Hear Me: Our Summer
Sangat jarang sekali sebuah film mengangkat tema disabilitas. Jikapun ada, biasanya dikemas dengan gaya yang sedih.
Pada sesi screening film Hear Me : Our Summer yang berlangsung Selasa 7 Januari 2025.
Cinemags dan mayoritas penonton yang hadir merasakan mendapatkan sesuatu rasa hangat di hati.
Menyaksikan film ini akan membuat penonton teraduk emosinya.
Secara keseluruhan film ini jenaka dan inspiratif, mengingat akan hal-hal yang indah dan perlu diperjuangkan dalam hidup.
Walaupun ide cerita ini tidak fresh dan Cinemags sempat mengingat akan film berjudul CODA (2021) .
Baca juga : Hear Me: Our Summer Sinopsis dan Trailer
Review Hear Me: Our Summer
Bagaimana dengan masa muda? Segala sesuatu terbuka lebar, memberikan peluang dan juga kebimbangan.
Paling tidak inilah yang dirasakan oleh Yong Joon (Hong Kyung)
Orang tuanya hanya bisa menunggu di tengah ketidakpastian anaknya.
Namun semua berubah saat Yong Joon berjumpa dengan sosok gadis bernama Yeo Reum (Roh Yoon Seo).
Gadis ini selain mempesona, dengan senyum yang indah juga memiliki tujuan hidup yang pasti.
Semua hal ini sontak menjadikan dirinya tertarik dan ia pun ingin mengenal lebih lanjut.
Cinemags, tak ingin merusak emosi penonton saat menyaksikan film ini.
Namun ada clue yaitu perhatikan dengan cermat babak pertamanya.
Lalu masuklah dalam hidup dan dunia disabilitas, dimana ini merupakan dunia yang jauh berbeda dari dunia manusia pada umumnya.
Penonton juga dihadapkan pada banyak adegan-adegan yang memperjelas kesulitan demi kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang berbeda ini.
Stigma negatif, pujian bahkan hal-hal negatif, yang harus diterima setiap harinya oleh mereka.
Namun terasa sekali penulis skenario NA Jae-won, KWAK Kyoung-yun, tidak bermaksud menggurui penonton.
Ia justru memperkuat kisah kasih sayang yang timbul dan perbedaan yang melengkapi.
Peran sutradara JO Seon-ho disini juga sangat membantu menggambarkan emosi para karakternya.
Saat mereka berdua merasa berbahagia bersama, panorama pun terarah dalam landscape yang sangat luas. Menggambarkan dunia yang indah.
Namun saat kembali pada problema kaum disabilitas, pengambilan gambarpun menjadi sangat personal dengan memperhatikan mimik muka karakter yang bersangkutan.
Ini tentunya membuat penonton, dengan mudah merasa berempati dengan penderitaan para karakternya.
Hari ini tayang di bioskop, siap menemani penonton memasuki dunia yag berbeda.