Disney baru-baru ini melakukan langkah besar dengan memberhentikan beberapa staf Pixar, termasuk sutradara Lightyear, Angus MacLane dan produser Galyn Susman, yang dikenal karena perannya yang sangat penting dalam menyelamatkan Toy Story 2 dari kerugian. Menurut laporan dari Reuters, gelombang PHK ini dipicu oleh performa Lightyear yang mengecewakan di box office.
Dengan anggaran sebesar $200 juta, pendapatan kotor Lightyear nyaris tidak melampaui biaya produksinya, menandai kegagalan yang cukup besar bagi Disney. Kegagalan yang tak terduga ini memicu perombakan di dalam studio animasi tersebut, yang berujung pada pemecatan lebih dari 70 eksekutif, termasuk Vice President of Worldwide Publicity dari Pixar, Michael Agulnek.
Namun, tantangan yang dihadapi Disney lebih dari sekadar kegagalan satu film. Selama beberapa waktu, raksasa hiburan ini telah bergulat dengan masalah keuangan, yang akarnya dapat ditelusuri kembali ke masa jabatan CEO Bob Chapek yang singkat dan bermasalah. Masalah-masalah ini menjadi begitu signifikan sehingga mantan CEO Bob Iger, yang pada awalnya telah pensiun, merasa terdorong untuk kembali dan mengambil alih kepemimpinan.
Menambah kesengsaraan finansial ini, layanan streaming Disney, Disney+, telah gagal memberikan keuntungan finansial yang diharapkan, sehingga menempatkan perusahaan ini dalam posisi yang lebih sulit. Kesulitan ini semakin diperparah dengan strategi perusahaan yang mendorong Marvel Studios dan Lucasfilm untuk beralih ke pembuatan konten untuk Disney+ daripada membuat produksi layar lebar.
Menanggapi masa depan streaming yang tidak menentu, Disney berusaha untuk menghidupkan kembali aliran pendapatannya melalui rilis bioskop. Namun, strategi ini tersandung dengan kegagalan kembar Strange World dan Lightyear, yang menambah tantangan bagi perusahaan.
Perlu dicatat bahwa kegagalan box office ini bukanlah akibat dari ketidaktertarikan penonton – sebuah fakta yang dibuktikan dengan kesuksesan luar biasa dari film Super Mario Bros., yang secara mengejutkan meraup lebih dari $ 1 miliar di box office dalam waktu kurang dari satu bulan. Sebaliknya, kekurangan Strange World dan Lightyear dapat dikaitkan dengan pemasaran yang buruk dan risiko yang melekat dalam mendukung kekayaan intelektual (IP) baru dalam kasus Strange World, dan kompleksitas proyek yang dimiliki oleh IP yang sudah mapan, seperti halnya Lightyear.
Pemutusan hubungan kerja baru-baru ini, yang merupakan bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya Disney, tampaknya merupakan respons terhadap tekanan-tekanan yang menumpuk ini. Pemecatan ini, yang terjadi di seluruh Disney+ dan Hulu, menandakan pergeseran yang signifikan dalam strategi Disney saat perusahaan bergulat dengan tantangan keuangannya. Saat Toy Story 5 memulai perjalanan pengembangannya, Disney dihadapkan pada tugas berat untuk menyelaraskan kembali strategi Pixar dan memastikan kelangsungan hidup studio animasinya yang terpisah. Waktu terus berdetak bagi Disney untuk menstabilkan pijakan keuangannya dan mencegah potensi kejatuhan salah satu pemain utama di industri ini.