Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop
No Result
View All Result
Cinemags
No Result
View All Result

Mengenal Film The Bell: Panggilan untuk Mati

urban legend warga Belitung

by nuty laraswaty
September 4, 2024
in Articles, Halloween, Horor, Horor, Indonesia, Movie Articles
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

The Bell: Panggilan untuk Mati

cerita hantu legenda perkotaan dipercaya warga Belitung menjadi produksi film

Mitos

MITOS atau legenda kontemporer (urban legend) nyaris hidup di tiap pelosok nusantara ini.

Tidak terkecuali cerita hantu Penebok.

Kisah horor makhluk ini dipercaya warga Belitung sebagai hantu yang mendatangi korban dan mencabut kepala korban yang digunakan sebagai tumbal.

Sebagian warga Belitung percaya bahwa Panebok muncul karena ia lepas dari perangkapnya.

Sinemata Buana Kreasindo mengangkat cerita hantu legenda perkotaan ini menjadi produksi film, judulnya The Bell: Panggilan untuk Mati.

The Bell atau lonceng ini juga merujuk pada mitos lonceng keramat yang dimiliki para dukun kampung di Belitung.

Di dalam lonceng inilah sang dukun mengurung setan, arwah penasaran, bahkan hantu Penebok.

The Bell juga bisa jadi kependekan dari kata ‘Belitung’, tempat lokasi cerita hantu Panebok hidup sebagai mitos atau realita yang dituturkan dari waktu ke waktu.

Mengenal Panebok dari Haji Sahani Saleh

“Para leluhur dulu menakuti anak-anak mereka dengan hantu Penebok yang mengincar kepala untuk dijadikan tumbal,” kata Haji Sahani Saleh mengawali ceritanya.

Cerita hantu Penebok pada akhirnya menjadi legenda kontemporer yang hidup di masyarakat Belitung.

Konon, ia dikurung dan dibuang di salah satu kawasan Belitung Timur yang dikenal sebagai daerah pulau Dapur.

Cerita tentang korban atau mayat tanpa kepala juga beberapa kali ditemukan di kawasan pantai Belitung.

Tahun 2008 harian Kompas mencatat adanya korban tewas tanpa kepala, tahun 2017 juga ada temuan korban tewas tanpa kepala yang menjadi investigasi liputan harian Bangka Pos.

Terakhir tahun 2021, harian Pos Belitung menurunkan artikel temuan mayat misterius tanpa kepala.

Baca Juga:  Resmi! “JUMBO” Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa 10 Juta++ Penonton dari Lebaran Idul Fitri hingga Lebaran Haji

Tiga artikel ini menjadi dasar cerita produksi film The Bell: Panggilan untuk Mati.

Hantu Penebok , memang tidak sepopuler cerita kuntilanak, pocong, tuyul, suster ngesot, wewe gombel atau Nyi Roro Kidul.

Namun bagi masyarakat Belitung, hantu Penebok ini sudah menjadi legenda yang dituturkan para leluhur.

Sangat misterius, mistis, hidup dalam cerita tabu dan tak sedikit warga yang pernah bertemu hantu yang digambarkan tanpa kepala.

Konon, hantu ini adalah jelmaan dari noni Belanda yang meninggal dan dibunuh secara misterius karena mempertahankan tanahnya.

Itu sebabnya, hantu Penebok selalu mencari korban dengan melepas kepala korban.

Cerita horor yang hidup dan didengar sejak masa kolonial dan di awal penambangan timah di Belitung mulai bergeliat.

Mengenai Pembuatan Film

Secara khusus Budi Yulianto, Eksekutif Produser film The Bell. menyampaikan latar pembuatan film ini

The Bell: Panggilan untuk Mati diproduksi untuk menambah khasanah cerita horor dan legenda kontemporer negeri ini. 

Juga cerita tentang lonceng mistis yang dimiliki dukun Belitong yang akan menjadi cerita unik bagaimana para dukun Belitung mengurung hantu dalam lonceng.

Produksi The Bell: Panggilan untuk Mati seluruhnya dilakukan di Belitung Timur.

 Durasi produksi berlangsung selama 16 hari. “The Bell menjadi film ketiga yang mengeksplorasi potensi Belitung Timur secara khusus.

 Dua film awal adalah Laskar Pelangi dan A Man Called Ahok. 

Keduanya sukses produksi dan sukses penjualan sebagai film box-office

Budi Yulianto juga menambahkan, Belitung Timur ini punya kelebihan sebagai lokasi produksi film seperti studio alam yang sangat luas.

Bermacam latar lokasi tersedia secara alami, pantai-pantai jernih berpasir lembut, kontur tanah berbukit, bangunan kuno era kolonial, tanah bekas tambang, sampai minimnya gangguan suara di lokasi produksi.

Baca Juga:  TINGNING COMEDY SHOW, Tiketnya Sudah Bisa Dipesan!

Semua titik lokasi produksi ini sangat mendukung suasana produksi The Bell. Begitu banyak area di Belitung memudahkan tim produksi menghidupkan legenda kontemporer cerita hantu Penebok.

The Bell: Panggilan untuk Mati dibintangi :

Ratu Sofia, Bhisma Mulia, Givina Dewi, Syalom Razade, Mathias Muchus, Septian Dwi Cahyo, Nabil Lunggana.

Disutradarai Jay Sukmo dan merupakan produksi bersama antara Multi Buana Kreasi dan Sinemata Productions.

“Dari begitu banyak urban legend yang sudah dikenal penonton film, kami ingin cerita dan mitos hantu Penebok juga menjadi bagian liga horor Indonesia,” tutup Budi Yuianto.

 

 

Tags: Bhisma MuliaGivina Dewihantu PenebokJay SukmoMathias MuchusNabil Lunggana.Ratu SofiaSeptian Dwi CahyoSyalom Razadeurban legendwarga Belitung
Previous Post

Josh Brolin Ditawari Peran Hal Jordan dalam Serial Lanterns

Next Post

Hadirnya OST “Berakhir di Aku” dari Idgitaf, Berikan Pesona Pada Film Home Sweet Loan

Related Posts

Tak Ingin Usai di Sini: Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki  Vanesha Prescilla & Bryan Domani Saling Mencintai, Tapi Tak Bisa Bersama.  Tayang di Bioskop Mulai 5 Juni 2025!
Drama

Tak Ingin Usai di Sini: Ketika Cinta Tak Bisa Memiliki Vanesha Prescilla & Bryan Domani Saling Mencintai, Tapi Tak Bisa Bersama. Tayang di Bioskop Mulai 5 Juni 2025!

04/06/2025
Jumbo
Anak dan Keluarga

Resmi! “JUMBO” Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa 10 Juta++ Penonton dari Lebaran Idul Fitri hingga Lebaran Haji

04/06/2025
Suzzanna
Horor

Universe Suzzanna Berlanjut! Soraya Intercine Films Umumkan Judul Terbaru: Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa

04/06/2025
Star Wars
Articles

Pertemuan Pertama dan Terakhir Dua Legenda Star Wars Terjadi Berkat The Big Bang Theory

03/06/2025
Next Post
Home Sweet Loan

Hadirnya OST "Berakhir di Aku" dari Idgitaf, Berikan Pesona Pada Film Home Sweet Loan

Unfortunately, an error occurred:
Cinemags
Cinemags
• 1.6K Subscribers • 347 Videos • 507K Views
Official Account of Cinemags "More than Movie Magazine"
  • Uploads
Cavillrine Cameo!
BTS REZA RAHADIAN & BCL MENGISIS SUARA 'MY STUPID BOSS THE ANIMATED SERIES'
UNTIL DAWN EXPLOSION SCENE
AVENGERS DIUNDUR 7 BULAN!?
FINAL DESTINATION DUMPSTER TRUCK INCIDENT
ARTI DARI NAMA DALAM FILM 'JUMBO'
12 

Popular 24 Hours

  • Traveloka CGV

    Sebelum Nonton, Kenali Dulu Ragam Kelas di Bioskop CGV

    30167 shares
    Share 12066 Tweet 7542
  • 10 Film dengan Konten Dewasa yang Bisa Kamu Tonton di Netflix (US)

    21537 shares
    Share 8615 Tweet 5384
  • Kenali Mitos Jin Beuno

    798 shares
    Share 319 Tweet 200
  • Review Pengantin Iblis

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Trailer Terbaru “Freakier Friday” Tawarkan Kekacauan yang Lebih Seru dan Kocak

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
Cinemags

© 2021 - 2025 Cinemags

Information

  • About Us
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Trending
  • Reviews
  • Movie News
  • TV News
  • Interview
  • Lainnya
    • Show Case
    • Komik
    • Shop

© 2021 - 2025 Cinemags