Betting With Ghost
Film ‘Betting With Ghost’ dapat dikategorikan sebagai film horor sub genre komedi yang berasal dari Vietnam, berkisah tentang penjudi yang berurusan dengan hantu.
Film ini tayang perdana dalam kategori Fitur Global di Jakarta Film Week tahun 2024
Maklum dikarenakan hanya dalam pemutaran di bioskop selama dua bulan , telah mencapai total box office sebesar VND 128 miliar
Sutradara Trung Lun hadir atas nama tim produksi. Aktor Tuan Tran dan Diep Bao Ngoc merekam video untuk mengucapkan selamat atas film tersebut dan menyampaikan salam kepada penonton Indonesia (Vietnamnet.vn)
Baca juga : Emerging Filmmaker 3 Pemenang Jakarta Film Fund – Project Producers Lab Pada Jakarta Film Week
Betting with Ghost menceritakan Lanh (Tuan Tran), putra seorang pemilik usaha pemakaman (Hoai Linh) yang terlilit utang akibat kecanduannya pada judi.
Di tengah keputusasaannya, ia bertemu dengan sosok hantu wanita (Diep Bao Ngoc).
Sang hantu menawarkan perjanjian untuk membantu Lanh memenangkan setiap taruhan.
Namun tentunya semua ada persyaratannya, Lanh diminta mau membantunya mencari anak perempuannya yang hilang.
Disini premisnya terasa menarik dan unsur film horornya memang dirasakan kuat.
Terlebih dengan kehadiran aktor Tuan Trah yang berjaya melalui deretan film :
- Mai (2024),
- Claws (2024),
- Song of the South (2023),
- Dad I’m Sorry (2023).
- Mong Vuot (2024),
- Xuong 13 (2018) dan
- Drama Queen (2020).
Review Film Komedi Betting With Ghost
Dalam pengembangan alur ceritanya , terasa sekali beberapa hal Cinemags rasakan menarik perhatian.
Saat cara Lanh berupaya memperoleh kekayaan dengan melakukan kegiatan Sabung Ayam, yang ilegal di Vietnam.
Persamaan judi sabung ayam pun mau tak mau terasa kental dengan kondisi di Indonesia.
Otomatis, adegan-adegan yang secara rutin dimunculkan dalam masing-masing babak ini menarik perhatian.
Erat, dekat dan dikenal. Membuat film ini seakan menjelma menjadi salah satu film Indonesia era 80 an.
Namun alur kisahnya yang cenderung lambat dengan mengususng unsur kerahasiaan antara usia muda dengan usia tua, yang juga diterapkan pada dunia hantu.
Otomatis memberikan kilasan ingatan akan film Nikmatnya Cinta yang merupakan film Indonesia tahun 1980 dengan disutradarai oleh Arizal dan dibintangi oleh Rano Karno dan Lydia Kandou.
Rahasia yang ditutup rapat ini memang pada akhirnya terkuat pada penghujung film.
Memberikan sisi lain yang sedikit mengejutkan penonton yang belum terbiasa dengan pola penceritaan semacam ini.
Sebab akibat yang dipertanyakan , mau tak mau terjawab. Seperti mengapa hanya Lahn yang dapat melihat sosok hantu?
Bagi Cinemags, walaupun tempo waktu film ini berjalan sangat lambat, serta memperlihatkan secara close up para pemain.
Otomatis ini mengingatkan akan film-film FTV dari Indonesia.
Film ini cukup memberikan warna tersendir dan merupakan jenis film yang enak ditonton.
Bagi yang menginginkan film berbeda tayang di bioskop