Akhirnya !!!, mungkin itu adalah kata-kata yang tepat bagi seluruh penggemar film dan para fans dari Batman ataupun Superman. Sebuah film dengan judul yang sangat epic, pertemuan dua icon terbesar DC Comics yang sudah membuat heboh dunia. Batman v Superman : Dawn of Justice menceritakan dimana kedua seper hero tersebut untuk pertama kalinya bertemu dalam DC Universe. Setting cerita diambil tepat setelah kejadian pertempuran dahsyat Superman melawan Jenderal Zod dalam film Man of Steel, dimana kejadian itu membuat metropolis hancur berantakan, termasuk salah satu perusahaan milik Bruce Wayne yang membuat ia mulai mempertanyakan apakah sebernanya tujuan Superman berada di bumi. Singkat cerita mereka pun akhirnya saling berhadapan karena baik dalam diri Clark Kent maupun Bruce Wayne belum saling memahami (krang menyukai) terhadap keberadaan Batman dan Superman serta cara mereka masing-masing dalam menegakkan keadilan dan hal ini diperparah dengan Lex Luthor yang memanfaatkan situasi ini untuk membuat kekacauan.
Secara keseluruhan film ini sangat berkualitas baik dari segi cerita maupun visual efek yang ditampilkan. Dari yang saya alami kemarin saat di bioskop, penonton sangat puas setelah menonton film ini. Tetapi kalau diperhatikan baik-baik, alur cerita dalam film ini terlalu padat dan terkesan agaka sedikit dipaksakan. Bagi para penggemar DC Universe (termasuk saya pribadi), sebenarnya film ini bisa saja dibuat menjadi dua bagian. Hal ini dikarenakan masih banyak aspek yang bisa ditampilkan agar penonton bisa memahami keseluruhan alur cerita, misalnya pada saat Batman bersiap menghadapi Superman, kita kehilangan cerita dimana Batman mempersiapakan Bat-Armour untuk menghadapi Superman. Dalam film ini terasa seperti sangat tiba-tiba bahwa Bruce Wayne harus sesegera mungkin menghadapi Kal-El tanpa mempersiapkan Bat-Armournya terlebih dahulu, padahal diceritakan dalam film ini mereka baru saling bertemu. Ada satu hal lagi yang menarik perhatian saya, bahwa di film ini Bruce Wayne a.k.a Batman menghadapi depresi berat akibat kematian orang tuanya yang terus berlanjut yang menyebabkan ia sangat membenci Superman atas kehancuran yang terjadi di Metropolis. Hal ini menimbulkan kesan bahwa pihak Warner Bros ingin cepat-cepat memperkenalkan para karakter Justice League (Wonder Woman, The Flash, Aquaman dan Cyborg) agar nantinya para penonton lebih penasaran pada film mereka yang selanjutnya yaitu Justice League, sehingga disini timbul kesan bahwa DC dan Warner Bros ingin segera menyaingi Marvel yang sudah merilis The Avenger. Kalau saja pihak Warner Bros mau bersabar, tentu saja Batman v Superman : Dawn of Justice akan mempunyai jalan cerita yang lebih kompleks dan mendetail, sehingga mudah dipahami oleh para penonton dan nantinya Justice League pun akan menjadi salah satu film yang paling ditunggu (tapi sekarang juga udah ditunggu banget sih…hehehehe).
Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan, dalam film ini karakter Lex Luthor ( Jesse Eisenberg ) terkesan lebih mirip Joker (lunatic psychopath alias psikopat yang gila) namun lebih terkontrol dan agak sedikit kehilangan sentuhan elegantnya, sedangkan Gal Gadot cukup berhasil sebagai Wonder Woman (yang akan diproduksi filmnya) dalam film ini.
Akan tetapi Batman v Superman : Dawn of Justice, tetap merupakan sebuah film box office yang sangat menghibur dan sangat saya rekomendasikan untuk ditonton karena saya rasa aspek “Day and Night” yang ingin ditampilkan sutradara Zack Snyder, cukup tersampaikan dalam film ini. Jadi buat penggemar film, Batman v Superman : Dawn of Justice, adalah tontonan wajib buat anda.