Kamis lalu (1/9), beberapa coffee shop area Jakarta dan Tangerang digemparkan oleh kemunculan sekelompok pencuri dengan penutup wajah serba hitam yang membawa kabur lukisan senilai ratusan miliar. Deretan coffee shop yang digasak para komplotan adalah Warunk Upnormal di jalan Raden Saleh, Filosofi Kopi di PosBloc, Hungrypedia Fatmawati dan Kopi Dari Hati di Pondok Aren. Akibat pencurian terencana tersebut, kerugian diduga mencapai ratusan miliar rupiah.
Tidak Ada Bantuan Publik
Proses pencurian yang terjadi di empat titik berlangsung cepat. Para komplotan pencuri datang mengendarai mobil box yang juga diduga merupakan hasil curian salah satu perusahaan logistik di area Senopati. Setelah memarkirkan mobil box, seluruh komplotan memaksa masuk, sementara salah seorang dari mereka tetap di mobil untuk berjaga-jaga. Setelah berhasil merampas lukisan di dalam lokasi, para komplotan segera mengusungnya bersama, memasukkan ke dalam mobil box dan terburu-buru meninggalkan lokasi. Ironinya, ketika pencurian tersebut berlangsung, tidak ada bantuan yang dapat diberikan oleh publik. Orang di sekitar terperanjat dan hanya diam mematung menyaksikan seluruh kejadian berlangsung sebab khawatir memicu pertikaian. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Zahra Rania, manager operational yang sedang bertugas di Filosofi Kopi cabang PosBloc. “Cepet banget kejadiannya, orang cuma bisa lihat, enggak berani bertindak.” Papar Zahra.
Digemparkan oleh Awak Media, Termasuk @lambeturah
Aksi mendebarkan tersebut kontan menarik perhatian awak media, salah satunya @lambeturah. Dalam unggahan berupa video singkat yang menampilkan aksi para komplotan, mereka menyisipkan kalimat yang justru mengandung humor. “Ada yang dicuri, tapi bukan hati.” Tulis @lambeturah. Media lain yang sempat menyoroti kasus tersebut juga mengunggah aksi para komplotan melalui akun Instagram @infia_showbiz. “Ada pencurian lukisan di PosBloc siang tadi, terlihat 6 anak muda mengangkut lukisan yang dipajang di Filosofi Kopi.” tulis @infia_showbiz. Menyusul berita tersebut, media @jakarta_zone turut mengunggah video serupa di lokasi berbeda. “Sebuah aksi pencurian terjadi di wilayah Pasar Baru, PosBloc, Jakarta Pusat. Sekomplotan orang bertopeng mencuri lukisan karya Raden Saleh. Namun, sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya.” Tulis @jakarta_zone. Media terakhir yang memberitakan aksi tersebut dinyatakan oleh @jakarta.terkini. “Siang tadi nampak kehebohan di kawasan Fatmawati, sekomplotan pemuda terlihat mencuri lukisan dari sebuah kafe. Sayangnya, tidak ada warga yang menghentikan aksi tersebut. Pihak kafe pun tidak berkutik.”Tulis @jakarta.terkini.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Satu hal yang kemudian menyita perhatian publik adalah kaus yang dikenakan para komplotan pencuri, yakni bertulisan “Mencuri Raden Saleh”. Beberapa netizen menduga kasus pencurian tersebut ada kaitannya dengan penayangan film Mencuri Raden Saleh yang mendapat antusiasme penuh dari seluruh penonton di tanah air. Terbukti, hingga Kamis (1/9), jumlah penonton telah melampaui satu juta orang. Hari ini, film Mencuri Raden Saleh masih tayang di seluruh bioskop di Indonesia. Jangan sampai ketinggalan.
SINOPSIS MENCURI RADEN SALEH
Piko, mahasiswa seni rupa yang mencari uang dengan memalsukan lukisan untuk membebaskan sang ayah dari penjara tiba-tiba mendapat tawaran mencuri karya maestro Raden Saleh yang dijaga ketat di Istana Negara. Mengikuti rencana, Piko membentuk tim yang berisi Ucup (hacker), Sarah (atlet bela diri), Gofar (mekanik), Tuktuk (pembalap liar) dan Fella (bandar judi kampur). Masing-masing mengincar uang yang ditawarkan sebagai imbalan dari pencurian tersebut.
Pelaksanaan rencana mereka dihadapkan dengan begitu banyak rintangan yang berpeluang merenggut hal-hal berharga yang dimiliki; hubungan percintaan, persahabatan, hingga keluarga mereka. Di tengah upaya melancarkan misi pencurian penuh risiko tersebut, mereka tidak tahu bahwa ada ancaman besar di balik pencurian lukisan tersebut.