“Superman itu membosankan!” “Kekuatannya berlebihan ah. Tidak menarik. Siapa yang bisa menang melawan dia?”. Berbagai macam pendapat dilontarkan kepada sang manusia baja ini. Setelah film pertama DC Universe keluar, yaitu Man of Steel, semakin banyak pendapat yang menyudutkan keberadaan sang jagoan. Tone dark & gritty yang dianggap tidak cocok ditampilkan untuk menggambarkan Superman dan berujung fatal. Tidak jarang juga yang mempertanyakan mengapa Superman membunuh musuhnya pada saat itu. Bukankah semua pahlawan super tidak pernah menghabisi lawannya? Terlebih lagi Superman yang dianggap sebagai sosok yang memberikan harapan kepada umat manusia.
Kemudian, film ini keluar, Batman v Superman – Dawn of Justice. Tentu saja animonya sangat besar di kalangan para fans dan masyarakat awam sekalipun. Melihat judul besar yang tertera, kita akan disajikan dengan pertempuran dua ideologi berbeda dari kedua pahlawan super ini dalam menghadapi kejahatan. Dua ikon pop culture ini memiliki cara pandang dan solusi yang berbeda ketika menghadapi suatu kejahatan. Film ini dibuka dengan sudut pandang Bruce Wayne terhadap dampak yang diberikan Superman dalam film sebelumnya, yaitu Man of Steel. Ia merasa bahwa Superman dapat menjadi sebuah ancaman terhadap umat manusia. Di pihak yang berlawanan, Superman pun merasa tidak setuju dengan cara main hakim sendiri oleh Batman ketika menyelesaikan sebuah masalah. Terjadilah perang dingin antara dua pahlawan super ini.
Dengan tone yang sama ala Snyder, adegan aksi yang ditampilkan sangat memanjakan para penonton. Adegan aksi yang ditunjukkan pun sangat intens. Acungan jempol untuk Hans Zimmer dan Junkie XL dalam memberikan efek suara yang pas di setiap adegannya. Para aktor yang memerankan pun telah bekerja dengan sangat baik. Ben Affleck membuktikan kepada publik bahwa dia bisa memerankan sang manusia kelelawar dari Gotham dengan baik seperti para pendahulunya. Henry Cavill pun semakin terlihat menjalankan perannya sebagai Superman dengan matang. Sedangkan untuk peran penjahat, Jesse Eisenberg yang sempat diragukan karena memerankan Lex Luthor yang dalam komiknya memiliki kepribadian serius dan mengancam, ternyata berperan dengan sangat baik sebagai v di antara Batman dan Superman. Dengan gaya penyampaian yang sedikit berbeda, Jesse dengan nyaman memainkan perannya. Sedangkan yang mencuri perhatian dalam film ini adalah Wonder Woman yang diperankan oleh Gal Gadot. Porsi yang ia berikan pun cukup dalam film ini. Film ini pun adalah pintu yang menghubungkan terhadap film-film DC yang selanjutnya. Teasing untuk serial selanjutnya pun banyak ditampilkan di sini. Beberapa cameo yang memang sudah dijanjikan akan muncul pun keluar di film ini.
Namun, setiap film memiliki kekurangannya masing-masing. Untuk film yang satu ini, alur cerita adalah kekurangan terbesarnya. Beberapa adegan terkesan penuh sesak dan dipaksakan. Awal cerita pun bergerak dengan lambat dan melompat-lompat. Kesalahan cukup fatal adalah film ini terkesan tidak ditujukan untuk semua kalangan masyarakat awam. Penonton banyak yang kehilangan ide mengapa terjadi peristiwa ini dan itu. Namun untuk para pembaca komiknya, film ini memiliki arti tersendiri. Selain dianggap mampu menghidupkan karakter para pahlawan supernya, banyak adegan-adegan yang bersumber dari komiknya. Beberapa nada miring setelah menyaksikan film ini adalah brutalnya sang manusia kelelawar sendiri ketika menghadapi musuhnya. Tidak jarang tindakannya memberi tanda tanya besar kepada para penonton mengapa ia harus melakukan hal seperti itu. Di luar dari itu, Ben Affleck berhasil memerankan tokohnya dengan sangat baik.
Di akhir film, pertanyaan yang disampaikan pada paragraf pertama pun akan terjawab. Mengapa kita harus mengidolakan sosok Superman ini. Superman adalah sosok harapan bagi semua orang. Dia adalah simbol dari pribadi yang sempurna. Sosok yang kita harap ada dalam diri kita. Superman tidak pernah dipaksa untuk menjadi pahlawan super. Dengan kekuatan yang dia miliki, tentu mudah baginya untuk menguasai dunia. Namun dia memilih untuk menjadi sosok yang baik. Ketika dia melawan musuhnya, ia tidak berharap akan menghabisinya. Tujuannya adalah dia menghabisi sosok jahat dalam diri musuhnya bukan jasmaninya. Dia lahir di planet asing dan dibesarkan dengan cara sederhana di sebuah pertanian di Kansas. Dia adalah alien, namun dia lebih manusia daripada kita semua. Superman mengajarkan kita bahwa berbuat baik kepada sesama adalah hal yang bagus.