iFlix VOD (layanan video on demand), belakangan ini menjadi buah bibir serta beberapa netizen juga suka membandingkan layanan ini dengan HOOQ.
Hal ini disebabkan karena pada bulan April 2020, Patrick Grove dan salah satu pendiri iFlix VOD , Luke Elliot secara resmi meninggalkan dewan direksi .
Bukan itu saja, selain itu perusahaan juga dikabarkan telah memangkas tenaga kerjanya menjadi kurang dari 65 orang, dengan maksud untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.
Dengan kantor pusatnya yang berada di Malaysia, layanan yang disinyalir memiliki 25 juta pengguna saat ini tersedia juga di 13 negara di Asia termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam dan Filipina, memang sedang mengalami krisis keuangan dalam perusahaannya.
Perusahaan juga harus membatalkan penawaran umum perdana pada bulan Mei 2020 yang lalu.
Untunglah Tencent sebuah perusahaan teknologi di balik aplikasi WeChat, baru-baru ini mengumumkan bahwa telah melakukan pembelian Iflix hanya meliputi konten, teknologi, dan sumber dayanya, namun tidak mengambil hutang perusahaan. Merek dan sebagian besar staff, termasuk CEO Marc Barnett, juga akan tetap dipertahankan dengan kisaran waktu selama enam sampai dengan dua belas bulan.
Hal ini menjadi menarik, karena Tencent dalam email pernyataannya menyampaikan bahwa “Ini sejalan dengan strategi kami untuk memperluas platform streaming internasional kami, WeTV, di seluruh Asia Tenggara dan menyediakan bagi pengguna konten berkualitas tinggi internasional, lokal, dan asli dalam berbagai genre dan bahasa,”
Sebuah sumber juga telah menyampaikan, bahwa strategi awal Tencent akan menjalankan iFlix sebagai merek independen, namun tujuan sebenarnya adalah untuk menggabungkannya dengan platform streaming WeTV sendiri, yang menargetkan pengguna di luar China.
Hal ini selaras dengan rencana ke depan yaitu rencana untuk mengakuisisi saham besar di iQiyi, saingan di pasar China.
Lebih lanjut disampaikan pula bahwa “Prioritas kami saat ini adalah memastikan integrasi yang lancar dengan bisnis kami yang ada dan juga retensi bakat.”
Wah, seperti apa ya layanan VOD ini ke depannya?
Akankah mampu bertahan dengan layanan VOD lainnya seperti Netflix, Genflix di Indonesia? Kita tunggu langkah strategis mereka selanjutnya.
Sumber berita : dari berbagai sumber