Setelah hampir tiga dekade fokus di balik kamera, Quentin Tarantino akhirnya kembali ke depan layar. Sutradara legendaris di balik Pulp Fiction dan Kill Bill itu akan kembali berakting dalam film baru berjudul Only What We Carry — menandai peran utamanya yang pertama sejak From Dusk Till Dawn (1996).
Film Only What We Carry disutradarai oleh Charlotte Gainsbourg, dan menghadirkan deretan bintang seperti Simon Pegg, Sofia Boutella, Liam Hellmann, dan penyanyi asal AS Lizzy McAlpine.
Produksi film ini dilaporkan telah selesai, dengan naskah yang digambarkan sebagai “sebuah renungan tentang cinta, kehilangan, dan keberanian sunyi untuk terus melangkah.”
Dalam film tersebut, Tarantino akan memerankan karakter bernama John Percy, seorang pria misterius yang tiba-tiba muncul dan mengguncang rahasia lama yang terkubur.
Ini menjadi peran akting besar pertama Tarantino dalam film yang tidak ia sutradarai sendiri sejak From Dusk Till Dawn karya Robert Rodriguez, di mana ia beradu akting dengan George Clooney, Salma Hayek, dan Harvey Keitel.
Meskipun Tarantino kerap muncul sekilas dalam film-filmnya sendiri — seperti cameo di Pulp Fiction, Reservoir Dogs, dan Django Unchained — ia sudah lama menjauh dari dunia akting penuh. Karena itu, keterlibatannya kali ini menjadi kejutan bagi para penggemarnya.
Belum diketahui secara pasti apa yang membuatnya tertarik kembali ke depan kamera, namun sumber dari Deadline menyebut proyek ini menawarkan peran yang lebih introspektif dan emosional, sangat berbeda dari persona flamboyan Tarantino yang biasanya muncul di film-filmnya.
Sementara itu, dari sisi penyutradaraan, Tarantino masih dikabarkan tengah mempersiapkan film kesepuluh sekaligus terakhirnya. Ia sebelumnya sempat mengembangkan proyek berjudul The Movie Critic, namun laporan terbaru menyebutkan bahwa sang sutradara memutuskan mundur dari proyek tersebut, membuat film pamungkasnya masih diselimuti misteri.
Dengan langkah mengejutkan ini, Tarantino tampaknya tengah menikmati fase baru dalam kariernya — kembali menjajal dunia akting sembari menutup bab akhir perjalanan legendarisnya sebagai sutradara.






