Lama sejak terakhir mengenakan setelan kulit ketat dan berperan sebagai vampir di franchise Underworld, Kate Beckinsale akhirnya kembali bermain di film aksi. Lewat film terbarunya, Jolt. Film ini merupakan hasil penyutradaraan paling gres Tanya Wexler (Hysteria, Buffaloed), sineas wanita yang dikenal kerap menyuguhkan kisah-kisah tentang wanita yang melakukan gebrakan di dunia pria. Tapi, baru kali inilah, Wexler menghadirkan film dengan tokoh wanita yang gambarannya mirip dengan karakter adiwira komik.
Jolt berkisah tentang seorang perempuan bernama Lindy Lewis (Kate Beckinsale) yang kesulitan mengontrol amarahnya. Hal ini disebabkan ia mengidap penyakit neurologis langka yang membuat emosinya cepat memuncak dan punya keinginan melakukan tindak kekerasan yang tinggi, bahkan untuk hal-hal yang terbilang sepele sekalipun.
Terlepas dari terapi bertahun-tahun, dan upayanya untuk melampiaskan sebagai anggota militer atau atlet dalam olahraga ekstrem, Lindy hingga dewasa hal itu masih membebaninya. Satu-satunya cara untuk mengekang keinginan melakukan tindak kekerasan adalah dengan menggunakan rompi elektroda, yang terhubung pada alat yang harus ia genggam dan pencet tombolnya, guna memberi dirinya kejutan listrik setiap kali kemarahannya terlalu besar, yang dikembangkan oleh teman/psikiaternya Dr. Munchin (Stanley Tucci).
Namun, saat keadaannya mulai membaik, cobaan menghampiri. Pria yang baru berhasil memikatnya, Justin (Jai Courtney) dikabarkan tewas dibunuh. Tidak terima dengan hal itu, Lindy bersumpah untuk mencari para pelakunya dan membalas dendam pada mereka, walaupun pihak berwajib melakukan pengejaran terhadapnya, karena justru mencurigainya sebagai dalang di balik kejadian itu.
Dari sajian yang dikedepankan oleh Wexler, yang ada dalam benak penulis film ini sedikit banyak mengingatkan pada film aksi unik yang dibintangi Jason Statham, Crank: High Voltage dan juga Lucy-nya Luc Besson yang dibintangi oleh Scarlett Johansson. Crank, karena sajian Jolt mengedepankan gaya energik dan dari segi premis juga, film ini punya beberapa kemiripan. Sedangkan, Lucy dari segi tampilan karakter, dan color palette yang digunakan di film ini.
Salah satu faktor menarik paling menonjol dalam Jolt adalah sisi karakter tokoh utamanya. Ada beberapa kegilaan yang sangat dibutuhkan dan itu berhasil diperlihatkan untuk membuat karakter Lindy terasa berbeda dengan tokoh-tokoh protagonis wanita lainnya.
Skrip buatan penulis debutan Scott Wascha ini mengubah kiasan film aksi klise menjadi pemicu kelucuan, di mana ia dapat melambungkan kemarahan Lindy. Yakni bagaimana Lindy mudah naik pitam dan bertindak ekstrem pada orang-orang yang membuatnya kesal (meski terkadang tingkat kekesalan yang ditimbulkan relatif kecil-red). Dalam kebanyakan kasus, ini adalah pria iseng yang kagum dengan kecantikannya dan tidak menyadari bahwa ia adalah mesin pembunuh; terkadang pelayan yang tidak ramah dalam bertugas.
Aspek ini berhasil memberi Lindy lapisan di luar amarahnya, menambahkan humor dan hati tanpa pernah benar-benar berusaha mengubahnya. Itu pilihan yang tidak biasa — wanita di layar biasanya harus menjadi lebih lembut atau lebih ringan tentang kemarahan mereka, tetapi tidak dalam naskah Wascha. Dan ini dapat ditampilkan lumayan apik oleh Kate Beckinsale yang membuat karakter yang dimainkannya ini menarik.
Jolt sejatinya memiliki potensi yang menjanjikan untuk menyuguhkan adegan aksi over the top, meski sayangnya skripnya tidak berhasil memaksimalkannya, yang membuat sajiannya berada di ambang masuk ke alur yang familier. Untungnya, penampilan Beckinsale bisa sedikit menyelamatkan film ini.
Secara keseluruhan, Jolt tidak akan menjadi pembicaraan di musim penghargaan, tetapi ia tahu bagaimana menghibur, menawarkan tontonan menyenangkan. Dengan adegan ending yang memunculkan cameo Susan Sarandon dalam peran yang ditujukan untuk mengeset sebuah franchise bergaya ala Marvel, meski film pertamanya ini rasanya bakal menuai hasil beragam, penulis pribadi berharap Jolt mendapatkan kesempatan kedua untuk menyuguhkan sajian yang lebih baik lagi.
Jolt dapat disaksikan di Amazon Prime