** Review Film “Bonnie”**
“Bonnie” merupakan sebuah tambahan yang segar dalam jagad film drama laga Indonesia, sebuah genre yang masih cukup jarang di tanah air.
Disutradarai oleh Fandy Fight dan didesain oleh tim All Star Team Indonesia, film ini menghadirkan adegan-adegan laga yang mengagumkan, melibatkan 1.200 stunt performers.
Ini merupakan sebuah prestasi besar yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam pembuatan film ini.
Film “Bonnie” membuka dengan kilasan balik ke masa remaja seorang gadis bernama Bonnie, diperankan oleh Livi Ciananta, yang berhadapan dengan konflik antara ayahnya, Sambara (Aryo Wahab), dan sekelompok gangster.
Adegan perkelahian yang intens menggambarkan ketegangan yang dialami oleh karakter-karakter utama.
Kemudian, kita dibawa pada perjalanan Bonnie yang beranjak remaja.
Dengan keahlian bela diri yang dimilikinya, Bonnie berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang keras dan terlibat dalam pertarungan antar pelajar.
Dalam film akan banyakmenampilkan serangkaian pertarungan yang harus dihadapi Bonnie, dengan bantuan teman-temannya, Gaga (Reza Hilman) dan Macho (Macho Hungan).
Meskipun Bonnie adalah seorang perempuan, keberaniannya dalam menegakkan keadilan melalui pertarungan fisik tidak terbatas oleh gender.
Dalam film-filmnya, sutradara Agus H. Mawardy sering kali menampilkan perempuan sebagai simbol kekuatan dan keseimbangan kehidupan.
Ini tercermin dalam karakter Bonnie, yang memperlihatkan bahwa kekuatan tidak bergantung pada jenis kelamin.
Secara keseluruhan, “Bonnie” menjanjikan sebuah pengalaman yang menghibur bagi para penggemar film aksi, dengan adegan laga yang menarik dan pesan yang kuat tentang keberanian dan keadilan.
Film ini membawa warna baru dalam genre drama laga Indonesia dan layak untuk ditonton.