Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Note: spoiler alert!
Film deadpool bukan film yang terbaik, tapi memang tidak dapat di pungkiri kalau Deadpool adalah film yang cukup memikat. Film Deadpool dapat dikatakan sebagai salah satu film “super hero” yang memberikan sudut pandang lain terhadap kehebatan pahlawan super. Bisa di bilang kalau film ini adalah film pahlawan super yang anti mainstream. Yang jelas, penonton di suguhkan dengan tontonan yang berbeda. Ternyata membuat film yang di sukai masyarakat tidak perlu plot cerita yang wah dan banyak twist-nya. Film Deadpool contohnya, plot yang simple layaknya film superhero lainya seperti memiliki musuh, jagoan selalu menang, masa transisi, dan happy ending membuat plot film Deadpool terkesan biasa.
Tapi kelebihan dari film ini adalah karakter yang di bentuk oleh penulis cerita memang tidak dapat di pungkiri sangat kuat dan mendalam. Deadpool adalah satu-satunya karakter ‘comic awareness’ dimana dia dapat langsungt berkomunikasi dengan penonton. Seolah-olah penonton diajak terbawa kedalam “live show” dari Deadpool. Itulah yang menjadi keunikan film deadpool, yang membuat durasi selama 108 menit tidak terasa.
Keunikan lain dari film ini adalah tampilnya anggota X-Men yang selalu mengajak Deadpool untuk bergabung kedalam X-Men. Tapi di sisi lain ada adegan dimana pesawat The Avengers berupa kapal induk yang bisa terbang muncul di adegan Deadpool. Apakah ini bentuk perebutan untuk merekrut Deadpool untuk masuk ke Avengers atau X-Men? Di akhir film terdapat “Post Credit Sequence” atau scene tambahan yang memberikan clue kepada penonton untuk sekuel Deadpool selanjutnya dimana Deadpool menyebutkan karakter Cable yang akan muncul di sekuel berikutnya. Itu pertanda kemungkinan kalau film Deadpool berikutnya akan di bentuk X-Force. Untuk pastinya lebih baik kita tunggu saja sekuel dari Deadpool.
Oh ya satu hal lagi mohon maaf jika saya tidak menyebutkan nama-nama pemain, sutradara, penulis dan siapapun yang biasa di tuliskan ketika mereview film, bisa browsing sendiri kan 😉