Saat Konferensi Pers, Rabu 5 Oktober 2022 di Theater Wahyu Sihombing, di Kawasan Taman Ismail Marzuki. Telah disampaikan bahwa Madani International Film Festival ke 5 Angkat Tema Ufuk, sebuah Ikhtiar mendialoqkan Budaya Muslim Dunia. Perlu digaris bawahi ini festival film Muslim. Bukan film Islam. Film-film yang ditayangkan adalah film-film yang mengisahkan kehidupan keseharian masyarakat Islam dibanyak belahan dunia. Ketika Muslim menjadi mayoritas maupun ketika menjadi minoritas.
Ufuk atau horizon, dipahami sebagai batas terjauh antara bumi dan langit, jika dilihat dari garis pantai. dalam konteks tematik dan programtik, Ufuk diterjemahkan antara lain lewat fokus pada pikiran dan imajinasi. Madani Internationa Film Festival mengangkat tema ufuk dengan ikhtiar mewujudkan peradaba baru yang lebih adil dan welas asih, dengan segala konteks sosio-kultural, khususnya pasca pandemi covid-19.
Madani International Film Festival akan berlangsung di Jakarta 8-15 oktober 2022 dengan serangkaian program kegiatan, seperti Perempuan dunia Madani, Migrasi, Madani with Binus University, Madani clasic, East cinema, Relaksasi beragama, Madani Kids, Madani short film competition dan akan tour ke beberapa kota agar film-filmnya juga bisa di tonton lebih banyak orang pun saat diskusi bisa diikuti lebih banyak masyarakat.
Program-program Madani International Film Festival 2022, berlokasi di Epicentrum XXI, Metropole XXI, Kineforum, Galeri Cipta I dan taman parkir/Roof Top Taman ismail marzuki. Masyarakat juga bisa mengikuti program diskusi secara daring melaluki kanal youtube Madani International Film Festival
Board of Madani International Film festival dan Produsen Mizan picture, mengatakan:
Madani Internationa Film Festival angkat Ufuk sebagai tema pokok tepat sekali, Film-film dan kegiatan Madani tahun ini menawakan dan menandai jangkauan-jangkauan baru kehidupan kaum muslim di perlbagai belahan dunia.
Putri bungsu Almarhum Gusdur, pekerja seni dan salah satu Board Madani Internationa Film Festival, Inayah Wulandari Wahid, menjelaskan kegiatan ini lahir untuk mengenalkan kegiatan kaum Muslim. Bukan mengenalkan cara beragama, bukan juga berisi dakwah. Tidak berharap kegiatan ini mengubah dan menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang lebih toleran. Kegiatan ini, untuk memberi wawasan dan pemahaman, inilah kegiatan kaum Muslim.
Direktur Perfilman, Musik dan media Kemendikbudristek RI, Achmad Mahendra, mengapresiasi kehadiran Board , di tahun ke lima ini. Achmad Mahendra mengatakan: film merupakan bingkai dari realitas sosial untuk memahami apa yang terkadi di dunia. Sebagai festival film, Madani Internationa Film Festival, merupakan sarana edukatif. masyarakat bisa melihat dunia Islam lebih berwarna dan tampak bergejolak di sana-sini dengan tenang dan reflektif.
Selaku Festival Director, Sugar Nadia menjelaskan, Tahun ini Madani International Film Festival 2022 menerima 2.214 film yang telah mendaftar dari dalam dan luar negeri untuk program East cinema dan short film Competition. total film yang akan tayang ada 70 film dari 22 negara. ada 15 diskusi dengan 30 pembicara dari dalam dan luar negeri. Lebih lanjut Sugar Nadia menjelaskan tahun ini bekerja sama dengan Picklock film dengan dukungan Kemendikbudristek untuk memproduksi seri dokumenter yang berjudul The Quest yang menelusuri Peradaban islam dan kehidupan Muslim Nusantara, yaitu Aceh dan Bali.
Peliput Elisa Koraag untuk Cinemags