Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada September 2020 lalu, Disney+ Hotstar secara konsisten terus menambah koleksi film karya anak bangsa sebagai upaya untuk memajukan ekosistem industri kreatif Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak lebih dari 400 film lokal berkualitas telah hadir di Disney+ Hotstar. Untuk merayakan momen spesial ‘Hari Film Nasional’ yang jatuh pada 30 Maret 2021 mendatang, Disney+ Hotstar memberikan rekomendasi deretan film dari masa ke masa peraih penghargaan bergengsi dari Festival Film Indonesia (FFI).
Berikut adalah delapan rekomendasi film nasional favorit sepanjang tahun 2000-an yang dapat dinikmati bersama keluarga dan orang terdekat Anda di Disney+ Hotstar:
Kisah Inspiratif Pemuda Ambon di “Cahaya Dari Timur Beta Maluku”
Pemenang Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik, FFI 2014
Cerita dari Indonesia Timur yang mengangkat kisah Sani Tawainella (Chicco Jerikho), mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain profesional. Sani mengalami tekanan psikologis atas apa yang terjadi pada karirnya. Tak hanya beban hidup, Ia pun juga menyaksikan berbagai kejadian memilukan terhadap anak-anak di Maluku yang membekas di hati dan ingatannya. Atas dorongan hati nuraninya, Sani pun tergerak untuk memperhatikan hidup anak-anak di Maluku, Ambon. Selain menjadi tukang ojek, Sani mengadakan latihan sepak bola dan membentuk sekolah sepak bola sederhana berbekal pengalaman dan pengetahuannya.
Persahabatan dan Semangat Juang dalam “Garuda di Dadaku”
Film Anak Terbaik, FFI 2009
Film “Garuda di Dadaku” mengisahkan perjuangan Bayu (Emir Mahira), seorang siswa kelas enam yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola legendaris. Namun sayang, mimpi Bayu ditentang keras oleh kakeknya yang menginginkannya untuk fokus dalam kegiatan persekolahannya. Walau begitu, kecintaan Bayu terhadap sepak bola tidak pernah luntur, namun justru semakin besar. Heri (Aldo Tansani), sahabat Bayu yang juga merupakan penggila bola, percaya dan terus mendukung akan kemampuan dan bakat Bayu. Dengan segala hambatan yang terus menghadang mimpinya, akankah Bayu mampu untuk mencapai mimpinya sebagai pemain sepak bola legendaris?
Perjalanan Cinta dan Kehidupan Presiden RI ke-3 dalam “Habibie & Ainun”
Pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik serta Pemenang Skenario & Tata Busana Terbaik, FFI 2013
Habibie & Ainun adalah film nasional drama biopik tentang Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari sebagai Hasri Ainun. Film ini diadaptasi dari memoar tulisan Habibie mengenai kisah hidup dan momen indah bersama istrinya, Ainun. Habibie yang biasa dipanggil Rudy Habibie oleh teman-temanya adalah seorang jenius ahli pesawat terbang yang memiliki mimpi besar untuk bisa menyatukan Indonesia melalui transportasi kapal terbang sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda yang cerdas. Habibie yang dikenal sebagai pencipta kapal terbang kemudian menerima panggilan mulia untuk mengabdi dan mengemban tugas sebagai seorang menteri. Film ini kemudian menceritakan lika-liku kehidupan yang Habibie dan Ainun hadapi sampai akhirnya ia berhasil menduduki jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia.
Perjuangan Perempuan Tangguh dalam “Athirah”
Pemenang Film & Sutradara Terbaik, Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemenang Pengarah Artistik Terbaik, FFI 2016
Diangkat dari novel karya Alberthiene Endah dengan judul yang sama, film nasional Athirah mengisahkan hidup seorang perempuan Bugis Makassar bernama Athirah (Cut Mini), yang tak lain adalah ibunda dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Ia adalah sosok Ibu pekerja keras, baik hati, dan tidak pernah marah. Potret Athirah begitu menarik karena sang Ibu harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit tapi terus mencari cara untuk mempertahankan harga diri dan keluarganya. Masalah mulai muncul di kehidupan keluarga kecilnya yang bahagia ketika sang suami Puang Ajji (Arman Dewarti) menikahi wanita lain. Athirah yang mulai gundah pun ingin meninggalkan suaminya. Konflik juga terjadi saat Jusuf Kalla atau yang akrab disapa dengan panggilan Ucu saat remaja (Christopher Nelwan) merasa kesal pada ketidaktegasan sang ibu dalam mengambil keputusan.
Tingkah Kocak Si Juki yang Banyak Akal di “Si Juki The Movie”
Pemenang Film Animasi Terbaik, FFI 2018
Film nasional animasi garapan Faza Meonk ini berkisah tentang Si Juki, seorang selebriti yang sedang berada pada puncak ketenaran. Sikapnya yang polos, jenaka, dan berani beda membuatnya dicintai semua orang. Namun, semuanya berubah ketika Juki melakukan suatu kesalahan yang membuatnya berbalik menjadi musuh nomor satu masyarakat. Pada saat yang sama, terdapat ancaman dari meteor yang dapat meluluhlantakkan Indonesia. Erin (disuarakan oleh Bunga Citra Lestari), seorang ilmuwan muda berbakat, akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Juki untuk menghentikan meteor tersebut. Dengan tingkahnya yang kocak dan unik, berbagai cara Juki lakukan untuk bisa menghentikan meteor tersebut demi menyelamatkan Indonesia.
Tentang Semangat dan Perjuangan, “Susi Susanti – Love All”
Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik, FFI 2020
Salah satu atlet yang paling dicintai di Indonesia, Susi Susanti (Laura Basuki) berhasil menjadi sensasi bulutangkis pada usia 14 tahun. Berkat bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi mendapatkan pengakuan dunia setelah berhasil memenangkan medali emas pertama untuk Indonesia dalam ajang Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona. Namun, ketika sang negeri terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi kembali membuktikan pada dunia bahwa kepahlawanan tidak hanya diukur dari tingginya prestasi, tetapi juga besar pengorbanan seseorang untuk tanah airnya. Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia. Baca review film ini di sini.
Cerita Penari Ronggeng Berbalut Adat, Budaya, dan Politik dalam “Sang Penari”
Pemenang Film & Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, FFI 2011
Diadaptasi dari novel “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari pada tahun 1982, film nasional “Sang Penari” merupakan film bergenre drama romantis yang sarat akan nilai adat dan politik di Indonesia pada tahun 1960-an. Sang Penari mengangkat kisah cinta Srintil (Prisia Nasution), sang penari ronggeng dengan seorang pria sederhana yang bernama Rasus (Oka Antara). Kisah cinta mereka tidak berjalan sesuai harapan karena Srintil memilih untuk menjadi penari ronggeng sebagai niatan bakti pada penduduk Dukuh Paruk hingga bentuk pengabdian pada Eyang leluhurnya. Rasus pun memilih mengejar cita-citanya menjadi tentara yang akhirnya mereka terpisah dan harus menempuh jalan hidup masing-masing.
Kisah Horor Ikonik Diceritakan Kembali dalam “Pengabdi Setan”
Pemenang Pemeran Anak Terbaik, Penata Musik Terbaik, Lagu Tema Terbaik, Penata Suara Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik, FFI 2017
Film Pengabdi Setan merupakan versi remake dari film dengan judul yang sama pada tahun 1980 silam. Film nasional ini mengisahkan kehidupan sebuah keluarga yang mengalami kejadian anomali semenjak sang ibu, seorang penyanyi kondang, meninggal dunia akibat jatuh sakit selama tiga tahun. Tidak hanya meninggalkan duka, kematian sang ibu ternyata menyisakan misteri yang menghantui keluarga mereka. Sebagai anak tertua, Rini (Tara Basro) seringkali dihantui oleh sosok yang mirip dengan ibunya. Kejadian serupa juga dirasakan oleh ayah dan adiknya. Rini mulai bergegas menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga mereka dan berhasil menemukan masa lalu kelam yang disembunyikan oleh keluarganya sendiri. Rini harus segera mengusut tuntas rahasia ini sebelum para makhluk halus merenggut nyawa orang-orang terkasihnya.
Untuk menghadirkan pengalaman menonton yang lebih baik bagi para penggunanya, Disney+ Hotstar kini dilengkapi dengan antarmuka dalam Bahasa Indonesia yang lebih mumpuni, mencakup judul, sinopsis, dan kata kunci yang telah disesuaikan dalam Bahasa Indonesia. Fitur terbaru dari Disney+ Hotstar ini juga melengkapi fitur subtitle Bahasa Indonesia yang telah tersedia sejak peluncuran platform pada tahun lalu. Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat menyetel pengaturan bahasa ke “Bahasa Indonesia” pada situs browser Disney+ Hotstar. Anda juga dapat mengakses fitur ini pada aplikasi ponsel dengan mengubah pengaturan bahasa ponsel Anda ke dalam “Bahasa Indonesia”.
Nikmati tayangan favorit dengan berlangganan Disney+ Hotstar langsung dari situs web (www.DisneyPlusHotstar.id) atau aplikasi Disney+ Hotstar (Android dan iOS), Android TV, Apple TV, serta lebih banyak perangkat lain yang akan segera tersedia. Dengan biaya Rp39.000/bulan atau Rp199.000/tahun, konsumen akan memiliki akses ke lebih dari 500 film dan 7.000 episode termasuk film internasional terbaik, tayangan Disney+ Originals dari Marvel, Disney, Star Wars dan lainnya, pemutaran perdana film-film Indonesia yang telah dinanti secara eksklusif, dan lebih dari 300 film bioskop Indonesia. Pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui berbagai opsi, termasuk GoPay. Paket langganan khusus juga tersedia dengan harga menarik melalui Telkomsel.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kumpulan film lokal terbaik dan informasi menarik lainnya dari Disney+ Hotstar, kunjungi akun media sosial Disney+ Hotstar di Twitter @DisneyPlusID, Instagram di @DisneyPlusHotstarID, dan Facebook di Disney+ Hotstar ID.