Indiana Jones and The Dial of Destiny
Hadirkan banyak kenangan masa lalu , akan periode film-film Indiana Jones.
Mau tak mau, memori akan kembali pada film “Raiders of the Lost Ark” pada tahun 1981, saat mendengar alunan lagu karya John Williams
Memori pun kembali pada quote
Spielberg: “John, I need a theme that just oozes 1930’s adventure” Williams: “One moment, I have just the thing”
Dan petualanganpun kembali dimulai.
*Review mengandung spoiler, kebijakan pada pembaca
Latar dan Lokasi yang Tepat
Saat menyaksikan bahwa film ini mengikuti usia Indiana Jones, serta alur ceritanya kembali mengaitkan akan film-film Indiana Jones yang lampau.
Tak lain hanya suka cita yang melanda para penggemarnya .
Sutradara James Mangold, terlihat berhasil menyatukan kepingan-kepingan film terdahulu dan merajut kembali melalui dialog yang sederhana.
Menjelaskan keputusasaan yang muncul dari raut wajah karakter yang sangat disukai oleh dunia ini.
Karakter-karakter yang hadirpun tampil apa adanya, di momen yang tepat namun cepat.
Dikarenakan tempo dari film ini sangat cepat dan penuh aksi.
Tidak Tinggalkan Ciri Khas
Penonton pun juga kembali diingatkan akan ciri khas dari karakter ini, walaupun terkesan sedikit dipaksakan kemunculannya.
Namun dengan mudah dimaafkan oleh para penonton.
Saat topi, cambuk dan barang-barang khas milik Indy , kembali hadir , memberikan rasa puas bagi penontonnya.
Humor pun dihadirkan dengan cara yang tepat, memberikan kesan bahwa Indy memang telah memasuki era baru
Era baru ini telah membawa orang-orang melupakan masa lalu, namun masa lalu tak akan dapat melepaskan mereka.
Pesan Tersembunyi
Pada film Indiana Jones and The Dial of Destiny, penonton yang jeli akan segera mendapatkan pesan tersembunyi.
Pesan ini begitu dalam dan manusiawi sekali , kembali mengingatkan penonton akan pentingnya hal ini.
Melalui celetukan khas Indy , penonton kembali diingatkan akan kemanusiaan dan kehangatan yang ada dalam diri manusia
Ini dimulai saat Indy bertemu kembali dengan Helena , terlihat bagaimana hubungan masa lalu kembali untuk menguatkan Indy.
Saat Indy merasa semua telah berakhir dan tiada lagi yang dapat ia lakukan.
Semua gejolak perasaan pun dihadirkan melalui karakter Indy , yang mengingatkan arti kehilangan seseorang yang dekat.
Serta bagaimana mengatasi rasa kehilangan tersebut.
Waktu pun dihadirkan melalui teori-teori dari Archimedes, seolah menjawab pertanyaan dasar manusia.
Apakah yang terjadi jika manusia dapat kembali ke masa lalu.
Indy pun hanyalah seorang manusia biasa, saat ia dengan rasa putus asa nya, seolah menemukan “tempat” terakhirnya.
Namun Helena lah yang menyadarkan nya akan kenyataan dan bagaimana waktu akan dapat mengembalikan kembali rasa kehilangan yang pernah ada
Saat semua menerima, bahwa itulah yang sepatutnya terjadi.
Epik sebagai Penutup
Indiana Jones and The Dial of Destiny , disampaikan kepada dunia sebagai akhir dari petualangan karakter kesayangan dunia ini.
Mengingat juga usia aktor Harrison Ford , yang tak akan mampu menggantikan sosok karakter ini.
Ini bukanlah ibarat franchise super hero, karena tak akan ada yang mampu menggantikan Harrison Ford sebagai Indiana Jones.
Saat ini semua menyatu dalam dirinya dan saat ini pulalah penonton menyukainya karena hal tersebut.
Tribute untuk karakter Indy
Indiana Jones and the Dial of Destiny akan menampilkan Harrison Ford sebagai Indiana Jones, Phoebe Waller-Bridge sebagai Helena Shaw, Mads Mikkelsen sebagai Jürgen Voller, Antonio Banderas sebagai Renaldo, John Rhys-Davies sebagai Sallah, Shaunette Renée Wilson sebagai Mason, Thomas Kretschmann sebagai Kolonel Weber, Toby Jones sebagai Basil Shaw, dan Boyd Holbrook sebagai Klaber.