Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Note: spoiler alert!
Akhirnya Deadpool tayang juga di Indonesia, setelah saya menunggu 5 tahun hingga akhirnya film ini di produksi juga. Awalnya saya tidak mengetahui tentang sosok Deadpool, tetapi karena membaca review X-Men Originz Wolverine dari artikel itu baru saya mengenal tentang Deadpool dan mencari tahu siapa itu Deadpool sebenarnya, lalu saya langsung menyukai karakter gila Deadpool. Selain itu saya memang menyukai film-film super hero Marvel dan ketika Deadpool akan dibuat Film nya sendiri saya sudah tidak sabar untuk menontonnya, walaupun harus menunggu sangat lama. Apalagi dengan pembritaan yang cukup heboh bahwa di film Deadpool akan banyak kata-kata kotor dan adegan-adegan yang akan membuat kita mengernyitkan dahi sehingga membuat rating filmnya menjadi 17+, cukup membuat penasaran bukan?
Alasan pertama saya ingin menonton film ini karena pemeran utamanya adalah Ryan Reynolds dan saya adalah salah satu penggemar film-filmnya. Karena bagi saya Ryan reynolds adalah aktor serba bisa untuk semua genre film, seperti komedi (The Proposal), thriller (Buried) dan Action Movie (Safe house), walaupun beberapa film terakhirnya kurang terlalu memuaskan tetapi bagi saya itu bukan karena Faktor Ryan Reynolds nya. Alasan kedua karena sang sutradara Tim Miller, saya cukup penasaran apa debutnya sebagai sutradara akan sukses dengan film Deadpool karena dia awalnya hanya seorang creative director. Tetapi biasanya untuk sutradara muda memiliki pemikiran yang fresh yang tidak dimiliki sutradara yang sudah makan asam garam, apalagi basik awal seorang Tim Miller adalah creative director dan visual effect, kita bisa melihat di Thor: The Dark World di bagian awal film nya scene nya sangat keren. Makanya saya sangat penasaran bagaimana dengan opening scene dari Deadpool, apakah akan seheboh beritanya?
Lalu apakah Deadpool sesuai dengan harapan saya? Absolutly YES. Film Deadpool adalah film ringan yang tidak perlu membuat kita berfikir terlalu keras, kita hanya tinggal datang ke bioskop, duduk tenang di kursi dan menikmati cerita Film Deadpool. Karena cerita Deadpoll yang dihadirkan Tim Miller sangat sederhana yaitu tentang seorang pria yang ingin balas dendam dan ingin mengembalikan wajahnya yang tampan kembali. selain itu setelah menonton Film ini pandangan saya mengenai super hero 100% change, keluar stereotype super hero yang melekat dipikiran kita selama ini. Selain itu film ini ditunjang dari gambar yang sudah pasti keren, latar musik yang Ok, bagi yang pernah menonton Mad Max: Fury Road pasti sudah tidak asing dengan nama Junkie XL dengan musiknya yang heboh, terakhir adalah akting dari para aktornya yang bagi saya cukup bagus. Tetapi yang mencuri perhatian saya di Film ini adalah side kicknya pemeran utama yaitu Weasel ( TJ Miller) dan Blind All (Lesslie Uggams), bagi saya mereka berdua sangat kocak dan mampu membuat penonton bioskop tertawa. Scene favorit saya adalah ketika Deadpool melupakan tas nya di dalam mobil taksi, Cause why? harus menonton di Bioskop.
Selama menonton Film Deadpool sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang menyerang otak saya, tetapi saya kesampingkan karena saya tidak mau terganggu ketika menonton. Pertama di Film tidak disebutkan nama organisasi yang mengubah Wade Wilson dan tujuan dari organisasi terbut, kedua bagaimana Colossus bisa mengetahui tentang Deadpool, ketiga bagaimana Deadpool bisa tahu siapa saja yang harus dia balas dendam karena dari awal cerita kita hanya mengetahui nama penjahatnya Ajax/Francis. Well, tapi kalau hanya untuk mencari hiburan, lubang-lubang kecil itu bisa dikesampingakan, karena tidak terlalu mengganggu alur cerita utamanya. Kekurangan-kekurangan film ini bisa tertutupi dengan tingkah kocak sang Deadpool sendiri, yang sering mengucapkan sumpah serapah dan tingkah konyol yang membuat kita geleng-geleng, dan perlu dicatat ini bukan Film keluarga jadi hanya orang dewasa yang bisa menonton Film ini karena ada beberapa adegan yang belum pantas dilihat untuk anak-anak.
Tim Milller sebagai sutradara bagi saya lumayan sukses untuk menggawangi Film ini, tetapi entah kenapa gaya penyutradaannya mengingatkan saya akan sutradata Matthew Vaughn? dibenak saya langsung muncul Film Layer Cake dan Kick Ass. Dari awal hingga akhir Film bagi saya Tim Miller bisa menghadirkan sebuah crita yang konyol hingga post credit scene yang hadir dua kali membuat penonton di bioskop tertawa. Pendapat saya apabila film komedi berhasil membuat penonton tertawa hingga akhir film maka film itu dinyatakan berhasil, hehehehe. Awalnya saya sangat pesimis karena humor yang dihadirkan adalah humor yang bergaya barat yang biasanya kurang dipahami oleh orang Asia, kecuali apabila orang tersebut sering menonton Film Komedi barat, Tetapi pendapat saya salah karena rupanya orang Asia sudah mulai memahami gaya humor orang Barat yang sering menggunakan kata-kata kotor.
At least but not last, bagi kalian yang ingin nonton Film ini nontonlah di Bioskop karena akan lebih seru nonton di Bioskop dengan efek visual akan terlihat dengan jelas dan musik yang super cool, and last sugestion for the parents dont bring your child to watch this movie because the Deadpoll said I’m not superhero, and you know what he means ,)