The Journey of Christine Hakim
Merayakan kiprah Christine Hakim di industri perfilman, program bertajuk The Journey of Christine Hakim yang diluncurkan pada Agustus 2023 lalu telah melakukan perjalanan ke dua negara, yaitu :
- Amerika Serikat, di Indonesia Film Festival New York 2023, dan
- Timor Leste, di Dili International Film Festival 2023.
Selain itu, 7 kota yang dikunjungi adalah Yogyakarta, Bandung, Banda Aceh, Sabang, Makassar, Ubud, dan Denpasar.
Pemutaran film-film Christine Hakim di kota-kota tersebut juga disertai dengan diskusi dan tanya jawab langsung dengan sang maestro, Christine Hakim.
Di Yogyakarta, The Journey of Christine Hakim bekerja sama dengan 18th Jogja-Netpac Asian Film Festiva (JAFF18) membuat sebuah program Retrospective Christine Hakim yang menayangkan tiga film, yaitu Daun di Atas Bantal, Tjoet Nya’ Dhien, dan Seputih Hatinya Semerah Bibirnya, dan Public Lecture bertajuk The Evolution of Role: Christine Hakim in Indonesia Film Culture.
Sambutan hangat dari penonton yang datang ke JAFF18 memenuhi setiap ruang pemutaran. Satu pemutaran kejutan menghadirkan film Serambi yang pernah lolos seleksi Festival Film Cannes 2006 dalam kategori Un Certain Regard juga dipenuhi penonton dalam waktu singkat.
Pemutaran Daun Di Atas Bantal di Bandung dilakukan di Auditorium FPSD pada 8 Desember 2023 bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan dihadiri lebih dari 150 mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Setelah Bandung, pemutaran selanjutnya dilakukan di Banda Aceh dan Sabang pada 11-13 Desember 2023. Di kota kelahiran pahlawan Tjoet Nya’ Dhien ini, pemutaran film Tjoet Nya’ Dhien menjadi sangat istimewa.
Di awali dengan tarian khas Aceh, tari Saman Gayo, pemutaran dan diskusi di Auditorium Prof. Auli Hasjmy, Universitas UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dihadiri lebih dari 650 peserta dari Universitas UIN Ar-Rainiry dan beberapa universitas lainnya, serta siswa-siswa SMA.
Pemutaran di Aula Bappeda Kota Sabang juga dihadiri lebih dari 70 penonton dari berbagai sekolah dan komunitas, meskipun kota Sabang diguyur hujan.
“Puji syukur Alhamdulillah, film Tjoet Nya’ Dhien bisa kembali diputar di kota Banda Aceh, dan juga Sabang. Terharu rasanya, melihat generasi muda Aceh bisa menyaksikan film tentang perjuangan para leluhurnya. Harapan saya, semoga perjalanan program ini bisa terus berlanjut sampai ke banyak kota di Indonesia dan saya bisa terus berdiskusi dengan banyak generasi muda di seluruh pelosok Indonesia tentang beragam hal,” tutur Christine Hakim.
Di Makassar, pemutaran dan diskusi dilakukan pada 15 Desember 2023.
Pemutaran dan diskusi film Tjoet Nya’ Dhien di Baruga Prof. A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Sore harinya, pemutaran dan diskusi film Daun di Atas Bantal dilakukan di Rumata Art Space. Lebih dari 50 peserta dari berbagai komunitas dan penonton umum hadir untuk menonton dan berdiskusi langsung dengan Christine Hakim.
Menutup rangkaian perjalanan The Journey of Christine Hakim di tahun 2023 ini, pemutaran dan diskusi diadakan di Ubud dan Denpasar pada 17 dan 18 Desember 2023 bekerja sama dengan Ubud Writes & Readers Festival dan Universitas Hindu Indonesia.
Bertempat di Indus Restaurant, pemutaran film Daun di Atas Bantal diawali dengan tari Sekar Jagat. Suasana diskusi dengan Christine Hakim berjalan sangat khidmat.
Keesokan harinya, Universitas Hindu Indonesia dipilih sebagai tempat pemutaran film Tjoet Nya’ Dhien.
Lebih dari 70 mahasiswa dan dosen Universitas Hindu Indonesia hadir menonton dan mengikuti diskusi.
Ucapan syukur atas berjalan lancarnya roadshow The Journey of Christine Hakim 2023 dan rencana roadshow tahun depan disampaikan oleh Reza Rahadian, selaku inisiator dari program ini,
“Senang sekali bahwa program yang saya inisiasi dan dijalankan oleh Arya Ibrahim dari Raya Rasa Management, thePublicist, dan Kolective, berjalan lancar di dua negara dan tujuh kota di Indonesia. Saya berharap tahun depan roadshow The Journey of Christine Hakim bisa kembali menyambangi kota-kota di Indonesia seperti Padang, Gorontalo, Ambon, Jayapura, dan terakhir Merauke menjadi kota penutup dari seluruh rangkaian roadshow The Journey of Christine Hakim.”
Program roadshow The Journey of Christine Hakim ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Repulik Indonesia dan Bank Central Asia.
Ditemui secara terpisah, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek RI, Ahmad Mahendra, menyampaikan program the Journey of Christine Hakim merupakan program yang sangat penting dalam mengapresiasi perjalanan seorang sineas selama masa kariernya, termasuk Christine Hakim.
“Melalui program seperti ini, kita dapat mengetahui bagaimana perjalanan aktor atau aktris Indonesia dalam mengharumkan perfilman tanah air dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media sangat mendukung kegiatan ini,” tutur Ahmad Mahendra.
Bank Central Asia turut menyampaikan alasannya mendukung program The Journey of Christine Hakim,
“Christine Hakim merupakan sosok yang memiliki karier sangat panjang di industri perfilman Tanah Air. Perjalanan hidup dan kariernya memberikan banyak pembelajaran dan motivasi bagi masyarakat, khususnya anak muda, dan kami berharap mereka dapat mengikuti perjuangannya selama ini,” ujar Norisa Saifuddin, Senior Vice President BCA.