Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Note: spoiler alert!
Setelah babak belur di-bully habis-habisan karena film Green Lantern dan cameo Wade Wilson di Wolverine: Origin yang gagal menuai sukses, Ryan Reynolds seolah menebus semua dosanya melalui film Deadpool yang baru tayang premier Rabu lalu. Kembali pada versi komik yang sebenarnya, Ryan Reynolds memerankan Wade Wilson, seorang veteran mercenary dengan kelakuan yang urakan dan segudang pengalaman dan skill set yang dia miliki. Dengan nilai moral yang nyetrik, Wade Wilson menjalani harinya dengan mengambil pekerjaan bayaran untuk jasa keamanan. Bertemu dengan wanita yang sama gilanya, Vanessa (Morena Baccarin), Wade menjalani harinya dengan harapan.
Masalah dimulai saat Wade divonis menderita kanker oleh dokter. Takut akan membuat Vanessa menderita, Wade memilih menjauh darinya. Sebuah sindikat rahasia kemudian mendekati Wade dengan iming-iming penyembuhan untuk kankernya. Wade yang sempat menolak tawaran tersebut, tidak punya pilihan lain untuk membahagiakan Vanessa. Long story short, eksperimen yang radikal membuat Wade sembuh dari kankernya dan mendapat kekuatan super dengan konsekuensi tubuhnya yang mengalami mutasi dan menjadi buruk rupa. Wade kemudian menyembunyikan identitasnya menjadi Deadpool dan ingin membalaskan dendam kepada sindikat rahasia yang telah membuatnya menjadi kelinci percobaan.
Semenjak test footage Deadpool yang bocor di internet beberapa tahun lalu, fans membuat segala teori sampai berekspektasi sangat tinggi. Baru diketahui kemudian saat Ryan Reynolds di wawancarai Jimmy Falon bahwa test footage tersebut sengaja dibocorkan untuk melihat reaksi fans. Tidak sampai disitu, sejak Desember kita sudah disuguhi oleh marketing-marketing nyeleneh film ini. Mulai dari video Deadpool bermain dengan anak kecil saat Haloween Party, Poster film parodi romantic comedy, sampai yang paling kontroversial video Deadpool yang mengajak para pria untuk memeriksa gejala dini kanker prostat. Gila memang, tapi semuanya terbayar tuntas saat menyaksikan film ini.
Deadpool adalah sebuah gambaran satir akan film superhero yang semenjak tahun 2000 terus diproduksi oleh Hollywood. Sepanjang film kamu akan disuguhi sindiran dan candaan ngehe ala merc with mouth yang tengil. Seolah tidak ada hentinya Deadpool menyindir bagaimana Hollywood terus mengeksploitasi cerita superhero. Yang paling menarik adalah candaan Deadpool yang tidak malu untuk menertawakan diri sendiri yang memang perlu dikritik untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Action film ini juga tak kalah mumpuni dengan deretan film superhero lainnya. Inside jokes (Marvel and comic universe) juga easter egg bertebaran dan dibungkus dengan humor yang tidak pernah kendor. Dan jangan salah, film ini adalah film cinta. Film romantis dengan nilai-nilai moral yang…umm..ah ngehe lah pokoknya, haha! Ya memang sih censorship terhadap gore action pack agak mengganggu jalannya film ini, tapi tak apa, dari pada tidak ditayangkan sama sekali, ya kan? Anyway, saya sarankan menonton film ini dengan peer group kalian yang sama-sama suka komik dan mengikuti perkembangan film superhero dan pop kultur 10 tahun terakhir. Dijamin ngakak lah sepanjang film. Oh bahasa kasar difilm ini jangan ditiru ya. Deadpool is an ass cracking mockumentary romantic action comedy with unexpected turns. Maximum effort!
P.S. Pikir dua kali jika kamu ingin mengajak anak kecil dibawah umur untuk menonton film ini ya