Ini adalah artikel review dari komunitas Cinemags untuk lomba review film Deadpool dan sama sekali tidak mencerminkan pandangan editorial Cinemags. Anda juga bisa ikut serta dalam lomba review film Deadpool di sini.
Deadpool: A Laugh to “Dead (or Death)” Movie
Siapa yang tidak kenal dengan karakter Deadpool? Hmm, mungkin banyak orang yang belum mengenal Deadpool. Deadpool merupakan salah satu tokoh di dalam komik Marvel. Kata superhero mungkin kurang tepat untuk mendeskripsikan Deadpool, pasalnya “tujuan” dan “kelakukannya” bersifat abu-abu dalam mencerminkan jati diri seorang pahlawan. Bagi anda yang penasaran dengan siapa itu Deadpool, dapat dilihat pada link berikut: http://marvel.com/characters/12/deadpool. Dalam artikel ini, saya ingin membahas sesosok Deadpool dari filmnya yang sudah tayang sejak tanggal 10 Februari 2015, tanpa membocorkan “konten” dari film ini secara keseluruhan.
Alur Cerita “Out of The Box”
Terus terang, saya sebenarnya suka dengan alur cerita Deadpool. Jika anda sudah mulai bosan dan gerah dengan tontonan Box Office di televisi lokal yang sudah banyak menyensor adegan pukulan bertubi-tubi, tidak ada salahnya sesekali anda mengkonsumsi tontonan yang sedikit vulgar dan kocak, dengan materi yang dinilai rated R serta 17+. Pasalnya, Beginning, Twist, dan Ending dari film ini benar-benar di luar dugaan. Film ini dipresentasikan dengan alur maju-mundur, sehingga pada bagian awal film, anda sudah langsung disuguhkan aksi dari tokoh Deadpool. Barulah setelah beberapa saat, anda diceritakan cikal bakal Deadpool, dimulai dari apa saja yang membuat dia gelisah, sampai dengan apa yang membuatnya mengenakan kostum ketat serta sexy yang berwarna merah. Adalah seorang tentara bayaran bernama Wade Wilson, yang bertemu dengan gadis pujaannya, dan mereka akhirnya tinggal serta hidup bersama. Setelah didapati kabar Wade menderita penyakit yang meresahkan, segala cara ia lakukan, dan ternyata hidupnya berubah drastis. Terlebih, yang menarik dari film ini adalah, Deadpool seakan-akan berbicara dengan anda-anda yang sedang duduk manis di kursi bioskop, dan mengajak anda untuk tertawa terpingkal-pingkal bersama.
Laugh per Minute yang Tepat Waktu
Film ini mampu menyajikan aksi dan komedi dengan perbandingan yang sesuai dan sama besar. Mungkin di luar ekspektasi anda, anda akan tertawa dalam hitungan menit demi menit yang sesuai, serta anda akan merasa kagum dengan aksinya pada waktu yang tepat. Tidak hanya secara verbal, tetapi Deadpool juga mampu melakukan aksi act out, sehingga perut para penonton akan terguncang tepat pada waktunya. Saran saya, berhati-hatilah saat mengkonsumsi popcorn agar anda tidak tersedak saat menonton film ini.
Moral Dari Sebuah Film yang Sensasional
Saya percaya, bahwa setiap produk memiliki konsumennya yang tepat, sehingga mungkin tidak semua penonton setuju dengan pendapat saya. Meski demikian, saya menilai bahwa film ini memiliki moral: “Bertindaklah dengan berani untuk orang yang anda cintai”. Film Deadpool mungkin memang untuk ditertawakan, tetapi yang membuat film ini sukses adalah kemampuannya dalam menyajikan apa sebenarnya tujuan sang Wade Wilson atau Deadpool, di dalam film tersebut. Anda akan melihat melalui aksi kocaknya di mana ia berjuang untuk melakukan apa yang ingin dicapainya. Terakhir, anda dapat melihat after-credit yang sensasional, dengan moral yang mungkin tidak semua film mampu mengekpresikannya.