Aktris pemeran Wasp di film Ant-Man and the Wasp, Evangeline Lilly membuat ulah dengan menolak dikarantina dan melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Ia beralasan semua itu adalah kebohongan politik dan ia tidak mau hak kebebasannya di kekang.
Semua hal tersebut diungkap olehnya di laman Instagram pribadinya. Ia malah melakukan kegiatan di luar rumah dengan mengantar anak-anaknya melakukan kegiatan senam dan mengatakan kepada penggemarnya ia tidak menerima “penahanan rumah,” tidak berlaku untuk keluarganya.
https://www.instagram.com/p/B9zT034AEBi/?utm_source=ig_embed
Sontak hal tersebut membuat beberapa penggemar dan netizen geram, tindakannya disebut dapat membahayakan orang lain dan bahkan keluarganya sendiri. Ada juga yang mengatakan bahwa ia sangat egois dan tidak perduli dengan orang lain dan mengingatkan bahwa orang yang tidak mempunyai gejala Coronavirus juga bisa menjadi korbannya.
Seperti tang dilaporkan oleh USA Today, semua kritik dan kecaman tersebut tidak ditanggapi dengan serius oleh Lilly dan bhakan ia menjawab hal penyakit tersebut hanyalah flu biasa dan “kehebohan” selalu ada setiap menjelang pemilu. Ia justru mengajak masyarakat untuk waspada terhadap keinginan para pemimpin dan mengawasi mereka, memastikan mereka tidak menyalahgunakan momen ini untuk mencuri lebih banyak kebebasan dan meraih lebih banyak kekuatan.
Ia kembali menambahkan bahwa ia mempunyai dua anak. Beberapa orang menghargai hidup mereka atas kebebasan, beberapa orang menghargai kebebasan atas hidup mereka. Kita semua membuat pilihan.
Namun semua itu justru menambah “kemarahan” para netizen dan penggemarnya yang mengatakan bahwa mereka sangat kecewa dengan tindakan aktris yang dikenal melalui serial Lost tersebut. Dan ironisnya kejadian ini hanya berselang beberapa hari setelah lawan mainnya di serial Lost, Daniel Dae Kim mengakui telah terinfeksi virus tersebut.
Mengesampingkan pendapat dan pendirian Evangeline Lilly, mari kita tetap waspada dan menjaga keselamatan diri, keluarga dan orang lain dengan mematuhi himbauan WHO dan pemerintah untuk tetap menjaga jarak sosial, membatasi kegiatan di luar rumah dan mengkarantina diri sendiri jika mempunyai gejala sakit seperti demam, baruk, flu dan sessak nafas.