The Garfield Movie
Penggemar kucing tentunya sudah menantikan film ini dan ada satu hal yang harus diingat
“Anda tahu Garfield menyukai lasagna dan membenci hari Senin, tapi dia belum pernah mengalami petualangan seperti ini sampai sekarang,”
Baca juga :Ini Kata Chris Pratt, Soal Garfield
Saat penonton diajak masuk dalam dunia “Garfield”, akan langsung diinformasikan dengan cepat, apa yang menjadi kesukaan karakter ini.
Serta dengan gerak gerik menarik, percakapanmu dilanjutkan dengan apa yang ia benci. Chris Pratt memang dirasakan sekali keberhasilannya, melalui suaranya, menghidupkan karakter menggemaskan ini.
Namun dalam sisi film kali ini, ada sesuatu hal yang tidak pernah diketahui dan inilah saat anak dan orang tuanya berpetualang bersama.
Apakah yang sebenarnya menjadi misteri bagi kehidupan Garfield?
Apakah penyebab Bapaknya tiba-tiba muncul?
Misteri apakah yang sebenarnya sedang berlangsung?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini tentunya telah dinarasikan semenjak awal cerita.
Lalu penontonpun bersama mengikuti petualangan Garfield, tentunya dari sudut pandangnya bukan sudut pandang Odie.
Review The Garfield Movie
Melalui warna-warna lembut, penonton dibawa ke masa kehidupan Garfield bersama Jon Arbuckle (Nicholas Hoult)
Ia dapat dikatakan telah mendapatkan surga duniawinya dan dengan gaya nya ia tanpa ba bi bu diculik dan dipaksa memasuki dunia yang kasar bersama ayahnya Vic (Samuel L. Jackson)
Kedua aktor yang namanya disebut ini, Cinemags nilai juga mampu mencerminkan karakter masing-masing tokoh.
Jon tergambarkan sebagai karakter yang sangat sayang pada kucingnya dan akan merasa hidupnya hampa , tanpa kehadiran kucingnya.
Nicholas Hoult dengan brilyan berhasil menampilkan mimik suara panik dan stress, karena dunia yang ia kenal menjadi berubah seketika.
Adapun Samuel L. Jackson , melalui nada suara beratnya merepresentasikan sosok yang banyak memendam rahasia.
Ini adalah rahasia yang saat terkuat, akan membuat anak dan orang tua yang menonton film ini bersama, memahami makna kasih sayang itu sendiri.
Rahasia ini akan terungkap pada waktunya dan membuat penonton menangis. Dijamin 100 %.
Kemudian penonton anak, secara perlahan juga diperkenalkan dengan “kejamnya” dunia di luar rumah.
Namun alih-alih menyampaikan hal ini secara mengerikan. The Garfield Movie menghadirkan melalui dunia yang lucu namun berbahaya.
Ini paduan. yang sangat menyenangkan bagi anak-anak.
Penutup Review The Garfield Movie
Dapat dikatakan emosi penonton memang dibawa naik turun, penuturan kisah dalam film ini , secara cerdik mengajak penonton memahami tanpa menghakimi.
Pada akhirnya penonton anak , akan merepresentasikan dirinya sebagai Garfield dan dapat memahami makna keluarga serta dunia di luar sana.
Ini merupakan proses pendewasaan yang menyenangkan , sekaligus menyedihkan.
Namun entah mengapa hal ini membuat mau tak mau penonton memaafkan beberapa plot hole yang ada dalam film ini.
Seperti bagaimana hubungan Vic dengan teman-temannya?
Mengapa Otto (Ving Rhames), seekor banteng selalu bisa berada di saat yang tepat , saat Garfield menghadapi masalah.
Beberapa penjelasan diberikan melalui dialog, namun bagi penonton anak yang saat ini terbiasa melihat gambar.
Ini agak terlalu cepat dan membingungkan. Penjelasan model ini , mungkin cocok untuk penonton dewasa. Namun bagi anak-anak kurang dapat menangkap inti sari penjelasannya.
Kemudian layaknya film animasi, ada adegan-adegan “berbahaya” pula, yang perlu ekstra penjelasan dari orang tuanya.
Jadi bagi yang tertarik untuk menyaksikan, sudah dapat melihat di bioskop kesayangan dan jangan lupa membawa tisyu.
Mark Dindal (The Emperor’s New Groove, Chicken Little) sutradara film ini, berdasarkan naskah oleh David Reynolds (Finding Nemo).