- The Spider-Man 2
Potret bahwa seorang superhero tidak selalu mengalami kehidupan menyenangkan dan mendapatkan apa yang diinginkannya tercermin jelas di sekuel pertama Spider-Man arahan Sam Raimi ini, meski pada akhirnya happy ending. Mengisahkan bagaimana perjuangan Peter Parker menyeimbangkan dua sisi kehidupannya, sebenarnya film ini mengangkat tema konflik yang sederhana, namun justru lewat ini Raimi berhasil memperlihatkan untuk pertama kalinya mengapa Spider-Man adalah superhero yang penggambarannya paling dekat dengan kenyataan (sebelum kemunculan Kick-Ass, Super!, dan Chronicle)
- Guardians of the Galaxy
Meski notabene termasuk kepingan MCU, apa yang disajikan diangkat sendirian oleh James Gunn tanpa berhutang sama sekali dengan membonceng secuil pun kisahnya dari kepingan MCU lainnya. Sukses menjadikannya space opera yang segar dan menghibur, Gunn juga secara efektif memberikan elemen orisinal (tidak ada di komiknya-red) yang mampu menjadi jualan utama dari saga ini.
- The Avengers
Melalui film ini Marvel membuktikan terwujudnya franchise film yang tadinya mustahil. Ya, The Avengers tidak ubahnya pencapaian sinematik yang ekuivalen dengan meniti seutas tali mengendarai sepeda roda satu, sambil melakukan aktraksi akrobat. Namun Whedon sanggup membidani film yang sangat fokus, terrkendali, walaupun yang ditanganinya adalah enam superhero besar, yang tiga di antaranya memiliki saga film solonya tersendiri. Keunggulan mutlak film ini terletak bagimana pengendalian masing-masing karakternya dan interaksi mereka satu sama lain, yang kini banyak diikuti banyak franchise film lainnya.