anti-mainstream dan arti yang dalam (If you notice it).
Memorable scene : Ketika Quentin, Ben dan Radar menyanyikan lagu Pokemon ketika akan melewati lubang yang seram, damn!
IMO, Rating : 8,5/10