Horor Budaya
It Lives Inside adalah film dari sutradara Bishal Dutta.
Tokoh utama dalam film ini adalah Samidha (Megan Suri), dan seperti anak-anak remaja pada umumnya , mengalami krisis masa remaja.
Samidha kemudian menjadi seorang remaja yang senang mengikuti gaya Barat , sesuai lokasi ia bersekolah.
Ia dengan segera, berteman baik dengan teman yang ia anggap lebih keren dan membantunya melupakan budaya India nya.
Menurutnya ini lebih keren dan ia pun perlahan meninggalkan budaya dan teman masa kecilnya Tamira (Mohana Krishnan)
Disini akan terlihat sekali , budaya yang ditekankan adalah India, lengkap dengan kseluruhan simbolnya. Terutama Pishacha, yang merupakan sebuah ekspresi permusuhan dalam mitologi Hindu
Tidak Fresh
Bagi penyuka genre horor , mungkin akan merasakan bahwa alur cerita dalam film ini tidak begitu fresh.
Sudah terlalu banyak film-film yang membawa unsur budaya yang diberikan kepada penonton. Namun kali ini agak sedikit berbeda dengan It Lives Inside , karena tak hanya mempertanyakan krisis identitas Samidha., ada hal lebih yang hendak disampaikan.
Terasa ada unsur yang menyiratkan bagaimana jika seseorang pergi dari kampung halamannya, dikarenakan melarikan diri dari sesuatu hal.
Ini bisa jadi penyakit atau suatu entitas yang sangat jahat.
Sebenarnya konsep pemikiran ini , sangat menarik dan berulang kali disampaikan melalui dialog-dialog antara masing-masing karakter. Namun sayangnya , hal ini tidak di eksekusi dengan baik.
Kemudian perasaan bahwa ini merupakan pengulangan dari cerita sejenis, adalah saat alur cerita pun, dikembalikan pada pola horor budaya pada umumnya yang telah hadir sebelumnya.
Kejutan demi kejutan yang dihadirkan, dapat dengan mudah tertebak dan memang sedari awal telah diperlihatkan dengan gamblang.
Ini mengurangi dan semakin melemahkan ekspektasi yang diharapkan dan dengan akhir kisah ala serial Friday The 13th.
Timbul pertanyaan yang nampaknya, menjadi hak mutlak penonton untuk melanjutkan dengan versinya sendiri.
Apakah Pishacha benar-benar telah lenyap atau ada kemungkinan menggalang kembali kekuatannya dan akan ada kelanjutan dari film ini?
Nampaknya bagi penyuka horor budaya, ini dapat dijadikan bahan diskusi , mengenai apakah benar manusia lebih kuat dari pada benda?
Apakah manusia memang mampu mengalahkan unsur permusuhan dari dalam dirinya? Jika tidak dapat, apakah yang akan terjadi berikutnya?
Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai horor budaya ini, dapat menontonnya di bioskop yang memutarnya