Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Random Story Makes You Dizzy

by Kent
March 29, 2016
in User News
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

 “God versus Man, Day versus Night” – Lex Luthor 

Siapa yang tidak menunggu DC movie yang menghadirkan dua tokoh ikoniknya saling bertarung dalam satu layar lebar?. Batman V Superman (BvS) sudah menjadi salah satu film yang sangat ditunggu-tunggu pada tahun ini semenjak kemuculan trailernya pada akhir tahun 2015 lalu. Film ini bahkan sudah menjadi kontroversial dan menjadi trending topic semenjak trailernya yang menunjukan dua tokoh ikonik lainnya yaitu Wonder Woman dan “Doomsday”. Setelah penayangan perdananya pada 20 Maret 2016 di Los Angeles, film yang di sutradarai oleh Zack Synder ini menjadi pembicaraan hangat karena Bad Review-nya yang berterbangan di media sosial. Walaupun begitu, secara mengejutkan, antusiasme para calon penontonnya menjadi meningkat karena ingin membuktikan kebenaran akan berita tersebut.

Batman V Superman 

sumber : http://screenrant.com/wp-content/uploads/batman-v-superman-trailer-poster-comic-con.jpg

Failure of Double Premise

Film ini diawali dengan premis dari Bruce Wayne sebagai Batman (Ben Affleck) yang digambarkan menanam dendam terhadap Superman (Henry Cavill) karena dianggap sangat mengancam kehidupan manusia sejak pertarungan Superman dan Zod (Michael Shannon) yang menyebabkan hancurnya gedung Wayne yang “kebetulan” ada di Metropolis. Walaupun dengan delivery yang tidak begitu apik, film ini juga menunjukan konflik lain yang dialami Clark Kent sebagai Superman yang mulai dipertanyakan keamanannya untuk hidup di bumi. Senator Finch (Holly Hunter) menjadi pusat perhatian sebagai penengah untuk masalah tersebut dan Lois lane (Amy Adams) juga menjadi penenang untuk Superman.

Double Premise yang ditawarkan oleh film ini sepertinya tidak berjalan sesuai yang direncanakan. Kegagalan ini ditunjukan dengan banyaknya pemaksaan dan kebetulan yang muncul pada awal cerita. Ketidaknyamanan ini ditambah dengan banyak adegan tidak perlu serta ledakan-ledakan berlebihan yang harusnya bisa dihapuskan sehingga membuat film 153 menit ini bisa menjadi lebih ringkas dan to the point. Tidak selesai sampai disana, pembangunan karakter Batman yang merupakan “New Character” dan sorotan utama dalam film ini menjadi begitu sangat gamblang dan kurang mendalam. Terlepas dari karakter yang tidak sesuai dengan komiknya, pembangunan karakter yang gagal juga muncul dari Lex Luthor (Jesse Eisenberg) yang tidak begitu jelas apa yang diinginkannya.

Random Story Board

Masalah BvS yang paling nyata juga dapat dilihat dari berantakannya storytelling yang diberikan sehingga membuat penonton, terutama bagi penonton awam yang bukan penggemar ­DC Comic, merasa tidak nyaman untuk menontonnya. Screenplay yang tidak konsisten dan berantakan membuat penonton menjadi bingung dengan apa yang terjadi terutama dari transisi cerita antara Bruce, Clark, dan Lex Luthor. Secara cerita, akibat pemaksaan dan kebetulan, BvS juga masih memiliki banyak plot hole yang harusnya diperhatikan dalam pembuatan story board-nya. Lalu juga adanya karakter yang tiba-tiba muncul dengan pembangunan karakter yang tidak baik, seperti Wonder Woman (Gal Gadot) yang membuat banyak penonton awam begitu penuh dengan pertanyaan.

Penempatan Easter Egg dan Cameo yang tidak cerdas dan dipaksakan juga menjadi concern yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimana tidak, Easter Egg yang harusnya tidak begitu detil ditunjukan pada sebuah film menjadi salah satu scene yang dapat dikatakan begitu merusak story board dan mengganggu jalan cerita film secara keseluruhan. Sangat terlihat bahwa film dengan budget 250 juta US$ ini, sedang mempromosikan film selanjutnya yang tidak kalah “Megah”-nya. 

 Wonder Woman

sumber :http://cdn.collider.com/wp-content/uploads/2016/01/collider-movie-talk-wonder-woman-slice-600×200.jpg

The Great Hans Zimmer

Terlepas banyaknya kekurangan dalam installment kedua dari DC Extended Universe (DCEU) ini, BvS memberikan pertunjukan aksi yang sangat luar biasa. Sama seperti halnya pada installment pertamanya Man of Steel (2013), keunggulan dari DCEU ini adalah pertarungan maha dasyat yang ditunjukan dengan CGI yang apik dan mencengangkan. Secara mengejutkan, pertarungan Trinity DC comic dan musuh utamanya menjadi hal yang bisa dikatakan elemen paling sempurna di film ini. Ditambah dengan musik arahan Hans Zimmer dan Junkie XL, yang begitu wah dan megah sejak credit awal film dimulai, pertempuran pada BvS mejadi sangat enjoyable untuk disaksikan. Tidak hanya itu, pemain yang dianggap akan gagal, sebut saja Ben Affleck, telah berhasil dengan sangat sukses membawa karakter Bruce Wayne. Walaupun dengan pembangunan karakter yang buruk dari script yang diberikan, pemain lain seperti Gal Gadot dan Jesse Eisenberg juga tidak kalah baik dalam berakting menjadi salah satu karakter pusat dalam film yang bersyuting di 10 lokasi ini.

 

fight

sumber :http://www.telegraph.co.uk/content/dam/film/BatmanVSuperman1-xlarge.jpg 

Secara keseluruhan film Batman v Superman, seperti yang diberitakan, memang masih banyak kekurangan terutama pada storytelling dan plot hole yang dibiarkan terbuka lebar. Tidak hanya membuat para penonton awam kebingungan, tapi juga membuat para penggemar DC Comic yang notabennya lebih tau ceritanya juga geram dengan jalan cerita serta penokohan yang tidak sesuai (Terutama kemunculan makhluk yang dikatakan sebagai “Doomsday” disana). Namun, Kekurangan tersebut dibayar dengan pertarungan epik dan megah yang diiringi musik dahsyat karya kolaborasi arahan Hans Zimmer dan Junkie XL serta akting yang memukau dari para pemainnya. Singkatnya, untuk para penonton yang hanya mengharapkan pertarungan dahsyat, film ini akan sangat luar biasa dan penuh ketegangan. Namun hal ini akan berbanding terbalik bagi mereka yang mengharapkan cerita atau plot yang sempurna.

 

Rating : 6/10

Tags: Review Film Batman v Superman
Previous Post

BvS, Pertaruhan Besar Warner Bros & DC

Next Post

Review Film Batman v Superman

Related Posts

Academy
Articles

Pengakuan Academy Membanggakan ! Balinale Diakui Sebagai ‘Festival Berkualifikasi Oscar®’

24/10/2024
CATCHPLAY+
Action

CATCHPLAY+ Jalin Kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata)

13/12/2023
Wulan Guritno
Movie Articles

Wulan Guritno tentang Jakarta vs Everybody, ini Film Edukasi

08/04/2022
Rich Brian NIKI Warren Hue
Action

Rich Brian, NIKI, dan Warren Hue bangga terlibat Shang-Chi

22/09/2021
Next Post

Review Film Batman v Superman

Unfortunately, an error occurred:

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30369 shares
    Share 12147 Tweet 7592
  • Liam Neeson Kembali Beraksi dalam Trailer Perdana Ice Road: Vengeance

    515 shares
    Share 206 Tweet 129
  • Sinopsis dan Daftar Pemain Film Made in Bali

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21597 shares
    Share 8639 Tweet 5399
  • Review Pengantin Iblis

    476 shares
    Share 190 Tweet 119
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags