Kejutan istimewa untuk ajang film
Balinale 2023 , merupakan ajang film tahunan.
Melibatkan para pembuat film dan pemimpin industri yang berkumpul bersama untuk merayakan film-film yang terpilih dengan kisah-kisah yang memukau serta tim kreatif dan teknis yang luar biasa.
Pemenang Balinale 2023
Bertempat di kota Bali, Indonesia,pada tanggal 3 Juni 2023, Juri Bali International Film Festival mengumumkan pemenang untuk empat kategori.
Film Dokumenter Pendek
Pemenang Behind the Seen | Robin Gurney & Lawrence Blair, Indonesia
Komentar Juri
Kisah epik yang berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh akan tempat tinggal kita yang sederhana, dan kita sebagai tamu di alam semesta yang menakjubkan.
Kami mendapatkan keinginan untuk mengeksplorasi narasi ini lebih jauh dan menyimpan harapan bahwa filmmaker akan melanjutkan untuk menjadikan versi film panjang, serta mengubahnya menjadi serial yang menarik.
Penyampaian cerita dan narasi yang sempurna, dibuat oleh seorang narator yang benar-benar luar biasa, Lawrence Blair memiliki kemampuan yang luar biasa, mengangkat film dokumenter menjadi sebuah kisah epik.
Penghargaan Juri Khusus
Pemenang Forgotten | Roberto Natali (Indonesia)
Sebuah kisah yang menyoroti organisasi dan individu yang berdedikasi serta berjuang untuk mengatasi masalah sampah di Bali.
Film ini menceritakan tentang kelompok-kelompok yang bekerja tanpa lelah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
Film Cerita Pendek
Pemenang Please Hold the Line | Tan Ce Ding, Malaysia
Komentar Juri
Dalam waktu yang sangat singkat, Please Hold the Line dengan tepat menggali berbagai masalah rumit.
Film ini dengan sangat baik menggambarkan spektrum tantangan sosial-ekonomi yang umum terjadi di Malaysia.
Please Hold juga bertutur tentang individu-individu kurang mampu yang dipaksa untuk mengambil kesempatan, namun secara moral dipertanyakan dalam mempertahankan hidup.
Penghargaan Juri Khusus
Pemenang Las Visitantes | Enrique Buleo(Spain)
Setiap momen dari pandangan luas dipenuhi dengan kesederhanaan yang menyenangkan dan hubungan yang tulus dengan pokok bahasan.
Rasanya seperti melakukan perjalanan bersama para tokohnya, di mana humor dengan mudah terjalin dengan narasi yang sedang berlangsung.
Film Dokumenter
Pemenang Crows Are White | Ashen Nadeem, Ireland
Komentar Juri
Film yang benar-benar memikat kami tentang kegigihan pembuat film yang tak tergoyahkan untuk bertahan dalam menyelesaikan film ini.
Meskipun banyak penolakan selama produksinya, namun, aspek yang paling penting adalah akhir cerita yang penuh emosi dalam narasi yang rumit.
Film Cerita Panjang
Pemenang Women Talking | Sarah Polley (USA)
Komentar Juri
Drama yang sangat intens dan antisipatif.
Kami yakin bahwa kami memiliki gambaran tentang bagaimana akhir cerita film.
Pembuat film ini begitu terampil membuat plot twist yang tidak terduga.
Film ini memiliki arti penting dalam pemberdayaan perempuan, menjadikannya sebuah karya sinema yang signifikan.
Gary L Hayes Award for Indonesian Filmmaker
The Tone Wheels | Yuda Kurniawan (Indonesia)
Film ini menggambarkan kampung pengamen yang mempunyai mimpi besar, meskipun sumber daya dan peralatannya terbatas. Mereka berjuang mengatasi rintangan. Pembuat film menampilkan aspirasi besar para karakternya, melukiskan gambaran yang jelas tentang ketangguhan dan tekad mereka.
The Tone Wheels merupakan karya dengan karakter seperti gaya Gary L. Hayes.
American Indonesian Culture and Education Foundation Prize
Orpa | Theo Rumansara (Indonesia)
Film ini merangkum tantangan yang dihadapi oleh seorang gadis muda.
Orpa menggambarkan perjuangan hidup, membebaskan diri dari batasan ekspektasi masyarakat dan norma-norma tradisional.
Berlatar belakang Pulau Papua yang indah, pembuat film ini membawa perspektif otentik ke dalam narasinya. Orpa merupakan eksplorasi menarik tentang pertumbuhan dan pemberdayaan pribadi. Ia juga menyoroti pengalaman unik dan perjuangan individu di Papua.
Penghargaan Komite
Pemenang The Art of Giving | Mickael Couturier (Indonesia)
Film ini melampaui batas-batas pembuatan film tradisional. Mereka dengan sepenuh hati merangkul subjek dalam memperlihatkan hubungan cinta yang mendalam. Film ini juga memperlihatkan pengabdian selama bertahun-tahun dalam membentuk karakter sebelum produksi. Semangat dan komitmen mereka terpancar pada hasil akhir, menciptakan pengalaman sinematik yang benar-benar berdampak dan intim.
Panel Juri Balinale 2023
- Djenar Maesa Ayu (Indonesia), Penulis, produser, sutradara
- Michela Scolari (Italia), Produser, penulis, sutradara
- Richard Todd (Australia), Pembuat film dokumenter
- Jomon Thomas (India), Eksekutif Produser
- Jason Allan Neal (Amerika Serikat), General Manager of Original Content and Innovation, Fremantle