Seiring berjalannya waktu, industri perfilman baik di dalam maupun luar negeri tak henti-hentinya memproduksi film-film yang berkualitas. Film berkualitas akan selalu diterima dan dicintai oleh penontonnya. Dan di balik film-film bermutu, pastilah terdapat kru bermutu. Para kru hebat tersebut bekerja sesuai jobdesknya masing-masing. Di sini kita akan membahas dua kru yang perannya krusial di bidang manajemen, yakni Unit Production Manager atau biasa disebut UPM dan Line Producer atau biasa disebut Produser Lini.
Unit Production Manager (UPM)
Unit Production Manager adalah seorang eksekutif yang bertanggung jawab kepada seorang produser untuk mengatasi segala administrasi sebuah film tertentu, Unit Production Manager hanya bekerja pada satu film pada suatu waktu. UPM biasanya disewa oleh sebuah produser film atau televisi, dan juga mempunyai kewajiban selain mengatasi administrasi sebuah film, tetapi juga bertanggung jawab mengelola produksi dan mengatur semua biaya pengiriman film atau acara televisi. Sebelum bekerja, biasanya UPM selalu membuat sebuah rancangan anggaran dana untuk pra-produksi dan daftar belanjaan apa saja yang nantinya akan dibeli.
Biasanya, Produser akan mengawasi apa saja pembelian dari UPM tersebut terutama ketika tahap pra-produksi. Tetapi, UPM harus dituntut teliti dalam mengerjakan tugasnya, karena UPM juga bertugas untuk perencanaan yang rinci dan pelaksanaan biaya yang memungkinkan dana yang tidak terduga tiba-tiba. UPM juga bertugas ketika negosiasi penawaran seperti untuk lokasi, peralatan, dll. Sutradara juga terkadang membutuhkan tenaga dari UPM untuk mencari beberapa kru untuk bidang-bidang tertentu seperti desainer kostum, direktur casting, sinematografer, fotografer, desain produksi, desain grafis, editor film dll. UPM sering tidak memiliki tanggung jawab langsung dengan arah kreatif narasi film, meskipun dalam beberapa kasus ia akan dapat dikonsultasikan.
Beberapa UPM di dalam maupun di luar negeri sangat banyak sekali, di Indonesia ada beberapa UPM yang selalu dibutuhkan dan dipercaya untuk membuat beberapa film. Di Indonesia ada nama Tino Saroengallo yang sudah asam garang di dunia periklanan dan perfilman. Film-film yang menggunakan jasa profesionalnya antara lain Pasir Berbisik (2001), Ca-bau-kan (2002), Jermal (2008), dan Sang Penari (2011). Sedangkan UPM senior dari luar negeri yaitu Paul Rapp. Dia adalah UPM yang berasal dari Beverly Hills, California. Sejak tahun 1959, Paul sudah menukangi pekerjaan di balik layar sebuah film. Dan beberapa film sukses ia buat sebagai UPM. Sebutlah film komedi keluarga pada tahun 70-an yaitu Hollywood part 1 (1977) hingga Hollywood Part 3 (1977).
Kesimpulannya, peran UPM sangat penting untuk sebuah film. Karena UPM akan selalu dibutuhkan yang tujuannya untuk membantu kru lainnya yang membutuhkan bantuan dari UPM tersebut. UPM yang berpengalaman akan selalu dibutuhkan, karena mempunyai nilai besar dalam sebuah proyek untuk keterampilan strategis dan kreatif dalam pemecahan sebuah masalah pada mereka yang membutuhkannya. UPM juga akan membawa dampak positif pada perfilman itu, dan juga dapat mempengaruhi anggaran film dari hasil akhir kerja dan kualitas film pun akan selalu meningkat.
Line Producer (Produser Lini)
Banyak orang mungkin tidak mengetahui apa sebenarnya tugas seorang line producer, oleh karena itu penulis ingin menjelaskan sedikit pengertian mengenai seorang line producer secara umum; line producer adalah orang mengelola anggaran atau menjaga cash flow dalam pembuatan sebuah film. Semua urusan operasional produksi dari hari ke hari menjadi tanggung jawab seorang line producer. Termasuk penyusunan schedule, supervisi pencarian lokasi beserta penyelesaian urusan administrasi, supervisi laporan harian, supervisi penyewaan alat, transportasi, dan akomodasi, juga membantu produser dalam proses penyusunan dan perekrutan kru
Tugas dan peranan line producer adalah melindungi kepentingan perusahaan produksi. Selama pra-produksi, semua unit lain, seperti departemen seni, departemen kamera, departemen efek khusus selama pasca produksi digital, dan sebagainya, harus mengikuti arahan dari kantor produksi, yang diwakili oleh line producer atau manajer produksi (UPM). Hal yang sama berlaku pada seluruh tahap produksi lainnya. Line producer juga dibebankan dengan kontrol dari semua aspek organisasi, manajerial, keuangan, dan logistik produksi, bekerja sama dengan dan tunduk kepada eksekutif produser. Pekerjaan line producer adalah untuk menyelesaikan produksi tepat waktu, sesuai anggaran
Untuk membedakan seorang line producer dan seorang produser, penulis menambahkan definisi istilah agar memudahkan pengertiannya. Line producer adalah orang mengelola anggaran atau menjaga cash flow dalam pembuatan sebuah film. Semua urusan operasional produksi dari hari ke hari menjadi tanggung jawab seorang line producer. Termasuk, penyusunan schedule, supervisi pencarian lokasi beserta penyelesaian urusan administrasi, supervisi laporan harian, supervisi penyewaan alat, transportasi, dan akomodasi, juga membantu produser dalam proses penyusunan dan perekrutan kru. Salah satu Line Producer terkenal di Hollywood adalah Bruce Wayne Gillies yang menelurkan Looper (2012), Don Jon (2013), dan The Guest (2014)
Pada akhirnya, kita harus mulai menyadari bahwa film tidak hanya bicara masalah soal aspek kreativitas yang dialamatkan pada sosok sutradara, tapi juga harus mengenal betapa pentingnya aspek manajerial dalam kelancaran sebuah produksi film, khususnya tanggung jawab yang disandang seorang UPM dan Line Producer.