Alice
As seen in: Alice in Wonderland (2010)
World Full of Wonder: Underland / Wonderland
Medium: rabbit hole
Biggest Threat: Red Queen
Alice: I try to believe in as many as six impossible things before breakfast. Count them, Alice. One, there are drinks that make you shrink. Two, there are foods that make you grow. Three, animals can talk. Four, cats can disappear. Five, there is a place called Underland. Six, I can slay the Jabberwocky.
From Zero: Berbeda dengan karakter lainnya terutama Lucy Pevensie yang mengingat benar kedatangan pertamanya di Narnia, Alice yang pernah datang ke Wonderland pada saat ia masih kecil, hanya memiliki ingatan samar-samar mengenai dunia penuh keajaiban itu dan bahkan menganggapnya hanya sebagai mimpi buruk yang pernah dialaminya belaka.
To Hero: Setelah terperosok ke lubang kelinci (untuk kali keduanya) dan kembali memasuki Wonderland, Alice yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis pra-remaja, masih menganggap bahwa apa yang dialaminya masih merupakan mimpi buruk. Ia juga masih bimbang dan enggan memenuhi tujuan sebenarnya mengapa ia bisa sampai ke sana, meski ia melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kedatangan keduanya itu ada dalam ramalan di Wonderland. Barulah setelah diyakinkan banyak tokoh penghuni Wonderland lainnya terutama Mad Hatter, ia pada akhirnya berani menjalani takdirnya.
FYI: Nama keluarga karakter Alice di film teranyar garapan Tim Burton berbeda dengan nama keluarga di versi bukunya, dari Liddell menjadi Kingsleigh.
Wendy Darling
As seen in: Peterpan (2003)
World Full of Wonder: Neverland
Medium: happy thoughts and a little bit of fairies’ dust
Biggest Threat: Captain Hook and crews, Tinkerbell
Wendy: My unfulfilled ambition is to write a great novel in three parts about my adventures.
From Zero: Putri bankir George Darling ini tadinya hanya gadis murid sekolah dasar biasa, yang tinggal di sebuah kamar bersama dua saudara kecilnya: Michael dan John. Ia gemar bercerita pada dua adiknya dan berkhayal tentang hal-hal yang berbau fantasi. Wendy memiliki kekhawatiran dan takut menjadi dewasa.
To Hero: Pertemuannya dengan Peterpan — yang sering mendatangi rumahnya diam-diam untuk mendengarkan berbagai cerita yang dituturkannya — membawanya pada petualangan fantastis yang sering diimpikannya, setelah ia berhasil menyatukan kembali Peter dengan bayangan tubuhnya yang membandel. Ia menerima ajakan Peter untuk pergi ke Neverland; sebuah negeri ajaib asal Peterpan. Di sana Wendy didaulat menjadi ‘ibu’ bagi kelompok pengikut Peterpan; the lost boys. Berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya di sini, ia sama sekali tidak memiliki misi apapun yang harus dituntaskannya. Namun, yang pasti, ia memiliki peranan penting di kelanjutan rivalitas antara kelompok Peterpan dengan Kapten Hook. Tidak hanya itu, dalam petualangannya tersebut Wendy berhasil membujuk the lost boys untuk kembali ke London serta ia sendiri akhirnya mau menerima proses kedewasaan dirinya yang selama ini sangat ditakutinya.
FYI: Peterpan versi 2003 ini menjadi film Peterpan satu-satunya yang para pemeran utamanya diperankan bukan oleh para pemain dewasa.