FILMART 2024
Pertama kali hadir di acara bergengsi Hong Kong International Film Festival & TV Market (FILMART) 2024, Indonesia pulang membawa sejumlah kabar baik terkait kolaborasi internasional.
Salah satunya adalah kabar dari rumah produksi Talamedia yang berhasil bermitra dengan Cercamon, agen penjualan berbasis di Dubai, untuk hak penjualan film “Crocodile Tears” secara global.
View this post on Instagram
Mandy Marahimin
“Kami membutuhkan waktu tujuh tahun untuk mengembangkan dan merealisasikan film tersebut. Kami sangat senang Cercamon bermitra dengan kami untuk memperkenalkan film kami kepada dunia,” ungkap , produser
Talamedia dilansir dari Variety.
Sementara itu, masih dari sumber yang sama, dari pihak Cercamon yang diwakili Sebastien Chesneau mengungkapkan bahwa ia sangat antusias bisa bermitra untuk film tersebut.
“Keragaman film-film Asia Tenggara selalu memikat kami. Rasa antusias kami semakin menjadi ketika kami menemukan pre-teaser film ini selama fase pendanaannya,” tutur Chesneau.
Sinopsis Singkat
Film ini berkisah tentang Johan yang tinggal berdua bersama ibunya di sebuah peternakan buaya di Jawa Barat. Ibu dan anak tersebut hidup di pengasingan sukarela dengan seekor buaya putih yang sangat mereka percaya. Kehidupan mereka tergangguketika Johan jatuh cinta pada seorang gadis di kota, Arumi, memicu serangkaian
peristiwa yang mengancam keseimbangan hidup mereka.
Saat ini dalam tahap akhirpasca produksi, film tersebut dijadwalkan memasuki sirkuit festival pada tahun 2024.
View this post on Instagram
Film ini merupakan debutan sutradara Tumpal Tampubolon, yang sebelumnya terkenal dengan film pendeknya yang berjudul “The Sea Calls for Me”.
Film pendek tersebut memenangkan Penghargaan Sonje untuk Fiksi Pendek Terbaik di Festival Film Internasional Busan pada tahun 2021.
MAGMA Entertainment
Kabar baik dari MAGMA Entertainment bersama dengan Columbia (Sony) Pictures, MAGMA Entertainment berencana menjalankan kerja sama untuk me-remake konten Intellectual property (IP) lokal untuk dibawa ke pasar internasional.
Karya-karya yang pertimbangkan antara lain adalah Pemukiman Setan dan Qodrat dari sutradara Charles Gozali.
IDN Pictures
Kabar lainnya datang IDN Pictures yang tengah mengeksplorasi beberapa kemungkinan kerjasama baik dari sisi investasi maupun produksi dengan beberapa pihak international.
“Semoga dalam waktu dekat kami dapat mengungkap lebih banyak detail informasi,” ungkap Susanti Dewi, Head of IDN Pictures.
BASE Entertainment
Setelah sukses dengan Malam Pencabut Nyawa (Respati), BASE Entertainment dan Barunson E&A akan lanjut
ke serangkaian kerja sama baru.
Barunson E&A adalah studio film asal Korea Selatan, di balik film bergengsi Parasite. Barunson E&A menjadi executive produser dan juga mewakili BASE Entertainment dalam pendistribusian film ke pasar global.
Seluruh kabar baik ini datang setelah Indonesia, lewat Paviliun Indonesia, pertama kalinya ikut serta dalam acara bergengsi Hong Kong International Film Festival & TV Market (FILMART) 2024.
Baca juga : Temukan “Discover Indonesia” di Hong Kong International Film Festival & TV Market (FILMART) 2024
Keikutsertaan Indonesia dalam acara ini merupakan inisiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), dan dukungan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Direktorat PMM Kemendikbudristek RI), dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta (Disparekraf DKI Jakarta), bersama dengan Jakarta Film Week sebagai co-organizer.
Keberangkatan Indonesia ini mengajak 15 rumah produksi Indonesia, antara lain:
- MNC Contents,
- MAGMA Entertainment,
- Adhya Pictures,
- Produksi Film Negara,
- Talamedia,
- Palari Films,
- BASE Entertainment,
- MD Entertainment,
- Visinema,
- KawanKawan Media,
- Lifelike Pictures,
- Mahaka Pictures,
- Starvision,
- IDN Pictures, dan
- Lumine Studio.
Selain 15 rumah produksi tersebut, Pavilion Indonesia juga didukung oleh dua festival film Indonesia yang turut hadir, yaitu Jakarta Film Week serta Jogja-NETPAC Asian Film Festival.