Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Masterclass with Mira Lesmana

by nuty laraswaty
November 28, 2020
in Articles, Events, Movie Articles, Press Release
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Masterclass with Mira Lesmana
Share on FacebookShare on Twitter

JAFF 15 ‘Kinetic’ kembali menghadirkan Program Masterclass yang meskipun tidak dapat dilaksanakan secara langsung, justru dapat diakses oleh seluruh masyarakat di mana pun berada.

Terwujud dalam webinar yang dipandu oleh maestro yang telah memiliki kiprah di dunia perfilman. Program ini merupakan fokus dari JAFF mengenai bagaimana mengelola bakat-bakat yang ada, sehingga melahirkan sineas muda berbakat.

Program Masterclass kali ini menghadirkan Mira Lesmana, seorang produser dan founder dari Miles Film.Bersamaan dengan JAFF yang mengulang usia ke-15, di tahun ini pula Miles Film telah mengarungi perjalanan selama 25 tahun.

Seluk beluk perjalanan Mira  Lesmana dan Miles Film turut disampaikan pada diskusi yang berdurasi 60 menit.
Bagi Mira, menjadi produser harus menggabungkan antara insting untuk berproduksi dan belajar mencari tahu, sebab tidak ada sekolah khusus di bidang produser. Sekarang ini hal
yang dilakukan oleh produser bukan hanya mencari investor untuk biaya pembuatan film, tetapi sejak awal sudah harus memikirkan dari hulu ke hilir.

“Kalo kita mau produce harus mulai dari conceiving, mulai dari ide, mau ngapain, mau bikin apa, dan harus langsung berfikir, film yang dibuat ini untuk siapa, penonton siapa, dan harus kemudian dipastikan ada distribusinya”, ujar produser Film Petualangan Sherina (1999) itu.

Lebih detail, Ia menjelaskan bahwa seorang produser harus memiliki keterampilan dalam industri film. Kemampuan ini untuk meminimalisir ketidaktepatan, dari kemungkinan-
kemungkinan dalam mencapai sasaran yang telah diharapkan dan direncanakan.

“Akhirnya seorang produser itu memang harus memahami banyak hal, Fa dan teman-teman. Dia harus memahami critical concept, memahami skenario, memahami bagaimana membangun sebuah cerita gitu. Dia harus paham itu, what is character, what is acting, what is lighting, what is editing apa itu semua yang sifatnya technical dan yang sifatnya critical concept, dan dia harus tau apa itu editing, apa itu mixing, music, sound effect dia harus selalu updated gitu dan dia harus tau apa itu marketing promotion dan distribution”, jelasnya dalam webinar yang dipandu oleh Ifa Isfansyah.

Selain membawa jati diri sebagai seorang produser yang harus mempunyai visi dan turut terjun ke ranah kreatif, sikap keterbukaan Mira Lesmana terhadap para calon investor patut
untuk menjadi catatan penting. Realitas seorang produser dalam melihat skema sebuah filmnya menjadi substansial berharga bagi kedua belah pihak. Tidak semua film akan selalu
untung dan melampaui penonton yang besar, tetapi menampilkan film-film kecil menjadi esensial bagi Mira Lesmana. “Ini bukan Petualangan Sherina (1999), ini bukan AADC
(2001), ini sesuatu yang baru. Film ini akan punya makna besar yang akan punya tujuan yang lain,” tutur Mira.

Baca Juga:  3 Film Romantis Robert Ronny yang Sukses Rebut Hati Penonton

Ia juga menceritakan bagaimana proses funding Film Gie (2005) yan g mencapai tiga tahun lamanya. “Untuk Gie (2005), waktu itu yang kita perkenalkan sebuah film besar untuk pertama kali nya bagi sinema Indonesia gitu. Kedua, idealisme Gie (2005),dan kemudian mengangkat cerita mengenai etnis chinese yang sangat nasionalis,”tambahnya.

Mira Lesmana merasa apresiasi yang datang pada dirinya ketika dapat menghasilkan sebuah cerita yang dari awal dibangun dengan semangat dan harapan bersama. Ketika datang ke lokasi syuting, melihat kegiatan berjalan sesuai rencana.Selain itu, penghargaan dari penonton menjadi kepuasan tersendiri dikala sasaran film tepat dan berhasil singgah pada tempatnya.

Sempat istirahat di tahun 2009 selama tiga tahun dalam industri film, dirinya mengerjakan proyek teater Laskar Pelangi. Akan tetapi, Mira Lesmana kembali dan bertahan hingga kini
karena Ia sangat menyukai apa yang dikerjakan serta passion kuat sesuai bidangnya.
Dukungan teman-teman Mira Lesmana juga menjadi pengingat untuknya agar selalu berkarya. “We are creating buat aku is amazing”, sorai Mira Lesmana.
Selain program Masterclass bersama Mira Lesmana, beberapa sineas lain juga turutberbagi pengalaman mengenai industri kreatif film. Terdapat tiga Program Public Lecture
berbentuk webinar dengan masing-masing topik serta para pakar yang berkompeten.
Public Lecture Kinetic dibawakan bersama Tonny Trimarsanto dan Chand Parwez, When We Listen to your Story! dengan Shanty Harmayn Holman dan Yulia Evina Bhara, serta
Robin Moran dan Andhy Pulung akan mengisi webinar yang bertajuk Production Check List.

Seluruh rangkaian Public Lecture dapat diakses secara gratis melalui aplikasi dan laman KlikFilm.

Mari merayakan pergerakan sinema Asia bersama 15th Jogja-NETPAC Asian Film Festival! (2020)

Tags: JAFFJAFF Kinetic
Previous Post

Web series ‘Generasi 90-an: Melankolia’ sudah dapat ditonton mulai 4 Desember 2020

Next Post

6 Karakter Park Shin-hye yang Memukau dalam Tayangan Netflix

Related Posts

3 Film Romantis Robert Ronny yang Sukses Rebut Hati Penonton
Celebrity

3 Film Romantis Robert Ronny yang Sukses Rebut Hati Penonton

11/06/2025
Tak Ingin Usai di Sini: Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki  Vanesha Prescilla & Bryan Domani Saling Mencintai, Tapi Tak Bisa Bersama.  Tayang di Bioskop Mulai 5 Juni 2025!
Drama

Tak Ingin Usai di Sini: Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki Vanesha Prescilla & Bryan Domani Saling Mencintai, Tapi Tak Bisa Bersama. Tayang di Bioskop Mulai 5 Juni 2025!

04/06/2025
Jumbo
Anak dan Keluarga

Resmi! “JUMBO” Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa 10 Juta++ Penonton dari Lebaran Idul Fitri hingga Lebaran Haji

04/06/2025
Suzzanna
Horor

Universe Suzzanna Berlanjut! Soraya Intercine Films Umumkan Judul Terbaru: Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa

04/06/2025
Next Post
The Inheritors

6 Karakter Park Shin-hye yang Memukau dalam Tayangan Netflix

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Unfortunately, an error occurred:

Popular 24 Hours

  • Tom Cruise

    Akhirnya, Tom Cruise Akan Terima Oscar Pertamanya — Penghargaan Kehormatan dari Academy

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Merayakan Keluarga Bersama Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara, Menyentuh Hati Merangkul Orang Tersayang

    399 shares
    Share 160 Tweet 100
  • “Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria” Siap Gegerkan Layar Lebar Indonesia Juni 2025

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Harold & Kumar Kembali! Siap Beraksi di Film Keempat dengan Sentuhan Baru dari Kreator Cobra Kai

    399 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Trailer Terbaru “I Know What You Did Last Summer” Hadirkan Teror Baru

    399 shares
    Share 160 Tweet 100
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags