Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Note: spoiler alert!
Bulan Februari di Indonesia biasanya identik dengan banjir dan hujan. Ya, karena biasanya bulan Februari memang puncaknya musim hujan di Indonesia. Cuaca mendung, kadang disertai hujan rintik-rintik hingga deras, bahkan kadang disertai angin kencang dan petir yang menyambar bersahutan seolah menegaskan kesedihan dan kepedihan serta penderitaan. Penderitaan siapa? Siapa lagi kalau bukan orang yang harus melalui bulan Februari dengan seorang diri tanpa kekasih.. 😀
Kenapa? Ya karena bulan Februari juga disebut bulan nya cinta, Month’s of Love. Karena ada satu hari yang bisa jadi bikin bahagia orang – orang yang sedang jatuh cinta atau jadi siksaan tersendiri buat yang lagi jomblo.. 😀
Yup, Valentine’s Day. Biasanya dirayakan dengan saling memberi kado buat pasangan, atau sendirian di kamar, siapin tisu, matiin lampu, nyalain laptop, pake headphone, nonton…. Eh, gak jadi deh.. 😀
Nah, kalo ngomongin nonton buat Valentine’s Day tahun ini, ada satu film yang memang dirilis berdekatan dengan hari Valentine tanggal 14 Februari, film itu adalah Deadpool. Deadpool adalah film superhero terbaru dari Marvel. Deadpool dibintangi oleh Ryan Reynolds, Morena Baccarin, Gina Carano, Ed Skrein, dan disutradarai oleh Tim Miller. Deadpool menceritakan Wade Wilson, mantan anggota pasukan khusus yang jadi tentara bayaran. Frustasi karena kanker membuat Wade Wilson memutuskan untuk ikut eksperimen yang dapat merubah dirinya menjadi manusia dengan kekuatan super. Hasil eksperimen tersebut merubah Wade Wilson menjadi Deadpool dan memburu orang yang melakukan eksperimen tersebut kepada dirinya.
“Surprise, this is a different kind of superhero story.”
Begitu kira-kira salah satu dialog di film Deadpool. Ya, Deadpool menggunakan pendekatan yang sangat berbeda dari film superhero pada umumnya. Bahkan lebih mirip film komedi romantis daripada sebuah film superhero. Gak ada penjahat super dengan rencana untuk menghancurkan dunia ala The Avengers, orang gila yang melakukan sosial eksperimen mematikan ala The Dark Knight, atau mahluk dari galaksi lain yang ingin menguasai alam semesta. Deadpool murni tentang karakter Wade Wilson yang gila, konyol, dan banyak omong. Dari awal sampai akhir penonton akan disuguhi tingkah konyol, jokes, serta kebodohan yang dilakukan oleh Deadpool. Dan sangat mengejutkan karena semuanya menurut saya berhasil tanpa harus sampai pada titik dimana kita merasa muak dengan jokes yang berlebihan. Deadpool terasa seperti paket kombo yang biasa disajikan di restoran cepat saji. Gak ribet, gak perlu mikir banyak, porsinya pas dan puas. Kenapa paket kombo? Karena Deadpool seperti mix dari film action, superhero, komedi, dan drama romantis. Plotnya sederhana seperti formula drama komedi romantis pada umumnya, “boy’s get the girl, boy’s lost the girl, boy’s get the girl back”. Formula yang mungkin sudah bosan kali kita lihat, tapi dengan tambahan jokes dan action membuat Deadpool menawarkan sesuatu yang baru, yang berbeda dan lebih fresh. Banyak jokes yang bernada sarcastic dan menyinggung banyak hal, mulai dari X-Men, film Taken (Liam Neeson), sampai IKEA.
Deadpool adalah film yang simpel, predictable, dan untuk genre superhero karakter antagonis atau villain di film Deadpool kalah keren dibanding film superhero yang lain. Tapi justru daya tariknya adalah di karakter Deadpool. Deadpool yang biasa aja, konyol, dan kadang bodoh, justru membuat film ini jadi sangat menghibur. Dan bukankah salah satu tujuan kita menonton film adalah untuk terhibur? Itulah yang membuat film Deadpool berhasil untuk saya.
So, buat yang ingin tontonan yang lebih fresh buat Valentine’s Day tahun ini Deadpool bisa jadi salah satu pilihan bagus. Dan buat yang jomblo nonton Deadpool dijamin gak bikin baper.
Skor : 8/10
PS : ada post credit scene nya, jadi sabar yah nunggu sampai habis. 😉