Film Samsara
Bertempat di sebuah bioskop di kawasan Jakarta, Cinemags turut menyaksikan film Samsara yang telah mendapatkan kabar baik , saat pementasan versi Cine-Concert Samsara.
Mendapatkan standing ovation lebih dari 1000 penonton dan undangan yang memenuhi Esplanade Concert Hall, Singapura
Baca juga : Cine-Concert SAMSARA Mendapat Sambutan Meriah
Melalui media film , sutradara Garin Nugoho menghadirkan suasana Bali di dekade 1930-an.
Penggabungan sinema dengan musik, memberikan suatu seni pertunjukan yang indah dan patut untuk dinikmati oleh masyarakat luas.
Garin Nugroho, pernah pula menampilkan Setan Jawa. Juga merupakan sebuah film bisu hitam putih namun kental akan mitologi Jawa.
Melalui film Samsara, penonton dibawa pada gambaran Bali masa lalu, serta iringan gamelan Bali.
Serta penampilan khususnya aktor Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia, Juliet Widyasari Burnett serta tentunya Gus Bang Sada
Gita Fara
Selaku salah satu produser kembali menekankan bahwa pembuatan Samsara adalah proses dimana ingin kembali mengingatkan penonton ke akar pertama kali sinema muncul.
Masa yang diawali dengan film bisu dengan iringan musik live.
Melalui proses kembali ke masa lalu , tentunya mengundang pula kolaborasi antara lain dengan para pemusik : Gamelan Yuganada, Ican Harem, Gusti Putu Sudarta, Dinar Rizkianti, Thaly Titi Kasih.
Bahkan agar penonton dapat pula merasakan masa depan , juga ada kolaborasi musik elektronik Gabber Modus Operandi.
Semua bentuk ini diharapkan bisa memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa untuk menikmati karya sinema Samsara.
Saat ditanyakan lebih jauh, disampaikan setelah Esplanade , lalu pemutaran terbatas ini, diharapkan Samsara bisa kembali menemui penontonnya, baik di dalam maupun luar negeri.
Sinopsis Singkat
Samsara berkisah tentang seorang pria dari keluarga miskin di Bali pada tahun 30-an yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya.
Dia melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Namun, dalam prosesnya, ritual ini justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderita.
Samsara menyajikan karya kreatif dan kolaboratif dengan para seniman yang telah berpengalaman di bidangnya.
Mereka antara lain :
- Gus Bang Sada,
- Siko Setyanto,
- Maestro tari I Ketut Arini,
- Cok Sawitri,
- Aryani Willems, dan
- penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali.
Bagi Cinemags, menyaksikan film Samsara ini ibarat menyaksikan karya film dengan sudut pandang baru. Pengalaman menonton film Samsara versi layar lebar, menimbulkan pula rasa ingain tahu bagaimana rasanya jika menonton versi Cine-Concert nya.
Bagi yang penasaran, pantau terus informasi terkini cine-concert dan film Samsara di akun media sosial Samsara.