- Serenity
Lewat film ini Joss Whedon sukses memperlihatkan bahwa dirinya punya mental baja yang akhirnya menjadi salah satu senjata utamanya menjadi sineas sukses dengan karya paling populernya film parade superhero Marvel, The Avengers. Bayangkan saja, materi awal film ini adalah Firefly serial fiksi ilmiah hasil kreasinya yang hanya bertahan sebanyak 11 episode sebelum dihentikan studio Fox. Tak disangka, banyak fans yang kecewa oleh penghentian ini. Untungnya, datang Universal yang memboyong Whedon dan kisah ini ke layar perak dalam wujud Serenity. Membayar kepercayaan, sang sineas mampu membuat film ini menjadi kisah fiksi ilmiah yang berskala kecil namun apik.
- X-Files
Berbeda dengan hasil adaptasi serial televisi lainnya yang cenderung berbentuk remake, apa yang dituangkan di sini lebih sebagai penyambung benang merah apa yang terjadi antara ending season 5 dengan 6-nya, meski di sisi lain kisahnya bisa berdiri sendiri. Celakanya formula ini sempat membuat film ini dinilai kurang memuaskan bagi kalangan penyuka serialnya dan mendapat kritik negatif. Namun, meski demikian, film yang kesannya seperti menyaksikan episode serial ini namun dengan durasi berlipat ini menuai raihan komersial yang menggembirakan sehingga sempat menelurkan sebuah sekuel.
- Man from U.N.C.L.E.
Meski ada nama Guy Ritchie di bangku penyutradaraannya, film ini awalnya hanya dipandang sebelah mata. Pasalnya, selain materi sumber adaptasinya tidak terlalu populer dibanding serial –serial klasik lainnya, juga tidak lebih istimewa dari kisah-kisah spionase yang sudah ada. Itu masih belum ditambah jajaran pemain utamanya adalah para bintang yang tadinya sudah mendapat kesempatan sebagai leading role namun filmnya hanya dinilai rata-rata. Melebihi ekspektasi yang ada, Ritchie mampu mengemas kisah ini menjadi menarik dan tiga pemain utama namun awalnya ‘berasa sidekick’ ini memperlihatkan chemistry yang sangat nikmat ditonton dan sukses menjadi nyawa kisah yang dikedepankan di sini.