Sejak berhasil menghadirkan angin segar di ranah genre film slasher lewat dua installment Happy Death Day, sutradara Christopher Landon sepertinya makin nyaman berkolaborasi dengan Jason Blum di bawah bendera Blumhouse. Buktinya, untuk garapan terbarunya, Landon bekerjasama kembali dengan Blum menghadirkan Freaky.
Mirip dengan kala membesut Happy Death Day, yang premisnya ibarat memadukan film horor slasher dengan fiksi ilmiah ala Groundhog Day, lewat Freaky, giliran film drama komedi keluarga Freaky Friday yang diberi sentuhan berbeda, yakni sentuhan film slasher. Hasilnya, adaptasi kontemporer drama remaja berpremis pertukaran tubuh yang notabene sajiannya manis dan ramah untuk keluarga menjadi kisah tentang kasus pembunuhan berantai remaja bersalut sedikit unsur Mean Girls, serta sarat muncratan darah.
Kathryn Newton (Big Little Lies) berperan sebagai siswa sekolah menengah yang sangat tertutup, Millie Kessler. Millie jelas tidak menjalani kehidupan terbaiknya, ia menderita sepanjang waktunya di Blissfield High School sebagai maskot sekolah (berang-berang) dan sering menjadi sasaran pengganggu menjengkelkan. Belum lagi tekanan yang setiap hari dialaminya dari salah satu gurunya.
Konflik mulai merebak saat seorang pembunuh berantai berjuluk The Butcher (Vince Vaughn) mencuri belati ajaib saat menambah panjang jumlah korbannya. Tanpa disadarinya, ia mengaktifkan kekuatan mistis belati tersebut ketika pada sebuah kesempatan mencoba membunuh Millie.
Keesokan harinya, pasca kejadian penyerangan, Millie bangun dan mendapati bahwa rohnya sekarang berada di dalam tubuh si psikopat. Sedangkan, di momen lain, The Butcher juga sadar bahwa ia kini berada di tubuh seorang gadis remaja yang dikelilingi oleh ratusan kemungkinan korban sasaran empuk di pesta dansa Homecoming yang akan diadakan malam nanti.
Kekuatan bertukar tubuh dari belati itu memiliki tenggat waktu 24 jam khusus, dan Millie – yang bersemayam dalam tubuh pria yang menjadi subjek perburuan di seluruh kota – harus memperbaiki banyak hal atau dia terjebak selamanya. Untungnya, Millie memiliki dua BFF yang luar biasa (Celeste O’Connor dan Misha Osherovich) yang benar-benar mempercayai kisah gilanya dan bersedia membantu. ditambah pria yang diam-diam disukai Millie, Booker (Uriah Shelton) juga memercayainya dan mengerti dengan keadaan yang dialaminya.
Lewat Freaky, Landon beserta rekan penulis naskahnya, Michael Kennedy tak ubahnya mengantarkan surat cinta pada genre film slasher 80an yang terbungkus dalam pesan penting mengenai keyakinan pada identitas diri sendiri. Landon dan Kennedy berhasil untuk memberikan tribut kepada banyak sekali film-film horor maupun coming-of-age populer juga layak mendapat apresiasi tersendiri.
Sajiannya sendiri sedikit banyak mirip dengan film slasher remaja lawas seperti Halloween dan Friday the 13th yang terasa makin segar dengan bumbu premis pertukaran tubuh yang efektif memberikan kadar kelucuan dan rasa berbeda. Penampilan para pemain kuncinya pun berhasil menambah eskalasi hiburannya, dengan performa paling menonjol dari Vince Vaughn yang mampu meyakinkan sebagai karakter yang mengerikan dan simpatik dalam kadar yang sama, serta Kathryn Newton yang mampu mengimbanginya.
Sebagaimana kekhasan mayoritas film rilisan Blumhouse, Freaky juga memiliki banyak adegan kematian mengerikan, mengejutkan, dan inovatif- beberapa di antaranya menimpa karakter-karakter yang pantas menerima ganjarannya — untuk menghibur kalangan penonton yang suka adegan sadis berdarah bakalan puas. Secara teknis, Freaky adalah film drama slasher komedi remaja yang efektif menghibur yang tidak hanya sekadar mengedepankan adegan-adegan sadis sebagai jualan utamanya namun juga parade kemampuan olah peran yang sangat menarik untuk disimak.
Freaky dapat disaksikan secara streaming maupun video on demand sejak 4 Desember 2020 di sini