JAFF18
Bioskop Online melanjutkan roadshow dalam rangka menyambut penyelenggaraan Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023 (JAFF18) yang nantinya akan dilaksanakan pada 25 November – 2 Desember 2023 di Yogyakarta.
Setelah menyelenggarakan roadshow di Medan dan Palembang, roadshow berlanjut di Makassar.
Acara ini diselenggarakan oleh Bioskop Online sebagai Rumah Sinema Indonesia yang menyediakan kurasi film Indonesia, mendukung Jogja-Netpac Asian Film Festival, yang merupakan festival film terbesar di Indonesia.
View this post on Instagram
Roadshow di Makassar diadakan pada Minggu, 12 November 2023 animo pengunjung yang hadir sangat tinggal mulai dari kegiatan jam 8 pagi hingga screening dan diskusi jam 10 malam di Rumata’ ArtSpace, Sulawesi Selatan.
Acara ini dirancang untuk menjadi wadah bagi para pencinta film, pembuat film, dan praktisi industri kreatif di seluruh Indonesia untuk berkumpul, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan isu-isu terkini dalam perfilman.
Ada empat sesi
Sesi berikut ini berlangsung di roadshow kali ini, yaitu:
● Sesi 1 (08.00-12.00 WITA) – Masterclass Acting dengan Muhammad Khan, Aktor
Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2019.
● Sesi 2 (13.00-15.00 WITA) – Talkshow “Film Talks: Shaping the Local Narrative” dengan
Garin Nugroho, Film Director dan Festival Founder of JAFF dan Ajeng Parameswari,
President of Bioskop Online
● Sesi 3 (16.00-18.00 WITA) – Feature Film Screening “Ininnawa: An Island Calling”
● Sesi 4 (19.00-21.00 WITA) – Short Film Screening “Gerbong Satu, Dua”, “Sonata
Kampung Bata”, “Kado”, “Lika Liku Laki”, “Wong Asu”, “Payung Dara”, dan “Bising”.
Ditutup dengan sesi tanya jawab bersama Khozy Rizal, sutradara film pendek “Basri and Salma in a Never-ending Comedy” dan Lika Liku Laki”
Berbeda dari roadshow di dua kota sebelumnya, kali ini hadir masterclass acting, yang diharap dapat meningkatkan antusiasme terhadap seni peran, dan dapat menumbuhkan talenta-talenta baru di dunia seni peran.
Selain masterclass, hadir juga sesi talks yang akan membahas narasi film-film lokal.
“Tujuan dari sesi ini adalah untuk berbagi pengetahuan tentang narasi film bersama dengan pegiat film daerah, khususnya di Makassar. Dan berharap filmmaker di Makassar bisa lebih terpacu untuk berkarya. Sementara itu, kami Bioskop Online juga ikut aktif untuk mendukung karya-karya filmmaker dengan memutarkan film-film karya filmmaker lokal, termasuk film-film dari Makassar.
Yang saat ini ditayangkan di Bioskop Online seperti:
1.Bau Peapi Nenek,
2.Adam (Far Away from the Memories),
3.PA’BURITA (Mengundang),
4.Kakak Jenggot,
5.Tafsir Paling Romantis,
6.Melati di Tapal Batas,
7.Amba Nai,
8.The Neutral,
9.Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape.
Film-film tersebut bisa ditonton melalui wesite www.bioskoponline.com maupun melalui
aplikasi Bioskop Online dengan harga tiket mulai dari Rp 10.000,- yang dapat diunduh di App
Store dan Google Play Store.
Bioskop Online juga berusaha untuk mendistribusikan film-film dari filmmaker lokal, karena kami percaya bahwa setiap pemilik karya yang berkualitas juga layak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendistribusikan filmnya,” ungkap Ajeng Parameswari, President Bioskop Online.
Sementara Garin Nugroho, Film Director dan Festival Founder of JAFF yang juga menjadi pembicara ikut memberikan komentarnya mengenai acara ini.
“Dengan adanya acara ini kita berbagi banyak hal di balik pembuatan film, seperti bicara tentang sisi kreatif yang bisa menciptakan sebuah naratif yang kuat dari sebuah film. Kolaborasi di zaman sekarang itu sangat penting karena sekarang ini adalah era jaringan dan era kolaborasi, dan tidak bisa setiap pertumbuhan film atau festival dibangun oleh satu sisinya saja, diperlukan perpaduan antara ruang tayang, ruang kompetisi, ruang ekonomi, ruang komunitas, dan SDM-nya. Agar terjadi kolaborasi yang maksimal dari sebuah ekosistem. Harapannya kolaborasi ini bisa terus berlanjut dan akan banyak lahir karya-karya baru yang lahir dari teman-teman di Makassar,” ungkapnya.
Bakat-bakat filmmaker yang berasal dari Makassar.
Di mana dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini melahirkan filmmaker-filmmaker berbakat.
Salah satunya Khozy Rizal, yang sukses membawa film pendek “Basri and Salma in a Never-ending Comedy” masuk kompetisi di Cannes Film Festival 2023.
“Ketika Lika Liku Laki hadir, mungkin antusiasme perfilman, apalagi film alternatif belum terlalu besar di sini. Namun, di sisi lain, ada banyak hal sederhana yang sebenarnya bisa jadi inspirasi.
Seperti ketika mendapatkan ide membuat Basri and Salma in a Never-ending Comedy yang ceritanya tentang odong-odong.
Itu terinspirasi dari odong-odong di malam hari yang selalu ada di Kota Makassar, yang mana itu sangat indah, di situ saya berkeinginan untuk membuat film tentang odong-odong.
Dari cerita ini, semoga setelah ini akan banyak lagi bakat-bakat baru yang akan membanggakan Makassar di industri film nasional maupun internasional,” ungkapnya.