Apabila dilihat dari deretan filmografinya, nama penulis naskah yang satu ini sepertinya sudah cukup populer di belantika Hollywood. Pria yang lahir dengan nama Steven Ernest Bernard Zaillian ini telah berhasil meraih sejumlah penghargaan atas kontribusi yang ia berikan sebagai seorang screenwriter. Di tahun 1994, untuk kali pertamanya, pria jebolan San Francisco State University ini berhasil memenangkan tiga penghargaan sekaligus di ajang Academy Awards, Golden Globes, dan BAFTA Awards sebagai Best Adapted Screenplay atas hasil kerjasamanya dengan sutradara kenamaan, Steven Spielberg dalam karya penulisan ketiganya berjudul Schindler’s List (1993).
Tahun 1985 merupakan awal mula keterlibatan pria asal California ini dalam dunia tulis-menulis, di mana dirinya mulai menuangkan idenya ke dalam film biopik besutan John Schlesinger, The Falcon and the Snowman (1985). Sebagai screenwriter debutan, nama Zaillian tak disangka berhasil menyedot perhatian para kritikus dunia. Sebagai pembuktian, pasca kesuksesan kualitas dan finansial film pertamanya, di tahun 1990 lewat kerjasamanya dengan sutradara Penny Marshall dalam Awakenings, dirinya berhasil masuk dalam jajaran nominator Best Adapted Screenplay di ajang Oscar 1991.
Pria yang sebentar lagi akan menginjak usia 63 tahun pada 30 Januari nanti mulai diperhitungkan namanya di ranah Hollywood pasca kerjasama solidnya dengan Steven Spielberg yang perlahan tapi pasti memberi dampak pada kariernya yang terus merangkak naik. Terobosan terbesar pun datang di tahun 2002 lewat karya penulisan kesepuluhnya dalam Gangs of New York yang disutradarai Martin Scorsese, menyusul sembilan tahun setelahnya lewat Moneyball (2011) dan The Girl with the Dragon Tattoo (2011) yang membuatnya semakin angkat nama. Setelah sempat memproduseri film dokumenter yang mengangkat kehidupan kritikus film dunia, Roger Ebert dalam Life Itself (2014), 2 tahun lalu Zaillian terakhir kali menyumbangkan idenya untuk film biblical yang dibesut Ridley Scott, Exodus: Gods and Kings.