Kehidupan Napoleon
Siapakah sebenarnya Napolen ?
Banyak literasi, pendapat dari beragam sumber yang akan menjelaskan masing-masing versi akan sosok pahlawan legendaris ini.
Namun saat dicermati akan ada beragam opini pula , dari sisi kehidupan pribadi serta sejarah peperangan Napoleon.
Saat teaser dan berlanjut trailer mulai beredar, masyarakat khususnya penikmat film mulai mengharapkan banyak hal dari film ini.
Bukankah yang menyutradarai adalah Ridley Scott (The Last Duel, Alien, Blade Runner)?
Bukankah para pemerannya juga merupakan bintang-bintang ternama dalam industri film?
Harapan tinggipun diberikan dan inilah Napoleon versi Ridley Scott.
Review Napoleon
Menyaksikan film ini, sangat terasa bahwa fokus Ridley Scott adalah pada kehidupan pribadi Napoleon yang unik dengan Joséphine de Beauharnais
Merupakan sesuatu hal istimewa, sehingga banyak hal-hal bersifat pribadi digambarkan secara vulgar , namun dengan sentuhan komedi akan kedua kekasih ini.
Harapan penonton bahwa film ini akan membahas semua hal mulai dari perjalanannya di Mesir hingga kejatuhannya dalam Pertempuran Waterloo, dikabulkan.
Namun ternyata tidak sesuai yang diharapkan oleh para penonton, alhasil Ridley Scott tetap memfokuskan pada hubungan asmara mendalam ini.
Melalui dialog-dialog penuh arti antara Joaquin Phoenix dan Vanessa Kirby, penonton akan dibawa akan kedalaman hubungan cinta platonik-romantis antara mereka berdua.
Ini menyenangkan untuk ditonton dan juga dalam berbagai sisi agak menyedihkan sekaligus lucu, dan ini ditampilkan dengan baik oleh kedua aktor ini.
Terlebih lagi dari informasi yang didapat oleh
Cinemags, bahwa
Ridley Scott berencana untuk merilis versi
director’s cut dalam waktu dekat.
Ini kabarnya akan berdurasi lebih dari empat setengah jam, dengan lebih banyak fokus pada Joséphine.
Namun membahas mengenai Napoleon, tentunya terasa kurang lengkap jika tidak membahas pula karir militernya yang sangat panjang.
Namun akankah ini dibahas secara detil?
Bagi penggemar sejarah, mungkin akan merasa kecewa, karena terasa peperangan yang melekat pada karir militer Napoleon, sepertinya hanya sebagai pelengkap belaka.
Beberapa adegan terasa pula memparodikan akan hal-hal tertentu dan nampaknya mengandung makna simbolis tersendiri bagi penulis dan sutradaranya.
Namun bagi Ridley Scott , menampilkan adegan-adegan epik dan menakjubkan dalam medan peperangan, nampaknya amatlah mudah.
Sesederhana dan seindah itu, penggambaran kekejian, ironi dan kesadisan dihadirkan menjadi seindah lukisan artistik.
Namun sebenarnya juga menusuk perasaan emosi kemanusiaan terdalam.
Apakah manusia memang semudah itu melupakan, mengikuti hawa nafsu dan juga memasang topeng kemanusiaan dibalik kejahatan yang mereka lakukan?
Ini semua diberikan kepada penonton di pembukaan babak pertama film ini, dan semakin dipertegas saat kekacauan timbul sehabis revolusi Prancis berlanjut hingga akhir.
Secara keseluruhan, Ridley Scott nampaknya ingin menunjukkan versi kemanusiaan Napoleon, dari pada hanya sekadar sosok pahlawan.
Ini adalah kaisar yang kemudian dikucilkan sehabis kekalahannya di medan perang dan inilah hari akhirnya dibawah kenangan akan Joséphine de Beauharnais
Dari review Napoleon kali ini, Cinemags memberikan skore 7/10 .
Film Napoleon sudah dapat ditonton di
bioskop yang memutarnya