Siapa bilang film horor yang super seram harus selalu melibatkan darah dan kevulgaran, ternyata tanpa melibatkan visual yang gore nan traumatis dengan label peringatan rating R, banyak juga film-film horor ber-rating PG yang aman ditonton anak-anak/remaja menawarkan ketegangan serupa.
Ketentuan rating dalam film horor berubah-rubah dari tahun ke tahun. Banyak dari film horor rating PG saat ini yang dengan mudah dilabeli rating R pada dekade sebelumnya padahal jauh sebelum itu, Jaws dan Poltergeist dirilis dengan peringkat PG. Lalu kemarahan publik pada label PG dalam Gremlin dan Indiana Jones di tahun 1984 membuat Steven Spielberg menyarankan batasan yang pasti kepada pihak MPAA.
Hasilnya, film-film horor dengan rating PG hanya menyingkirkan bagian-bagian ‘explicit gore’ yang kerapkali kita didapati dalam film rating R, menggantinya dengan atmosfer fantasi, seperti kisah para hantu atau monster dengan masa lalu yang belum selesai, dsb. Intinya, adegan slahser berdarah-darah belum tentu menjamin membuat experimen menonton film horor lebih berkesan.
Scary Stories to Tell in The Dark yang kini sedang tayang di bioskop menjawab fakta bahwa film horor rating PG masih terus ada untuk mencakup audiens lebih luas, dari anak-anak hingga dewasa dan meskipun tidak sebrutal Martyr, Human Centipede, Saw, dan seterusnya, film jenis ini lumayan memompa jantung dengan atmosfer tersendiri, bagaimanapun juga film jenis ini bukanlah sesuatu yang baru, berikut daftar film-film serupa
The Watcher in the Woods (1980)
Pernah ada masanya Disney tengah mencari audiens yang lebih luas di era 80-an. Studio Disney telah lama dikenal dengan film-film animasinya, namun kelihatannya, minat audiens tidak selamanya berpusat pada animasi karena audiens mereka terus menerus beranjak menua. Untuk mengatasi itu, Disney mulai merambah film-film rating PG dengan rilisnya The Black Hole, TRON, The Black Cauldron, Dragonslayer. The Watcher in the Woods merupakan salah satu dari fil-film rating PG tersebut. Film bergenre gothic horror ini mengisahkan suatu keluarga Amerika yang pindah ke sebuah rumah terletak di pedalaman hutan, Inggris.
Drag Me to Hell (2009)
Sam Raimi membawakan beberapa film –film rating R, salah satunya The Evil Dead, tetapi rilisnya Drag Me to Hell menunjukkan bahwa sutradara ini mampu menawarkan ketakutan tanpa unsur gore berlebihan. Memang tedapat beberapa scene Drag Me to Hell yang mendorong batas-batas PG-13 – dan ada versi yang lebih kuat pada DVD dan Blu-ray – tetapi sebagian besar penekanannya adalah pada ketegangan dan komedi gelap. Alison Lohman berperan sebagai petugas renternir yang dikutuk oleh seorang wanita tua setelah dia menolak meminjamkannya uang untuk menyelamatkan rumahnya, penolakan ini mengarah pada serangkaian ketakutan lucu yang menimpa Alison.
The Witches (1990)
Seperti Scary Stories to Tell in the Dark, pengarang Alvin Schwartz, Roald Dahl merupakan penulis buku anak-anak yang jauh dari kata menakutkan. The Witches adalah salah satu novel anak-anak tergelapnya dan versi filmnya lumayan seram, meskipun ending yang dibuat bahagia tidak diakui sang penulis. The Witches mengisahkan seorang anak yatim yang tersesat di suatu hotel dan menyaksikan perkumpulan para penyihir serta rencana jahat mereka untuk mengubah semua anak di Inggris menjadi tikus. Sutradara Nicolas Roeg memahami bahwa kengerian anak-anak bisa sama aneh dan meresahkannya untuk orang dewasa.
The Gate (1987)
The Gate tidak begitu diingat dibandingkan dengan fantasi anak-anak tahun 80-an yang bertema serupa seperti The Goonies atau Explorers, padahal film ini paling berorientasi pada horor. Sekelompok anak-anak menemukan lubang misterius di halaman belakang mereka, dari mana puluhan setan kecil muncul. Makhluk kecil tapi menakutkan diciptakan melalui trik fotografi yang cerdik.
A Quiet Place (2018)
A Quiet Place yang sarat dengan tensi tinggi sukses menerobos Box Office. Sutradara sekaligus aktor, John Krasinski lebih menekankan pada drama keluarga sambil melibatkan unsur-unsur horor, memastikan bahwa film tersebut memberikan dampak nyata bagi audiens seiring meningkatnyakualitas masing-masing karakter. Krasinski juga membuktikan sekali lagi bahwa sugesti merupakan elemen horor yang paling manjur. Di keseluruhan film jarang terlihat penampakan si monster, tetapi dengan hanya mengetahui bahwa mereka di luar sana, membuat semuanya sangat efektif.
The Sixth Sense (1999)
Peringkat PG-13 bisa sangat menyesatkan. Hanya karena film ini tidak memiliki kekerasan, kengerian, atau ketakutan harafiah, bukan berarti film ini harus menjadi film khusus para audiens yang lebih muda. The Sixth Sense bukanlah film kekerasan tetapi tetap merupakan pengalaman yang menakutkan, dengan beberapa tema dewasa. Antara visi orang mati, tema bunuh diri, kehilangan, dan abandonment issue, M Night Shyamalan menyampaikan kisah klasik modern menakutkan dan emosional yang tentu saja bukan untuk kalanga anak-anak kecil, tetapi merupakan arloji yang menggugah pikiran bagi audiens dewasa.
Happy Death Day (2017) / Happy Death Day 2U (2019)
Blumhouse Productions dikenal dengan film-film horor berperingkat-R, di antaranya The Purge dan Get Out, tetapi Blumhouse Productions juga bertanggung jawab untuk permata tersembunyi berupa film horor komedi berperingkat PG-13 ini. Tree (Jessica Rothe) terjebak dalam lingkaran di mana dia dibunuh secara brutal setiap hari. Film-film itu kadang-kadang sangat mengerikan, dan di era yang berbeda mungkin akan dinilai R.
Insidious (2012)
James Wan dipengaruhi oleh film Poltergeist saat menggarap Insidious, dengan memasukan sejumlah elemen jumpscare dan thriller, Insidious juga memasukan unsur-unsur yang menyenangkan, antara lain vibe old-school yang jauh dari kesan horor. Seperti banyak horor peringkat PG-13 lainnya, film ini berfokus pada keluarga yang berurusan dengan kejadian paranormal, ketika Patrick Wilson dan Rose Byrne berjuang untuk menyelamatkan putra mereka dari tempat yang menakutkan dan dunia lain yang dikenal sebagai The Further.
Gremlins (1984)
Steven Spielberg telah lama membuat film yang mendorong batas-batas peringkat PG – baik Jaws dan Poltergeist menjadi contoh nyata. Pada musim panas 1984, ia merilis dua film yang memicu kemarahan para orang tua berakhir dengan pembentukan standart PG-13. Indiana Jones and The Temple of Doom adalah sekuel yang gelap dari Raiders of the Lost Ark, sementara itu Gremlins diproduksi oleh Spielberg dan disutradarai oleh Joe Dante. Film mengenai makluk kecil berwujud monster dengan taring berbahaya ini memiliki unsur-unsur anarkis, lucu, berdarah, serta menakutkan, dan jelas bukan untuk anak-anak muda.
Tremors (1990)
Mungkin ini merupakan film monster terbaik tahun 1990-an, Tremors adalah film yang mengusung unsur komedi sekaligus horor. Kevin Bacon dan Fred Ward hidup di sebuah kota kecil di Texas. Mereka terpaksa berurusan dengan cacing pasir raksasa yang rakus (dikenal sebagai Graboids) cacing-cacing rakus tersebut memutuskan bahwa penduduk kota akan menjadi makan malam yang lezat. Tremor mungkin bukan gorefest, tapi tentu saja tidak menahan serangan monster, dan humor, sensasi, dan karakter hebat membuatnya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan yang benar-benar bertahan hari ini. Lewati sekuel sekian banyak.