Disney dikabarkan membatalkan rencana gala premiere film live-action Snow White untuk menghindari potensi backlash dari kritik “anti-woke” yang telah mengiringi proyek ini sejak awal. Film yang dibintangi Rachel Zegler sebagai Putri Salju ini akan tetap tayang di bioskop pada 21 Maret 2025, namun tanpa perayaan besar yang biasanya mengiringi perilisan film-film besar Disney.
Menurut laporan dari The Daily Mail, Disney memilih pendekatan lebih tertutup dengan hanya mengadakan beberapa acara media terbatas menjelang perilisan film. Sumber industri menyebut bahwa studio ini sengaja tidak menggelar premiere di London dan membatasi jumlah wawancara pers yang melibatkan Rachel Zegler guna menghindari potensi polemik lebih lanjut.
Kontroversi Sejak Awal Produksi
Snow White telah menuai kontroversi sejak awal produksi, terutama terkait pemilihan Zegler yang merupakan aktris Latina untuk memerankan karakter Putri Salju. Kritik semakin memanas ketika Zegler mengomentari film animasi asli Snow White and the Seven Dwarfs (1937) sebagai cerita yang “ketinggalan zaman” serta menyebut karakter Pangeran dalam film tersebut sebagai “penguntit.”
Perubahan besar yang dilakukan dalam adaptasi ini juga menuai kritik, termasuk dari David Hand, putra salah satu sutradara film animasi asli. Hand secara terbuka mengecam proyek ini, menuduh Disney “membuat hal-hal baru yang terkesan dipaksakan.”
Film ini menghadapi tantangan berat dalam menarik kembali simpati publik. Trailer pertamanya yang dirilis setelah acara D23 mengalami reaksi negatif dengan lebih dari 1 juta dislike di YouTube dalam tiga minggu pertama. Meski demikian, Disney pernah menghadapi reaksi serupa terhadap The Little Mermaid sebelum film tersebut tetap sukses meraup pendapatan pembukaan sebesar $117,5 juta di box office Amerika.
Disney sendiri telah mencetak sukses besar dengan beberapa adaptasi live-action seperti Aladdin ($1,054 miliar), Beauty and the Beast ($1,266 miliar), dan The Lion King ($1,663 miliar). Pertanyaannya kini, apakah Snow White mampu bangkit dari badai kontroversi dan mencapai kesuksesan serupa, atau justru akan tenggelam dalam kritik? Hanya waktu yang bisa menjawab.