Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Peran Musik dalam Film

Webinar Pertama FFWI 2023

by nuty laraswaty
July 19, 2023
in Events, News, Press Release
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Peran Musik dalam Film

Musik dalam sebuah film bukan sekedar pelengkap yang asal bunyi. Musik mempunyai peranan yang strategis, pada apapun genre film yang membungkusnya. Emosi yang dibangun dalam film melalui musik, akan membawa perasaan penonton lebih dalam dan berkesan.

Di luar soal itu, musik dalam film sesungguhnya bisa menjadi penanda geografis dari daerah mana cerita film itu berasal.

Demikian dikatakan oleh Rako Prijanto, sutradara film dan penulis naskah, dalam webinar bertajuk Peran Musik dalam Film yang digelar oleh Panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII di Jakarta, Sabtu 15 Agustus 2023.

Selain Rako Prijanto sebagai narasumber, hadir pula Ilustrator Musik sekaligus Sutradara dan Penyanyi Tya Subiakto, di samping Irish Riswoyo dan Retno Hermawati sebagai moderator.

Rako Prijanto yang pernah menyutradarai film “Sang Kyai” mengatakan musik dalam film sejatinya dibagi dua: yakni musik scoring yang memberi irama musik sebagai latar belakang dan original soundtrack.

Scoring dan soundtrack sangat efektif dalam menyampaikan apa yang ingin dirasakan oleh film itu. ”Jadi, musik sangat membantu setiap scene agar cerita sampai ke perasaan penonton,” ujar sutradara berusia 50 tahun yang pernah meraih Piala Maya 2016.

Menurut Rako theme song dalam sebuah film juga bisa menjadi karakter film tersebut. Misalnya, jika kita tiba-tiba mendengar sebuah nada, kita langsung bisa tahu nada itu ciri khas dari film Indiana Jones,Superman atau Star Wars, misalnya.

”Intinya musik dalam film peranannya penting, dan tidak bisa dipisahkan dalam sebuah cerita.” tegas Rako.

Pada kesempatan itu, Rako juga menjelaskan seandainya dalam satu produksi film bergenre thriller, di dalamnya ada satu scene menggambarkan romance. ”Maka tidak bisa warna musik scoring-nya mendadak berubah jadi romance. Memang perlu ada warna romance-nya namun tetap harus ada unsur thriller-nya,”jelas Rako lagi.

Baca Juga:  James Wan Resmi Ditunjuk Blumhouse untuk Menghidupkan Kembali Franchise ‘Paranormal Activity’

Dalam akhir penjelasannya, Rako mengatakan bahwa muatan musik atau scoring musik diselaraskan dengan durasi film. Dan yang terpenting sejaun mana keperluannya.”Kalau terlalu banyak. Apalagi penempatan tidak tepat, pasti bakal akan mengganggu perasaan penonton,” katanya.

Rako mengingatkan, film berbeda dengan opera atau oabaret yang membutuhan latar belakang musik dari depan sampai belakang.

“Dalam film, terkadang ada bagian tertentu yang memang harus di mute. Kalau tidak, nanti grafik emosi penonton malah bisa terlalu lelah,” katanya.

Wajib Belajar Sejarah Musik

Sementara itu, musisi Tya Subiakto mengatakan seseorang yang ditunjuk sebagai penata musik, mempunyai kesepakatan pada dua orang, yakni produser dan sutradara. “Karena mereka yang tahu karakter cerita, bagaimana alur dan konklusi filmnya,” kata Tya yang pernah menata musik untuk lebih dari 60 judul film, di antaranya Ayat-Ayat Cinta, Habibi & Ainun, Sang Pencerah dan lain-lain.

Jika seseorang tertarik menjadi penata musik, kata Tya, sebaiknya dibekali dengan ilmu yang lain seperti fotografi. Agar paham sudut pandang dan bahasa yang kerap dipakai oleh sutradara.

“Di samping itu perlu juga membekali diri dengan pengetahuan tentang scenario film, meski tidak perlu mendalam. Karena di setiap skenario terdiri dari tiga babak atau delapan sequences. Dari sana kita bisa mengatur musiknya. Misalkan, di bagian opening tidak terlalu tinggi, atau tidak mewah,” ungkap Tya yang mengawali karier lewat film Sang Dewi (2007).

Dan satu hal lagi, kata Tya, seorang Ilustrator Musik harus paham tentang sejarah musik. Misalnya, dalam menggarap tema cerita tahun 1920, harus paham di jaman itu musik apa yang sedang berkembang. “Misalnya musik jazz, harus dipertajam lagi, era itu apa yang sedang hits. Apakah Dixie atau apa? Jangan sampai salah. Bisa-bisa diketawain penonton yang tahu sejarah!” ungkap Tya yang memenangkan Ilustrator Terbaik dalam Festival Film Bandung lewat Ayat-Ayat Cita (2008) dan Sang Pencerah (2011)

Baca Juga:  Jika Netflix Berhasil Akuisisi Warner Bros. Discovery, Inilah Deretan Franchise Raksasa yang Akan Berpindah Tangan

Tya mengaku masih sering menghadapi alasan klasik tentang budget produksi film yang terbatas, tapi produser menginginkan musik filmnya digarap megah menggunakan orchestra. Dan mengusulkan untuk menggunakan digital music orchestra.

Menurut Tya hal itu tidak masalah.

“Sepanjang kita menguasai digital musik orchestra seperti apa. Dan saya tidak mau mengarapnya hanya menggunakan satu keyboard, tetap harus belajar prinsip orchestra, bahwa dalam keluarga string section, misalnya, harus lengkap ada violin, viola, cello, contra bass,” ungkap Tya yang mengaku tantangan terberat sebagai illustrator adalah terbatasnya waktu pengerjaan alias dateline.

Dalam pengamatan Tya, jika seseorang mengaku telah menjadi penata musik professional, ia harus bisa menjaga profesionalisme dengan cara membuat musik karya sendiri.

“Profesional itu juga termasuk termasuk tidak mengambil musik orang lain dan tidak menggunakan template dari musik orang lain!” kata Tya.

Tags: FFWI 2023filmMusikRako PrijantoTya Subiakto
Previous Post

Trailer Baru The Creator Memperlihatkan Manusia yang Berperang Melawan Mesin

Next Post

Trailer A Haunting in Venice Perlihatkan Hercule Poirot Terlibat dalam Misteri Supranatural

Related Posts

Film Aksi Legendaris Point Break Dapat Sekuel Berlatar 35 Tahun Kemudian
Action

Film Aksi Legendaris Point Break Dapat Sekuel Berlatar 35 Tahun Kemudian

18/12/2025
Emilia Clarke Jadi Mata-Mata CIA di Trailer Ponies
Barat

Emilia Clarke Jadi Mata-Mata CIA di Trailer Ponies

18/12/2025
Netflix Gandeng Shawn Levy Garap Film Adaptasi Game Perang Kingmakers
Action

Netflix Gandeng Shawn Levy Garap Film Adaptasi Game Perang Kingmakers

18/12/2025
Greenland 2: Migration
Barat

Gerard Butler Hadapi Dunia Baru yang Hancur di Trailer Baru Greenland 2: Migration

18/12/2025
Next Post
A Haunting in Venice

Trailer A Haunting in Venice Perlihatkan Hercule Poirot Terlibat dalam Misteri Supranatural

[elfsight_youtube_gallery id="2"]

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    31282 shares
    Share 12512 Tweet 7820
  • Film Aksi Legendaris Point Break Dapat Sekuel Berlatar 35 Tahun Kemudian

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Gerard Butler Hadapi Dunia Baru yang Hancur di Trailer Baru Greenland 2: Migration

    403 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Emilia Clarke Jadi Mata-Mata CIA di Trailer Ponies

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Film Pendek “Laut Memanggilku” Sudah Bisa Ditonton

    539 shares
    Share 216 Tweet 135
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags